Presenter berita Singapura Glenda Chong mengumumkan kabar bahagia akhirnya berhasil hamil di usia 51 tahun setelah menjalani program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) selama 10 kali.
Menurut Glenda Chong, dia dan sang suami Justin memang sudah menginginkan kehadiran anak sejak mereka memutuskan menikah pada 2014 silam. Sayangnya kehadiran anak tak kunjung datang sampai usia pernikahan mereka ke 9 tahun.
"Tidak lama setelah kami menikah, itulah saat kami mulai mencoba (punya anak)," kata Glenda Chong dikutip dari laman Channelnewsasia.
Glenda sadar saat menikah dengan Justin usia mereka tak muda lagi. Dia berusia 41 tahun sedangkan suaminya 38 tahun. Karena itu, berbagai cara pun dilakukan Glenda dan suami agar bisa memiliki anak. Mulai dari pengobatan alternatif sampai medis melalui program bayi tabung. Sayangnya program yang dijalani tak langsung berhasil dan berkali-kali gagal.
Glenda sempat mengutarakan kepada suaminya di program IVF yang ke 10, jika tidak berhasil juga dia akan menyerah untuk bisa punya anak.
"Saya ingat berkata kepada Justin. Ini benar-benar akan jadi yang terakhir buat saya, kalau tidak berhasil juga, kami akan berhenti dan mulai merencanakan pensiun," kata Glenda.
Keputusan terakhir yang diambil juga sudah kesepakatan dengan suaminya Justin. Glenda juga merasa lebih tenang dan sangat relaks ketika menjalani prosedur IVF. Ia bahkan tidak berekspetasi lebih kalau program yang dijalani akan berhasil.
"Kami tidak punya harapan apa-apa, cuma, yah, kalau berhasil, ya berhasil. Syukurlah. Kalau tidak berhasil, ya sudah," kata dia.
Tak disangka program bayi tabung yang ke 10 akhirnya berhasil. Glenda dan Justin pun bahagia karena setelah bertahun-tahun berjuang, mereka akan segera punya anak. Tapi, keduanya tidak membagikan langsung kabar bahagia tersebut ke keluarga dan orang-orang terdekatnya.
Mereka menahan diri untuk membagikan kabar gembira itu, karena khawatir akan 'kesialan'. Pasalnya, kehamilan yang masih terlalu dini rentan mengalami masalah, seperti kekurangan kromosom pada bayi.
Kini, setelah dinyatakan hamil, Glenda mengaku tidak merasakan ngidam. Ia justru tiba-tiba tidak suka pada sayur-sayuran yang berwarna putih dan steak. Anehnya Glenda juga tidak suka suaminya bahkan meminta suaminya pergi dan menjauh darinya.
"Ada satu pekan di mana saya tidak ingin melihat dia. 'Saya tidak mau kamu di sini. Kamu bau banget, tampangmu mengganggu, tinggalkan saya sendirian," kata Glenda sambil tertawa.
Ketahui batas usia Bunda bisa jalani program bayi tabung
Foto: Getty Images/iStockphoto/kokouu
Program bayi tabung in vitro fertilization (IVF) merupakan salah satu pilihan bagi para pasangan yang mencoba untuk mendapatkan kehamilan. Namun, adakah batasan usia untuk wanita menjalani program IVF ini?
Keberhasilan IVF itu sebenarnya bergantung pada sejumlah faktor. Beberapa di antaranya tidak dapat Bunda kendalikan, namun dapat diupayakan melalui perubahan gaya hidup sehat.
Meski demikian, ada banyak faktor yang menentukan peluang keberhasilan IVF, salah satunya usia. Wanita yang di bawah usia 35 tahun umumnya berhasil IVF. Seiring bertambahnya usia, tingkat keberhasilan IVF cenderung menurun kecuali menggunakan sel telur donor.
Meredith Shur, MD, Dokter Spesialis Kandungan-Ginekologi menjelaskan berbagai faktor yang perlu Bunda perhatikan saat menghitung peluang keberhasilan program bayi tabung:
1. Usia
2. Tinggi dan berat tubuh
3. Jumlah kelahiran cukup bulan sebelumnya
4. Jumlah total kehamilan (termasuk keguguran)
5. Apakah Bunda berencana untuk menggunakan 6. telur sendiri atau telur donor
7. Penyebab infertilitas (jika diketahui)
"Namun, mahalnya biaya IVF, ditambah tekanan psikologis yang dialami pasangan, membuat banyak siklus IVF menjadi sulit. Beberapa pasangan mampu atau mau menjalani lebih dari dua atau tiga siklus," ujar Shur dilansir Verywellfamily.
Pada usia 40 tahun ke atas, wanita mengalami penurunan potensi kesuburan dibandingkan dengan yang terlihat pada wanita yang lebih muda. Mereka juga memiliki tingkat keberhasilan yang jauh lebih rendah meski melalui perawatan kesuburan termasuk program bayi tabung.
Semua klinik memiliki batas usia atas untuk fertilisasi in vitro dengan sel telur wanita itu sendiri. Namun, batas usia bayi tabung tidak sama di setiap program. Sebagian besar klinik IVF di Amerika Serikat memiliki batas usia untuk program bayi tabung jika ingin menggunakan telur sendiri, yakni antara 42 dan 45 tahun.
Sedangkan untuk telur donor, umumnya digunakan hingga sekitar usia 49 tahun. Sebagian besar klinik IVF mengizinkan wanita untuk menjadi penerima sel telur donor sampai sekitar usia 50 tahun.
Kualitas telur dan usia wanita
Kualitas telur ini juga sangat penting dalam menentukan kualitas embrio. Nah, kualitas telur ini melibatkan status kromosom telur. Padahal, tingkat kelainan kromosom pada telur ini meningkat dengan bertambahnya usia wanita.
Pada usia 30 tahun, sekitar 30 persen sel telur mengalami kelainan kromosom. Pada usia 40 sekitar 60 persen tidak normal dan pada usia 44 tahun 90 persen tidak normal.
Penurunan tingkat keberhasilan kelahiran hidup pada usia wanita dimulai sekitar usia 30 tahun. Kemudian sekitar usia 38 tahun, kualitas telur menurun lebih cepat.
Pada usia 44 tahun ke atas hampir tidak pernah ada bayi yang lahir dari IVF menggunakan sel telur sendiri. Tingkat keberhasilan menggunakan telur di atas usia 44 adalah sekitar 1 persen per percobaan. Berbeda jika wanita itu menerima sel telur donor, yang tidak ada penurunan substansial keberhasilan berdasarkan usia wanita penerima.
Semoga informasinya bermanfaat ya Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan juga video tentang
(pri/pri)
Loading...