Kisah Dua Bumil Bersahabat dan Ingin Berikan Nama Sama untuk Bayi, Kini Berujung Tak Akur

Jakarta -

Bunda, pernah enggak sih ngebayangin hamil barengan sama sahabat sendiri? Wah, pasti seru banget ya, bisa saling curhat tentang ngidam, drama trimester pertama, sampai rencana nama Si Kecil. Tapi ternyata, ada lho kisah sahabat yang malah jadi renggang karena satu hal kecil tapi penting: Nama bayi!

Cerita ini dibagikan dalam sebuah unggahan yang dibagikan ke Reddit, perempuan berusia 28 tahun itu menulis bahwa dia dan temannya, Anna, telah dekat sejak mereka berusia 12 tahun. Mereka tumbuh bareng, sekolah bareng, bahkan pernah tinggal serumah selama 2 tahun lho Bunda. 

Berikut kisahnya dikutip dari People:

Awal persahabatan dan rencana masa depan

Dalam sebuah unggahan, salah satu dari mereka menceritakan bahwa mereka telah melalui banyak hal bersama, bersekolah di tempat yang sama, kuliah bersama, bahkan tinggal bersama selama dua tahun. Selama bertahun-tahun, mereka sering berdiskusi tentang masa depan, termasuk nama-nama untuk anak-anak mereka kelak.

Nama 'Donna' memiliki makna khusus bagi Anna karena merupakan nama mendiang neneknya. Sementara itu, sahabatnya juga merasa tertarik dengan nama tersebut dan telah mempertimbangkannya sejak lama. 

"Selama persahabatan kami, kami banyak berbicara tentang anak-anak kami di masa depan, dan satu nama yang selalu saya sukai adalah Donna. Anna mengatakan kepada saya betapa dia menyukai nama itu karena itu adalah nama mendiang neneknya, dan itu sangat berarti baginya. Saya mengatakan kepadanya bahwa itu adalah nama yang indah dan telah berencana untuk menggunakannya untuk anak perempuan di masa depan juga, tetapi tidak satu pun dari kami sedang hamil saat itu," tulisnya..

Konflik mulai muncul

Ketegangan mulai muncul ketika salah satu dari mereka mengumumkan kehamilannya dan menyatakan niat untuk menamai bayinya dengan nama Donna. Salah satu diantara mereka sudah memberi nama bayinya dengan Donna sebelum sahabatnya, Anna memiliki bayi juga. 

"Suami saya dan saya langsung sepakat dengan nama Donna, itu adalah nama yang kami berdua sukai, dan itu terasa lebih istimewa bagi saya karena maknanya bagi Anna. Kami sangat gembira mengumumkan kehamilan dan nama itu,” tulisnya.

Beberapa minggu kemudian, Anna hamil pun hamil dan diketahui gender bayinya adalah perempuan. Anna pun memutuskan menamai calon bayinya dengan nama Donna. Bagi Anna, Donna adalah nama yang memiliki makna khusus dalam keluarganya.

Anna, yang juga sedang hamil, merasa bahwa sahabatnya telah 'mencuri' nama yang memiliki nilai sentimental baginya. Anna kemudian meminta sahabatnya untuk memilih nama lain namun permintaan tersebut menimbulkan dilema. 

"Awalnya, saya terkejut. Saya tidak tahu harus berkata apa karena Donna telah menjadi pilihan kami begitu lama, tetapi dia tampak sangat kesal dan mengatakan bahwa saya 'mencuri' namanya. Dia merasa bahwa karena itu adalah nama neneknya, saya seharusnya memilih nama lain. Sekarang, dia bersikeras agar saya mengganti nama itu dengan nama lain, dan saya merasa sangat bimbang," tulisnya. 

Sahabatnya merasa bahwa ia juga memiliki hak untuk menggunakan nama tersebut, mengingat keduanya telah lama menyukainya. Ia pun memutuskan untuk tidak mengganti nama anaknya. 

“Merasa bersalah karena saya tidak ingin menyakitinya, tetapi pada saat yang sama, saya tidak merasa harus mengganti nama itu hanya karena dia juga memilihnya," tulisnya.

Respons publik

Unggahan ini memicu berbagai reaksi dari netizen. Sebagian besar berpendapat bahwa kedua perempuan tersebut berhak menggunakan nama yang sama untuk anak-anak mereka. Namun, beberapa orang mengingatkan bahwa keputusan tersebut dapat memperburuk hubungan mereka di masa depan. 

"Kalian berdua dapat menggunakan nama itu, dan saya akan menyampaikannya kepadanya sebagai cara yang manis untuk menyatukan anak-anak kalian. Mereka akan menjadi saudara kembar," tulis seorang komentator.

"Tidak seorang pun memiliki atau dapat mencuri nama, tetapi perlu diketahui bahwa nama itu dapat merusak hubungan dengan sahabat Anda," tulis pengguna lainnya.

(pri/pri)