Jakarta -
Stroller merupakan salah satu perlengkapan bayi yang biasanya dipersiapkan ketika Bunda akan melahirkan. Namun, sampai usia berapa Si Kecil diperbolehkan untuk menggunakan stroller ini?
Stroller merupakan kereta dorong bayi yang bisa mempermudah aktivitas Bunda bersama Si Kecil. Dengan stroller, Bunda tidak perlu menggendong atau mengejar anak yang suka berlarian.
Meski begitu, anak-anak tidak harus selalu menggunakan stroller. Hal ini tentu bergantung pada berbagai faktor termasuk jarak rumah Bunda dari lokasi tujuan hingga karakter anak.
"Pada akhirnya, tidak ada usia tertentu yang terlalu tua untuk membawa stroller karena hal ini bergantung pada sejumlah faktor. Termasuk di antaranya di mana Anda berada saat ini, di mana Anda tinggal, berapa lama anda akan keluar rumah, dan bagaimana tempramen anak," kata Dr Jen Trachtenberg, seorang dokter anak di New York City, dikutip dari laman Care.
"Meski begitu, tentu ada manfaatnya jika tidak menggunakan stroller saat mereka bepergian," sambungnya.
Batasan usia penggunaan stroller anak
Tidak ada aturan pasti dari dokter tentang batasan usia penggunaan stroller pada anak, Bunda. Meski begitu, ahli merekomendasikan agar penggunaannya tidak lebih dari usia tiga tahun.
"Secara umum, kereta bayi tidak boleh digunakan setelah usia tiga tahun," ungkap Dr. Brandon Smith, asisten profesor pediatri di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins.
"Pada saat itu, anak-anak sudah bisa berjalan dan berlari tanpa masalah dan tidak memerlukan stroller untuk bepergian. Selain itu, kami ingin mendorong kemandirian dan perkembangan motorik mereka, dan kami tidak bisa melakukan hal tersebut jika mereka selalu duduk (di stroller) setiap kali keluar rumah," sambungnya.
Penggunaan stroller anak harus tepat
Dilansir dari laman Romper, stroller mampu mempermudah Bunda ketika berjalan-jalan dengan Si Kecil karena memiliki ruang penyimpanan ang nyaman. Bunda bisa memanfaatkan ruangan ini untuk menyimpan jaket, boneka, atau popok mereka.
Sama seperti barang-barang bayi lainnya, akan tiba saatnya Si Kecil tumbuh besar dan tidak membutuhkan stroller lagi. Ketika mereka tumbuh dan menjadi lebih aktif, mereka akan lebih senang berjalan dan menjelajah dunia di sekitar mereka.
Tanda anak harus berhenti menggunakan stroller
Ada berbagai tanda-tanda anak siap berjalan sendiri dan tidak membutuhkan stroller lagi, Bunda. Menilik dari Mom Love Best, berikut ini deretannya:
- Anak-anak tanpa kondisi khusus sudah berusia di atas 4-5 tahun
- Anak mampu berjalan dengan percaya diri
- Anak sudah bisa memahami arah dengan baik
Efek samping pemakaian stroller anak berlebihan yang bisa ganggu perkembangan anak
Ada beberapa dampak yang terjadi jika anak terlalu lama memakai stroller. Berikut ini Bubun bagikan deretannya seperti dilansir dari laman Yahoo:
1. Motorik kasar dan halus sulit berkembang
Beberapa ahli percaya bahwa penggunaan stroller dalam waktu yang lama bisa menyebabkan keterampilan motorik kasar dan halusnya sulit berkembang. Tidak hanya itu, mereka juga akan terlambat dalam memahami dunia di sekitarnya.
"Keluar dari stroller akan memandu anak dalam mengembangkan kesadaran keselamatan, daya tahan berjalan, dan pemahaman tentang kehidupan di luar kereta dorong," kata terapis okupasi pediatrik, Samanta Stern.
Ketika anak menavigasi dunia di sekitarnya, mereka pun mulai membentuk 'peta tubuh' tentang diri mereka sendiri. Selain itu, mereka akan mulai beradaptasi dengan dunia sekitar ketika mereka menjelajah.
"Dengan waktu yang terlalu lama di stroller, anak-anak mungkin tidak belajar hal ini dengan cepat," ungkap Samanta.
2. Tidak percaya diri
Anak-anak yang terlalu lama menggunakan stroller juga tidak mengembangkan kepercayaan dirinya. Mereka pun akan kehilangan kesempatan untuk berinteraksi dengan lingkungan.
"Berjalan tidak hanya mengkondisikan tubuh anak, tetapi juga dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka pada kemampuan mereka dan memberi mereka lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan lingkungan daripada jika mereka naik kereta dorong," tutur terapis keluarga, Michelle Felder.
3. Kurang aktivitas fisik
Penggunaan stroller yang terlalu lama juga bisa menghambat aktivitas fisik Si Kecil. Hasilnya, mereka pun berpotensi memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik.
"Memperpanjang penggunaan stroller setelah tidak lagi diperlukan akan menghambat aktivitas fisik dan mengurangi jumlah olahraga yang dapat diterima anak-anak yang berpotensi berdampak negatif pada kesehatan fisik dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan," ucap Michelle.
Demikian informasi tentang penggunaan stroller pada anak. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)