Jessica Iskandar Sempat Alami Perdarahan Saat Melahirkan Anak Ketiga, Ketahui Penyebabnya Bun

1 month ago 24

Jessica Iskandar melahirkan anak ketiga berjenis kelamin perempuan pada Senin (2/12/24). Kabar bahagia ini disampaikan sang suami, Vincent Verhaag, melalui unggahan di Instagram Stories.

Dalam unggahan ini, Vincent membagikan foto putri kecilnya yang baru lahir. Pria 32 tahun ini masih merahasiakan wajah dan nama sang putri dari publik.

"Kami dengan sukacita mengumumkan kehadiran putri tercinta kami! Baby Verhaag #3 lahir pada 2/12/2024. Hati kami penuh kebahagiaan dan keluarga kami semakin lengkap. Terima kasih atas segala dia dan dukungan yang luar biasa," tulisnya di Instagram @v.andrianto.

Kondisi Jessica Iskandar usai melahirkan

Melalui unggahannya, Vincent tidak menjelaskan detail kondisi sang istri usai persalinan. Ia hanya menuliskan pesan dukungan untuk Jessica Iskandar agar cepat pulih agar bisa berkumpul dengan anak-anaknya.

"Istriku, kamu kuat yuk cepett pulih! Anak2 menunggu kehadiranmu," ujarnya.

Sebelumnya, Vincent juga sempat mengunggah video singkat istrinya yang sedang berbaring usai melahirkan. Dalam video ini, Vincent menunjukkan kantong darah yang diletakkan di sebelah Jessica Iskandar.

"Minta doanya yaa temen-temen," tulisnya.

Kondisi terakhir Jessica Iskandar juga dibagikan sang kakak, Erick Iskandar. Melalui ungghan di Instagram Strories, Erick mengungkap tentang perdarahan yang dialami adiknya saat proses persalinan.

Secara khusus, Erick mengatakan tentang proses persalinan sulit yang dihadapi Jessica Iskandar saat melahirkan anak ketiganya. Ia juga memohon doa agar sang adik dan anak ketiganya bisa segera pulih.

"Pertaruhan nyawa seorang ibu terhadap anaknya. Nggak nyangka ini terjadi sama adik aku. Proses melahirkan yang begitu sulit sampai ada perdarahan. Mohon maaf nggak bisa jawab 1 demi 1 pertanyaan yaa. Mina doanya aja untuk ibu dan anaknya," tulis Erick.

Perdarahan saat proses persalinan

Jessica Iskandar

Jessica Iskandar Melahirkan/ Foto: Instagram @inijedar

Perdarahan dapat terjadi saat proses persalinan atau disebut perdarahan postpartum. Perdarahan yang berat perlu diwaspadai karena dapat berakibat fatal, Bunda.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), perdarahan postpartum didefinisikan sebagai kondisi kehilangan darah sebanyak 500 ml atau lebih dalam waktu 24 jam setelah kelahiran. Menurut penelitian yang dipublikasikan di American Family Physician (AFP) tahun 2017, sekitar 3 hingga 5 persen pasien obstetrik akan mengalami pendarahan pasca persalinan.

"Rata-rata pada persalinan pervaginam spontan biasanya akan mengalami kehilangan darah sebesar 500 ml. Pada kelahiran caesar, rata-rata kehilangan darah meningkat antara 800 hingga 1.000 ml," kata profesor dan konsultan laktasi Robin Elise Weiss, PhD, MPH, melansir dari Very Well Family.

"Risiko tertinggi terjadinya perdarahan terjadi pada 24 jam pertama setelah melahirkan, yang disebut perdarahan postpartum primer. Sementara itu, perdarahan sekunder terjadi setelah 24 jam pertama kelahiran," sambungnya.

Sementara dikutip dari MSD Manual, perdarahan berlebihan dari rahim mengacu pada kehilangan lebih dari dua liter darah, atau gejala kehilangan darah yang signifikan terjadi dalam waktu 24 jam setelah melahirkan. Kondisi tersebut dapat disertai gejala tekanan darah rendah, denyut jantung cepat, sakit kepala, dan tubuh lemas.

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

Penyebab perdarahan postpartum

Ada beberapa penyebab perdarahan postpartum, Bunda. Berikut penyebabnya seperti melansir dari Cleveland Clinic:

  • Atonia uteri yang mengacu pada rahim yang lunak dan lemah setelah melahirkan. Kondisi ini terjadi ketika otot rahim tidak berkontraksi cukup untuk menutup pembuluh darah plasenta, yang menyebabkan Bunda kehilangan darah secara terus-menerus setelah melahirkan.
  • Trauma rahim seperti kerusakan vagina, leher rahim, rahim atau perineum (daerah antara alat kelamin dan anus) juga dapat menyebabkan perdarahan.
  • Jaringan plasenta yang tertahan di mana seluruh plasenta tidak terpisah dari dinding rahim.
  • Pembekuan darah yang dapat disebabkan karena kelainan dan koagulasi atau kondisi kehamilan seperti eklampsia.

Faktor risiko perdarahan postpartum

Risiko bisa meningkat pada perempuan dengan kondisi berikut ini:

  • Menjalani kehamilan lebih dari satu janin
  • Kehamilan dengan ukuran bayi yang sangat besar dan riwayat menjalani beberapa kali kehamilan
  • Kehamilan yang melibatkan kondisi medis seperti polihidramnion (kelebihan cairan ketuban), plasenta previa, atau solusio plasenta
  • Penggunaan obat-obatan selama persalinan, termasuk Pitocin, anestesi umum, dan magnesium sulfat juga dapat meningkatkan risiko pendarahan pasca melahirkan.

Demikian penjelasan terkait perdarahan saat persalinan seperti yang dialami Jessica Iskandar. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Loading...

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online