Salah satu metode parenting yang sedang tren saat ini adalah koala parenting. Meskipun istilah ini tergolong baru, karakteristik dasar dari gaya pengasuhannya telah ada selama beberapa dekade. Seperti apa saja tanda-tanda Bunda termasuk koala parent?
Secara umum, jika Bunda merasa termasuk tipe orang tua yang fokus pada kasih sayang, membangun ikatan yang kuat dengan anak, serta responsif terhadap emosinya, maka serupa seperti koala parenting.
Banyak orang menyamakan koala parenting dengan attachment parenting, istilah yang dikenalkan oleh Dr. William Sears pada tahun 1980-an. Pendekatan ini mencakup tujuh prinsip utama: bonding setelah kelahiran, menyusui, menggendong bayi (babywearing), tidur bersama bayi, merespons tangisan bayi, dan menghindari 'melatih' bayi.
Apa itu koala parenting?
Menurut psikolog klinis di Amerika Serikat, Lilit Ayrapetyan, PsyD, layaknya induk koala dengan bayinya, koala parenting mengutamakan kedekatan fisik. Mereka juga biasanya sangat penyayang dan responsif terhadap kebutuhan anak.
Filosofi pengasuhan ini berakar pada attachment theory dan fokus pada keamanan emosional, serta kedekatan antara orang tua dan anak. Artinya, tujuan utama koala parenting adalah membangun bonding yang kuat sejak dini.
"Penelitian menunjukkan bahwa pengasuh yang sangat responsif selama tahun-tahun awal kehidupan anak membantu perkembangan regulasi emosi, hubungan sosial yang sehat, ketahanan mental, dan masih banyak lagi," tambah Ayrapetyan, seperti dikutip dari Parents.
Tanda-tanda koala parent
Koala parent umumnya memiliki hubungan yang sangat dekat dengan anak-anak mereka. Salah satunya ditandai dengan koneksi emosional yang kuat, berbanding terbalik dengan gaya pengasuhan otoriter.
Namun perlu diingat bahwa karakteristik koala parent ini bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan dinamika masing-masing keluarga. Berikut tandan-tanda Bunda termasuk koala parent:
1. Merespons cepat ketika bayi menangis
Seperti attachment parenting, para koala parent tidak membiarkan bayi menangis tanpa sebab. Mereka percaya bahwa menangis adalah bentuk komunikasi, sehingga perlu dengan cepat direspons.
2. Responsif terhadap emosi anak
Koala parent sangat peka terhadap perasaan anak dan berusaha memahaminya. Selain itu, orang tua dengan gaya pengasuhan ini juga memenuhi kebutuhan emosional mereka dengan cepat.
3. Mengutamakan kontak skin-to-skin
Sejak bayi lahir, koala parent biasanya memiliki rencana kelahiran yang sangat detail. "Termasuk mengupayakan untuk kontak skin-to-skin dan inisiasi menyusui sesegera mungkin," ungkap pakar pendidikan, Kristen Miller.
4. Sering menggendong dan memeluk anak
Tanda-tanda koala parent berikutnya yakni selalu ingin berada dalam jarak dekat dengan anaknya. Mereka juga senang menunjukkan kasih sayang melalui sentuhan fisik, termasuk dengan menggendong, memeluk, atau sekadar merangkul.
5. Menggendong bayi dengan carrier
Sama seperti koala yang membawa anaknya di punggung, koala parent juga sering menggunakan gendongan untuk menjaga kedekatan dengan anak. Terutama saat anak sedang rewel atau sedang ingin diperhatikan.
6. Tidur di kamar yang sama
Koala parent biasanya tidur sekamar dengan anak, minimal hingga mereka mencapai usia satu tahun. Ini sesuai dengan rekomendasi American Academy of Pediatrics (AAP), di mana orang tua dapat tidur dengan bayi di kamar yang sama.
Akan tetapi, akan jauh lebih aman jika Si Kecil berada di tempat tidur mereka sendiri setidaknya selama 6 bulan pertama.
7. Memberikan arahan dengan lembut
Alih-alih disiplin yang keras, koala parent lebih memilih komunikasi dengan lembut dan kata-kata positif.
"Koala parent juga selalu berupaya memberikan dukungan pada anak, tapi sambil membiarkan mereka menjelajah sendiri dengan aman," ungkap Ayrapetyan.
Manfaat menerapkan koala parenting
Manfaat utama dari koala parenting adalah mendukung perkembangan emosional yang sehat, serta membentuk ikatan yang kuat antara orang tua dan anak. Studi menunjukkan bahwa anak yang memiliki rasa aman sejak dini cenderung lebih tangguh dan percaya diri di masa dewasa.
"Koala parent dan anak-anaknya biasanya memiliki ikatan emosional yang kuat. Anak merasa didukung dan dicintai. Mereka juga umumnya memiliki keterampilan regulasi emosi dan kemampuan mengatasi stres yang baik," ujar Ayrapetyan.
Miller juga menambahkan bahwa anak-anak yang memiliki keterikatan emosional yang baik dengan orang tua, berpotensi memiliki kemampuan bahasa yang lebih maju dan tingkat stres yang lebih rendah.
Tantangan bagi koala parenting
Meski memiliki banyak manfaat, gaya pengasuhan ini juga bisa sangat menuntut secara fisik dan emosional. Ayrapetyan menyebutkan bahwa tidak jarang orang tua merasa kelelahan karena terus-menerus harus 'hadir' bagi anak.
Istilah touched out atau kelelahan karena terlalu sering disentuh atau dekat secara fisik bisa terjadi, terutama jika anak selalu ingin dekat orang tua.
Koala parent berisiko mengalami burnout karena merasa tidak memiliki waktu untuk diri sendiri. Mereka juga bisa terjebak dalam keinginan menjadi orang tua yang sempurna, lalu merasa gagal jika tidak bisa memenuhi semua kebutuhan anak.
Demikian ulasan tentang tanda-tanda koala parent. Nah, apakah Bunda termasuk dari orang tua yang menerapkan pola asuh ini?
(fir/fir)