.png)
TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil membeberkan keinginannya menerapkan hukuman sosial terhadap masyarakat yang membakar dan membuang sampah sembarangan. Hal ini bertujuan untuk memberikan efek jera.
“Kita coba dengan lakukan yang namanya social punishment itu,” kata Ridwan Kamil di tengah sesi diskusi acara “Menantang Cagub Jakarta Selesaikan Polusi Udara” di kawasan Tebet Timur, Jakarta Selatan, pada Kamis, 14 November 2024.
Adapun pernyataan tersebut disampaikannya merespons pertanyaan panelis soal upaya Ridwan dalam menangani permasalahan polusi udara akibat permasalahan sampah beserta penegakkan hukum yang akan diterapkan.
Solusi itu dilontarkan oleh Ridwan Kamil lantaran mengaku pernah menerapkannya dan mengatakan jurus tersebut efektif dilakukan. Mantan gubernur Jawa Barat itu pun berencana mewujudkan pemberian hukuman sosial tersebut jika memenangkan kontestasi pemilihan gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. “Saya dulu pernah melakukan yang namanya hukuman sosial,” tuturnya.
Ridwan menjelaskan, dia pernah menugaskan tim di kelurahan untuk mendokumentasikan orang-orang yang melakukan tindak pencemaran dalam bentuk foto. Perbuatan pelaku pembuangan sampah sembarangan yang tertangkap kamera kemudian dicetak pada spanduk berukuran besar dan diletakkan di gerbang kompleks.
“Orang Indonesia lebih takut dipermalukan ketimbang ditegur oleh Satpol PP,” kata politikus Partai Golka) itu.
Pada Kamis, 14 November 2024, tiga perwakilan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur diundang dalam diskusi publik Biru Talks dengan agenda mengetahui komitmen para pemimpin Jakarta lima tahun ke depan itu dalam menyelesaikan permasalahan polusi udara.
Dalam sesi diskusi tersebut, setiap perwakilan akan mendapat satu pertanyaan dari masing-masing tiga panelis dengan waktu menjawab sekitar 30 menit dan satu pertanyaan tambahan dari masyarakat umum. Diskusi publik itu dihadiri oleh semua perwakilan yakni Ridwan Kamil selaku calon gubernur nomor urut 1, Kun Wardana selaku calon wakil gubernur nomor urut 2, dan Pramono Anung selaku calon gubernur nomor urut 3.
