Jakarta -
Kehamilan dapat menyebabkan banyak perubahan pada tubuh. Salah satu yang cukup unik adalah perubahan ukuran kaki sering kali bersifat permanen, Bunda.
Banyak ibu hamil mengalami pembengkakan ekstrem, perubahan gaya berjalan, lengkungan kaki yang turun, dan banyak lagi perubahan pada kakinya. Kondisi tersebut sering diabaikan karena dianggap sesuatu yang normal. Padahal, beberapa ilmuwan mengatakan bahwa perubahan ini mungkin perlu ditanggapi dengan lebih serius.
Fakta terkait perubahan ukuran kaki saat hamil
Para ilmuwan mempelajari bagaimana kehamilan dapat mengubah ukuran kaki. Berikut penjelasan lengkapnya, seperti melansir dari laman National Geographic:
1. Pembengkakan saat hamil menyebabkan ukuran kaki berubah
Pembengkakan pada ekstremitas bawah merupakan efek samping yang sangat umum dari kehamilan, khususnya terjadi pada trimester ketiga. Saat tubuh Bunda mulai memproduksi lebih banyak darah untuk janin, volume cairan dalam tubuh akan meningkat. Di waktu bersamaan, rahim yang membesar juga memberikan tekanan tambahan pada pembuluh darah di kaki.
"Gravitasi terjadi di sini dan dengan retensi cairan yang biasanya mengarah ke kaki dan pergelangan kaki," kata ahli bedah kaki dan kepala petugas medis untuk Kane Footwear, Dan Geller.
Menurut Geller, bagian betis menjadi jantung kedua tubuh, yang membantu katup dalam vena memompa darah. Ketika cairan keluar dari pembuluh tersebut, maka hal itu dapat menyebabkan edema atau pembengkakan.
Perlu dicatat ya, meski kaki bengkak umum terjadi selama kehamilan, hal itu juga dapat menjadi gejala dari sesuatu yang berbahaya, seperti pembekuan darah atau infeksi.
"Ibu hamil harus berkonsultasi dengan dokter jika pembengkakan sangat asimetris, menjadi merah, hangat, dan muncul nyeri saat disentuh," ujar kepala ginekologi nasional di klinik kesuburan Kindbody, Jasmine Pedroso.
Perubahan pusat gravitasi selama kehamilan juga dapat mengubah cara ibu hamil berjalan. Pada kondisi tidak hamil, kita akan berjalan dengan tekanan yang bergeser dari tumit ke atas hingga ke telapak kaki.
Namun, saat pusar bergerak menjauh dari inti tubuh (ketika hamil), maka tulang belakang bisa menjadi kurang stabil, dan Bunda merasa seperti akan terjatuh ke arah depan.
"Hal itu cenderung membuat ibu hamil menggeser pola berjalan mereka, yakni ke telapak kaki dan semuanya jatuh ke depan," ungkap terapis fisik ortopedi dan VP di Gait Happens, Milica McDowell.
McDowell membandingkan ketidakseimbangan tersebut seperti Bunda membawa ransel di depan, yang dibandingkan ketika membawanya di punggung di mana tubuh dirancang untuk menanggung beban lebih banyak.
Nah, selain tekanan yang bergeser, kehamilan juga dapat mengubah cara telapak kaki menyentuh tanah. Kenaikan berat badan secara drastis dapat meningkatkan beban di sepanjang lengkungan telapak kaki. Belum lagi terjadinya perubahan hormon, Bunda.
"Saat kita menambahkan beban tambahan dan semua beban itu berada di bagian depan, lengkungan kaki akan sulit untuk kembali ke posisi terangkat sehingga tapaknya menjadi datar. Hal tersebut pada akhirnya mengalihkan tekanan pada setiap langkah dari telapak kaki ke tepi," kata McDowell
Sebuah studi yang diterbitkan di PubMed Central tahun 2020 menemukan bahwa perempuan dengan kehamilan ganda lebih mungkin mengalami overpronasi, yakni gaya berjalan yang dapat menyebabkan telapak kaki datar.
Ilustrasi Kaki Bengkak saat Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/comzeal
3. Plantar fasciitis dan bunion dapat terjadi selama kehamilan
Dilansir Mayo Clinic, plantar fasciitis adalah salah satu penyebab paling umum dari nyeri tumit. Kondisi ini melibatkan peradangan pada pita jaringan tebal yang membentang di sepanjang telapak kaki dan yang menghubungkan tulang tumit ke jari-jari kaki atau dikenal sebagai plantar fascia.
Cedera pada plantar fascia, juga dapat disebabkan oleh meningkatnya kelonggaran jaringan ikat, otot kaki yang lemah, betis yang tegang, dan berat badan berlebih selama kehamilan. Jika diobati, kondisi ini akan pulih sepenuhnya. Tetapi jika tidak, kondisi dapat bertahan dan bertambah parah seiring berjalannya waktu.
Sementara itu, bunion merupakan kelainan bentuk ortopedi pada sendi jempol kaki, yang sering kali disebabkan oleh penggunaan sepatu yang terlalu ketat dan sempit yang dikombinasikan dengan meningkatnya kelonggaran sendi yang disebabkan oleh lonjakan hormon selama kehamilan. Meski biasanya dibutuhkan lebih dari 10 bulan untuk mengembangkan bunion, tapi kehamilan dapat mempercepat prosesnya, Bunda.
4. Faktor hormonal bisa menjadi penyebab ukuran kaki berubah saat hamil
Kebanyakan ibu hamil yang mengalami mom feet akan bertambah setengah ukuran kakinya. Meskipun, ada juga beberapa yang melaporkan kenaikan satu atau dua ukuran kaki.
Banyak Bunda yang ukuran sepatunya kembali normal setelah kehamilan. Tapi, ada pula yang tidak berubah alias menjadi permanen.
Penelitian sejauh ini menunjukkan bahwa lengkungan yang turun adalah penyebab ukuran kaki bertambah secara permanen selama kehamilan. Tetapi, beberapa peneliti menduga bahwa sensitivitas reseptor hormon seseorang juga dapat memainkan peran penting dalam perubahan ini.
"Meskipun semua perempuan mengalami peningkatan kadar hormon selama kehamilan, hanya sekitar 40 persen dari mereka yang secara signifikan mengalami peningkatan ukuran panjang kaki dan penurunan lengkungan, kata profesor asosiasi ortopedi dan rehabilitasi di Universitas Iowa, Neil Segal.
"Mungkin ada perbedaan reseptor hormon yang menyebabkan hal itu," sambungnya.
Apa perubahan ukuran kaki saat hamil dapat dicegah?
Tindakan pencegahan dapat dilakukan agar Bunda tidak mengalami perubahan ukuran selama kehamilan, dan berbagai masalah pada kaki lainnya. Berikut beberapa saran dari pakar untuk mencegah ukuran kaki berubah saat hamil:
- Mengangkat kaki lebih tinggi dari jantung atau meninggikan kaki secara berkala
- Mengenakan stoking kompresi
- Melakukan peregangan dan pemijatan pada area ekstremitas bawah secara teratur
- Melakukan olahraga ringan secara teratur
- Menjalani diet sehat yang rendah garam
- Mengenakan sepatu yang nyaman dan menyerupai bentuk kaki (ujung sepatu tidak lancip/tidak menekan jari)
Demikian serba-serbi tentang penyebab dan cara mengatasi perubahan ukuran kaki saat hamil. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)