TEMPO.CO, Ternate - Korban meninggal dalam insiden terbakarnya speedboat milik Benny Laos, salah satu calon gubernur Maluku Utara, di Bobong, Taliabu, pada Sabtu, 12 Oktober 2024, bertambah menjadi lima orang.
Informasi yang dihimpun Tempo, lima orang yang meninggal dalam insiden speedboat tersebut adalah Mubin Wahid, Ketua PPP Provinsi Maluku Utara; Ester Tantri, anggota DPRD Provinsi Maluku Utara dari Partai Demokrat; dan Dani Buamonabot, anggota polisi yang bertugas sebagai pengamanan pribadi calon gubernur Benny Laos; dan dua anak buah kapal Mashudin Ode Muisi da Nasrun.
Saat terbakar speedboat itu berisi 41 penumpang. Mereka diantaranya calon gubernur Maluku Utara Benny Laos bersama istrinya Sherly Tjoanda, mantan bupati Kepulauan Sula Hendrata Thes, Ketua DPD I Partai Demokrat Rahmi Husein, Ketua PPP Maluku Utara Mubin Wahid, dan 6 orang pengawal pribadi, 8 orang ABK, dan 8 orang dari tim media paslon.
Kapolres Pulau Taliabu AKBP Totok Handoyo mengatakan secara keseluruhan ada 10 orang korban yang dievakuasi dari peristiwa terbakarnya speedboat tersebut. Dari jumlah itu, salah satu korban adalah Benny Laos dan istrinya. Korban saat ini masih berada di rumah sakit dan puskesmas di Bobong Taliabu. Sebelum terbakar speedboat dengan nama Bela 72 itu berlabuh di pelabuhan regional Bobong Desa Bobong, Pulau Taliabu, untuk kepentingan pengisian bahan bakar.
Iklan
“Tujuan rombongan speedboat itu sebenarnya adalah Desa Kawalo Kawalo, Taliabu Barat untuk Kampanye pemilihan Gubernur Maluku Utara,” kata Totok kepada Tempo, Sabtu, 12 Oktober 2024.
Menurut Totok, saat evakuasi kondisi Benny Laos dalam keadaan kritis dan dilakukan pompa jantung. Korban mengalami patah kaki dan luka bakar. Korban terjebak di dalam speedboat saat kebakaran terjadi. “Ada beberapa orang yang bersama, tapi semua sudah dievakuasi ke rumah sakit,” kata Totok.
Pilihan editor: Pengamat Sarankan DPR Reformulasi Alih-alih Lakukan Penambahan Komisi