Jakarta -
Kevin Aprilio sedang menikmati peran barunya sebagai orang tua setelah istrinya Vicy Melenie melahirkan putri pertama mereka Kimova Dasha Aprilio. Vicy melahirkan pada Sabtu (5/10/24).
Menurut Kevin, putrinya Kimova Dasha Aprilio menambah kebahagiaan dengan Vicy Melenie sejak menikah pada 25 Juni 2020 di Ballroom Hotel Intercontinental Jakarta. Terlebih sejak menikah, Kevin memang menginginkan anak pertamanya perempuan. Namun pria berusia 34 tahun ini mengaku tidak ada keinginan untuk menambah momongan.
Baginya, satu anak perempuan sudah cukup untuk menambah kebahagiaannya dengan Vicky. Pengakuan Kevin terungkap saat menjadi bintang tamu acara FYP di Trans7 bersama istrinya Vicy Melanie belum lama ini.
"Aku kayaknya nggak deh (nambah), satu ga apa-apa pengen satu saja. Keknya satu sudah oke for me," kata Kevin Aprilio.
Berbeda dengan suaminya, Vicy Melanie justru sangat terbuka jika diberikan momongan lagi. Menurut Vicy, Kevin tidak ingin menambah momongan lantaran dia takut jika istrinya memiliki anak maka tubuhnya tidak selangsing saat masih gadis.
"Iya boleh kalau dikasih. Tapi dia ga mau takut akunya ga bisa kaya dulu lagi (gadis)," kata Vicky Melanie.
Mendengar ucapan istrinya, Kevin langsung membantahnya. Menurut Kevin, alasan tak ingin menambah momongan karena takut akan menambah biaya pengeluarannya.
"Nggak, nggak. Kalau dua kayak harus banyak duit banget nggak sih kaya gitu," kata Kevin Aprilio.
Pria bernama lengkap Kevin Aprilio Sumaatmadja ini menegaskan lagi kalau menambah anak takut akan biayanya semakin besar dan dia tidak bisa memenuhi kebutuhan untuk Si Kecil.
"Banyak cost, kayaknya sih," kata Kevin sembaru tersenyum.
Mendengar pernyataan Kecil, para host seperti Raffi Ahmad, Mpok Alpa dan Irfan Hakim memberikan masukan. Menurut mereka, banyak anak maka anak semakin banyak rezeki untuk kedua orang tuanya.
"Rezekinya mah ada aja," kata Raffi Ahmad.
"Ada aja rezekinya," ucap Mpok Alpa.
"Maksudnya banyak anak istrinya nanti banyak rezeki, suami juga nanti banyak rezeki karena dari si anak itu akan memberikan rezekinya ke kita lewat Allah SWT begitu," imbuh Raffi Ahmad.
Sementara soal mengurus anak Vicy mengaku hanya mengurusnya bergantian dengan suaminya. Menurutnya usia putrinya yang masih kecil belum begitu membutuhkan babysitter. Terlebih, Vicky belum percaya sama orang lain untuk menjaga putrinya.
"Soalnya masih kecil banget. Terus Kevin kalau kasih susu aku lihatin takut kesedak gitu jadi aku belum percaya sama orang," kata Vicky Melanie.
Membicarakan program hamil anak kedua dengan pasangan
Bagi Bunda dan Ayah yang sudah memiliki anak, mungkin akan menemui perdebatan tentang rencana memiliki anak kedua. Sebab, Bunda dan Ayah tetaplah individu yang mengetahui kemampuan dan kesiapan diri sendiri untuk menjalani kehamilan dan membesarkan seorang anak.
Melansir dari laman Parents, psikoanalis asal New York, Austin E. Galvin menyarankan agar pasangan menikah mau berusaha untuk mengungkapkan pendapat untuk mencapai sebuah kekompakan dan pengertian antara suami dan istri.
"Berkomunikasi merupakan cara terbaik untuk mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan keinginan memiliki momongan," ucapnya.
Saat menemui kasus seperti ini, Galvin biasanya akan meminta pada pasangan untuk mengomunikasikan perasaan masing-masing. "Bahkan ketika keduanya sudah sepakat untuk memiliki momongan, mereka tetap boleh kok merubah kesepakatan tersebut," ungkap Galvin.
Sementara itu, melansir Romper, terapis pernikahan dan keluarga bersertifikat, Phebe Brako-Owusu, LMFT dan Alison LaSov, LMFT mengungkapkan ada beberapa cara bagi Bunda untuk mengkomunikasikan keinginan memiliki momongan pada suami dengan skenario yang berbeda, bahkan bila Bunda memiliki keinginan yang berbeda.
1. Bila Bunda ingin hamil tapi Ayah belum mau
Lasov menyarankan Bunda untuk 'menjadi penasaran' dalam berkomunikasi dengan pasangan terkait kenapa Ayah tak ingin segera memiliki momongan.
Tujuan menjadi penasaran adalah untuk mempelajari alasan tersebut, bukan untuk merubah pikiran pasangan. Bunda mungkin ingin menanyakan dasar alasan kebimbangannya, apakah karena finansial, waktu, atau hal lain? Atau seperti apa bayangan pasangan Bunda terkait masa depan tanpa memiliki momongan?
"Setelah menentukan akar dari kebimbangan pasangan, akan ada percakapan untuk melihat apakah kamu dapat berkompromi untuk menenangkan kedua belah pihak. Sangat penting untuk mencatat bahwa beberapa orang merasa ragu, namun bisa menemukan titik tengah, tapi beberapa lainnya kekeuh dengan keputusan mereka," tutur LaSov.
2. Bila Bunda belum siap hamil tapi Ayah ingin segera miliki anak
Jika Bunda ada pada skenario ini, penting untuk mengetahui alasan Bunda merasa belum siap untuk hamil. Tanyakan pada diri sendiri, apa yang membuat Bunda masih ragu untuk menjalani kehamilan.
Phebe menerangkan, pembahasan terkait kehamilan perlu dibicarakan dalam keadaan santai dan kondisi yang luang. "Percakapan ini dapat dimulai dengan mengungkapkan kenapa memiliki anak penting bagimu dan bagaimana itu bisa berdampak padamu bila kamu tidak memiliki momongan. Bisa juga saling menceritakan kesiapan Bunda untuk menjalani masa kehamilan dan menyusui," tutur Phebe.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)