KB Koyo Vs Gel Kontrasepsi untuk Laki-laki, Mana yang Lebih Efektif? Kenali Perbedaannya

3 months ago 55

Jakarta -

Kontrasepsi adalah cara mencegah kehamilan. Ada banyak jenis alat kontrasepsi. Sebelum memilih metode, kita harus mendiskusikan kontrasepsi dengan pasangan dan dokter. Metode kontrasepsi hanya efektif jika digunakan dengan benar, Bunda.

Untuk perempuan, pilihan alat kontrasepsi tersedia dalam banyak variasi. Mulai dari pil KB, IUD atau KB spiral, hingga tubektomi. Bagaimana dengan pria?

Prinsipnya sama dengan kontrasepsi perempuan, kontrasepsi untuk pria adalah metode yang dapat digunakan orang untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan menghamili pasangan seksualnya saat berhubungan seks. Beberapa pilihan alat kontrasepsi, seperti menggunakan kondom, bersifat sementara dan noninvasif. Lalu, vasektomi adalah satu-satunya bentuk kontrasepsi permanen untuk pria.

Dikutip dari Medical News Today, kontrasepsi untuk pria bekerja dengan mencegah sperma memasuki vagina. Misalnya, penggunaan kondom yang tepat memastikan bahwa pra-ejakulasi dan ejakulasi tidak mencapai rahim dan membuahi sel telur.

Metode kontrasepsi yang berbeda memiliki tingkat keberhasilan yang berbeda, mirip dengan pilihan kontrasepsi untuk perempuan. Menggunakan alat kontrasepsi dengan benar, atau menggunakan lebih dari satu jenis alat kontrasepsi, secara signifikan mengurangi risiko kehamilan yang tidak diinginkan.

Kali ini HaiBunda akan membahas tentang alat kontrasepsi jenis KB koyo untuk perempuan dengan gel kontrasepsi untuk laki-laki. Mana kah yang lebih efektif?

Apa itu KB koyo dan gel kontrasepsi untuk laki-laki?

Mengutip laman Mayo Clinic, KB koyo adalah plester kecil, fleksibel, dan berperekat yang dikenakan di tubuh selama 3 minggu, dan dilepas pada minggu keempat untuk memungkinkan menstruasi.

Pengguna mungkin menganggap koyo sebagai metode kontrasepsi yang menarik karena tidak memerlukan perhatian setiap hari, melainkan pengguna cukup mengganti koyo setiap minggu selama tiga minggu.

Jika digunakan dengan benar, koyo tersebut memiliki tingkat efektivitas lebih dari 90 persen, Bunda. Pelepasan koyo nantinya akan mengembalikan kesuburan penggunanya.

Penggunaan hormon dalam metode kontrasepsi ini dapat menyebabkan beberapa pengguna mengalami efek samping seperti perdarahan tidak teratur, perubahan nyeri haid, jerawat, atau penambahan berat badan.

Plester ini tidak direkomendasikan untuk semua orang, karena dapat berbahaya bagi mereka yang berusia di atas 35 tahun dan merokok, mereka yang telah diberi tahu oleh penyedia layanan kesehatan bahwa mereka memiliki risiko lebih tinggi mengalami pembekuan darah, dan bagi mereka yang memiliki BMI 30 atau lebih tinggi.

Sementara, gel kontrasepsi untuk laki-laki ada dua jenis, yang disuntikkan dan dipakai di kulit. Pertama yang disuntikkan, alat KB pada pria ini diklaim terbuka efektif sebagai alternatif vasektomi. Dikutip dari The Guardian, Vasalgel adalah alat kontrasepsi pria non-hormonal yang bekerja lama dan dirancang sebagai bentuk vasektomi yang reversibel dan kurang invasif.

Sebelum ditetapkan aman bagi manusia, proses penciptaan KB berupa gel ini telah melalui serangkaian penelitian oleh para ahli. Pada 2016, dilakukan uji coba gel kontrasepsi non-hormonal Vasalgel pada kelinci. Berdasarkan uji coba ini ditunjukkan hasil yang menjanjikan Vasalgel sebagai alat kontrasepsi jangka panjang untuk jantan

Jenis kedua yang dipakaikan di kulit. Gel tersebut dikembangkan oleh National Institutes of Health dan Population Council dan menggunakan pendekatan yang hampir sama dengan pil KB untuk perempuan. Para peneliti telah merumuskan dan menyempurnakan dosis dan konsentrasi gel tersebut sejak tahun 2005. Dalam uji coba terbaru ini, yang melibatkan lebih dari 300 pasangan, mereka merasa telah melakukannya dengan benar.

Dalam uji klinis, 86 persen pria mencapai jumlah sperma rendah ini dalam waktu 15 minggu setelah menggunakan gel tersebut. Bagi sebagian pria, gel tersebut bekerja lebih cepat, menekan produksi sperma dalam waktu empat hingga delapan minggu.

Cara kerja KB koyo vs kontrasepsi gel

Cara kerja kedua kontrasepsi ini berbeda, tapi manfaatnya sama. Bagaimana cara kerjanya?

1. KB koyo

Jenis kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen dan progestin. Seminggu sekali selama tiga minggu, pengguna akan menempelkan koyo kecil pada kulit, sehingga memakai koyo tersebut selama total 21 hari. Selama minggu keempat, pengguna  tidak memakai koyo, yang memungkinkan terjadinya perdarahan menstruasi.

Koyo kontrasepsi bekerja sama dengan pil kontrasepsi kombinasi. KB koyo mencegah kehamilan dengan melepaskan hormon ke dalam aliran darah Anda yang mencegah ovarium melepaskan sel telur (ovulasi). Koyo kontrasepsi juga mengentalkan lendir serviks untuk mencegah sperma mencapai sel telur.

2. Kontrasepsi gel

Cara kerja gel kontrasepsi Vasalgel dilakukan dengan penyuntikan gel ke dalam vas deferens, yaitu tabung berdinding tebal yang mengangkut sperma dari testis ke uretra. 

Dalam rongga vas deferens tersebut, suntikan berupa gel KB itu akan membentuk penghalang lembut yang dapat menyumbat tuba. Lalu, pergerakan sperma bisa dihentikan dan diserap kembali ke dalam tubuh.

Sementara yang dipakai di kulit, menggunakan dua hormon yaknin progestin, dan testosteron, hormon seks pria. Testosteron menekan produksi testosteron di testis dan perkembangan sperma.

Gel kontrasepsi tersebut dioleskan pria di bahu pria sekali sehari. Seiring waktu, gel tersebut menghambat produksi sperma di testis.

Efek samping KB Koyo vs kontrasepsi gel

Efek samping dari KB koyo mungkin termasuk:

  • Peningkatan risiko masalah pembekuan darah, serangan jantung, stroke, kanker hati, penyakit kandung empedu, dan tekanan darah tinggi
  • Pendarahan atau bercak yang terus-menerus
  • Iritasi kulit
  • Nyeri atau nyeri payudara
  • Nyeri haid
  • Sakit kepala
  • Mual atau muntah
  • Nyeri perut
  • Perubahan suasana hati
  • Peningkatan berat badan
  • Pusing
  • Jerawat
  • Diare
  • Kejang otot
  • Infeksi dan keputihan vagina
  • Kelelahan
  • Retensi cairan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa KB koyo dapat meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh dibandingkan dengan pil KB kombinasi yang diminum. Ini mungkin berarti ada risiko yang sedikit lebih tinggi dari efek samping terkait estrogen, seperti pembekuan darah, pada pengguna koyo dibandingkan pada orang yang minum pil KB kombinasi.

Bagaimana dengan gel kontrasepsi? Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ahli, terdapat efek samping berupa penumpukan sperma yang menggumpal di vas deferens atau dikenal sebagai granuloma sperma. 

Kondisi ini dapat terjadi setelah penyuntikan dan terjadi juga pada kasus vasektomi. Meskipun demikian, biasanya tidak ada efek samping serius yang diakibatkan oleh granuloma sperma.

Walaupun Vasalgel maupun yang dipakai di kulit bersifat reversibel atau dapat kembali ke kondisi semula, terdapat kemungkinan terjadinya penurunan tingkat kesuburan seseorang setelah dibalikkan. Selain itu, suntik gel KB ini tidak melindungi seseorang dari infeksi menular seksual seperti HIV.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online