TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Kamaruddin Amin, menyebutkan bahwa wakaf dapat menjadi instrumen untuk membantu pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, khususnya dalam program makan bergizi gratis.
Menurut Kamaruddin, nantinya wakaf dapat disalurkan untuk membantu pondok pesantren dan anak-anak santri, yang membutuhkan makan bergizi gratis. "Kalau pengumpulan wakaf kita banyak, ini bisa jadi instrumen untuk membantu pemerintah (baru) kita, membantu santri-santri kita untuk makanan bergizi,” kata Kamaruddin dalam keterangan resmi yang diterima Sabtu, 12 Oktober 2024.
Dia menyebutkan bahwa tugas membantu yang membutuhkan itu bukan hanya tugas pemerintah, namun juga menjadi tugas masyarakat yang memiliki ekonomi berkecukupan. "Wakaf ini menjadi sarana dari agama kita (Islam) untuk membantu berkontribusi bagi yang membutuhkan,” kata dia.
Saat ini, tanah wakaf juga ada yang digunakan untuk fasilitas pendidikan madrasah, baik itu negeri atau swasta. Dari data yang dikeluarkan BWI, madrasah negeri jumlahnya mencapai 1.180 lokasi, dengan total luas tanah sebesar 80.577.682 meter persegi. Sementara itu, madrasah swasta yang berupa bangunan musala jumlahnya mencapai 35.059 lokasi, dengan total luas lahan sebesar 2.714.800.001 meter persegi.
Makan bergizi gratis merupakan program unggulan dari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming yang rencananya akan mulai diselenggarkan pada 2025. Pemerintah sendiri sudah mengalokasikan Rp 71 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk pelaksanaan program tersebut.
Iklan
Prabowo sebelumnya menyebutkan program makan bergizi gratis akan turut disalurkan ke pesantren-pesantren. "Masih ada banyak anak-anak yang lapar, berangkat ke sekolah tidak makan pagi. Ini harus kita atasi sekarang, hari ini (dengan makan bergizi). Semua anak-anak, termasuk yang di pesantren," kata Prabowo ketika menghadiri acara Forum Sinergitas Legislator PKB, Kamis, 10 Oktober 2024.
Pilihan Editor: Gibran Ungkap Belum Ada Keputusan Program Makan Bergizi Sehari Dua Kali: Masih Uji Coba
Vedro Imanuel G berkontribusi dalam penulisan artikel ini.