Jakarta -
KB steril merupakan salah satu metode kontrasepsi permanen dalam mencegah kehamilan. Namun, sejumlah perempuan bertanya-tanya jika sudah melakukan sterilisasi masih bisakah Bunda menstruasi? Yuk, simak penjelasan dokter.
KB steril atau ligasi tuba ini melibatkan prosedur pembedahan dalam mencegah kehamilan. Prosedur ini biasanya dilakukan berbarengan dengan operasi caesar ketika Bunda memutuskan tidak hamil lagi atau hanya untuk KB steril.
Apa itu KB steril?
Dilansir FamilyDoctor, sterilisasi tuba (ligasi tuba) adalah metode kontrasepsi bedah. Umumnya disebut sebagai "mengikat tuba."
KB steril ini dapat mencegah Bunda hamil dengan mengikat tuba fallopi. Namun, ada juga prosedur dengan memblokir atau memotong tuba fallopi
Tuba fallopi ini membawa sel telur dari ovarium ke rahim setiap bulan. Sperma berenang ke tuba fallopi untuk bergabung dengan sel telur, yang mengakibatkan kehamilan. Ketika tuba tertutup, sel telur dan sperma tidak dapat saling bertemu.
KB steril ini merupakan bentuk kontrasepsi permanen. Dan KB steril dapat dibatalkan, tetapi sulit dan tidak selalu berhasil. Hanya sekitar 50% hingga 80% perempuan yang dapat hamil setelah tuba fallopi disambungkan kembali.
Orang menganggap KB steril menjadi salah satu pilihan paling efektif untuk mencegah kehamilan. Namun, KB steril tidak dapat melindungi Bunda dari Infeksi Menular Seksual (IMS). Bunda tetap harus menggunakan pengaman seperti kondom untuk mencegahnya.
Jenis KB steril
Dr. Janet Brito, terapis seks, supervisor, pembicara, dan pelatih Latinx bersertifikat nasional, mengatakan bahwa ada dua jenis utama sterilisasi pada perempuan, yakni:
1. Bedah
Prosedur pembedahannya adalah ligasi tuba, yaitu pemotongan atau penyegelan tuba fallopi.
"Prosedur ini biasanya dilakukan dengan menggunakan pembedahan minimal invasif yang disebut laparoskopi," kata Brito dilansir Healthline.
Prosedur ini juga dapat dilakukan setelah melahirkan normal atau sesar (umumnya disebut operasi caesar). Ligasi tuba efektif segera setelah prosedur.
2. Nonbedah
Brito mengatakan prosedur ini menggunakan alat yang dipasang di tuba fallopi untuk menutupnya. "Alat tersebut dimasukkan melalui vagina dan rahim, dan pemasangannya tidak memerlukan sayatan," jelasnya.
Sterilisasi akan menyumbat atau menutup tuba fallopi. Hal ini mencegah sel telur mencapai rahim dan juga mencegah sperma mencapai sel telur. Tanpa pembuahan sel telur, kehamilan tidak dapat terjadi.
Sterilisasi nonbedah mungkin memerlukan waktu hingga tiga bulan agar efektif karena jaringan parut terbentuk.
Kedua jenus prosedur KB steril biasanya permanen dengan risiko kegagalan yang kecil. Dan sterilisasi harus dilakukan dokter. Bergantung pada prosedurnya, sterilisasi dapat dilakukan di kantor dokter atau rumah sakit.
Menstruasi akan berhenti setelah KB steril?
Pemulihan KB steril biasanya dalam beberapa hari. Bunda mungkin perlu beristirahat selama seminggu atau lebih. Bunda juga sebaiknya menghindari mengangkat beban berat selama 1 minggu.
Apa Bunda masih menstruasi usai KB steril? Perempuan masih akan mengalami menstruasi setelah tuba diikat. Beberapa bentuk kontrasepsi sementara, seperti pil, membantu siklus menstruasi yang tidak teratur. Sedangkan KB steril tidak memengaruhi siklus menstruasi Bunda.
Apabila Bunda mengalami menstruasi yang tidak teratur sebelum menggunakan jenis kontrasepsi apa pun, kemungkinan Bunda akan mengalami menstruasi yang tidak teratur lagi setelah sterilisasi.
Alasan usai KB steril masih menstruasi
Mengutip laman Vinmec, KB steril sama sekali tidak memengaruhi siklus menstruasi. Beberapa bentuk KB non permanen, seperti pil, memang membuat siklus menstruasi yang tidak teratur.
KB steril hanya mengganggu kontinuitas tuba fallopi dan tidak berpengaruh pada ovarium. Sementara itu, hanya ovarium yang memiliki fungsi endokrin yaitu mengatur siklus menstruasi.
Sterilisasi juga tidak memengaruhi sifat kewanitaan seorang perempuan, baik dari segi temperamen, kulit, rambut bahkan hubungan suami istri. Beberapa orang khawatir bahwa sterilisasi akan mengubahnya, tetapi ternyata tidak.
Sterilisasi tidak akan membuat perempuan menjadi kurang feminin. Sterilisasi tidak menyebabkan penambahan berat badan atau pertumbuhan rambut wajah. Ini tidak akan mengurangi kenikmatan seksual atau menyebabkan menopause.
Ini karena KB steril hanya menghalangi bertemunya sperma dengan sel telur, tanpa memengaruhi siklus hormonal atau proses ovulasi.
Risiko KB steril
Ligasi tuba dianggap aman, tetapi semua operasi mengandung beberapa risiko. Masalah serius terjadi pada kurang dari 1 dari 1.000 perempuan. Bunda perlu menandatangani formulir persetujuan yang menjelaskan risiko dan manfaat operasi dan harus mendiskusikan risiko dan manfaat ini dengan dokter bedah.
Beberapa risiko potensial meliputi:
- Pendarahan dari sayatan atau bagian dalam perut
- Infeksi
- Kerusakan pada organ lain di dalam perut
- Efek samping dari anestesi
- Kehamilan ektopik (sel telur yang dibuahi di luar rahim)
- Penutupan tuba fallopi yang tidak tuntas yang mengakibatkan kehamilan
KB steril memang dianggap kontrasepsi permanen yang aman dan efektif. Namun, sekitar 1 dari 200 perempuan mungkin masih hamil setelah prosedur tersebut. Melakukan operasi tepat setelah menstruasi dimulai dapat menghindari kemungkinan sel telur yang telah dibuahi mencapai rahim setelah operasi.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)