Studi Terbaru: Kurangi Gula di 1000 Hari Pertama Bayi Pengaruhi Kesehatan Seumur Hidup

1 month ago 27

Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa mengurangi gula di 1.000 hari pertama bayi bisa memengaruhi kesehatan seumur hidupnya. Seberapa bahaya sebenarnya gula berlebihan pada Si Kecil?

Dikutip dari Motherly, sebuah studi inovatif yang diterbitkan di jurnal Science menemukan bahwa mengurangi asupan gula selama periode penting ini dapat secara signifikan menurunkan risiko masalah kesehatan serius, seperti diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi, di kemudian hari.

Penelitian ini sendiri dilakukan oleh tim dari University of Southern California, yang menyoroti bagaimana pemilihan asupan bayi dapat menjadi landasan bagi masa depan yang lebih sehat.

Mengapa 1.000 hari pertama begitu penting?

Periode 1.000 hari pertama dimulai dari awal kehamilan hingga Si Kecil berusia dua tahun. Fase ini membentuk fondasi unik untuk kesehatan seumur hidup sang anak. 

Pada masa kehamilan, bayi menerima nutrisi dari Bunda selama di dalam rahim. Kemudian berlanjut melalui ASI dan akhirnya ditambah dengan makanan padat. 

Menurut penelitian tersebut, lingkungan rendah gula di dalam rahim saja sudah bisa memberikan dampak besar bagi kesehatan. Jadi, asupan gula rendah yang berkelanjutan hingga usia dua tahun bahkan bisa memberi lebih banyak manfaat.

Anak-anak dengan paparan gula terbatas pada tahun-tahun awal kehidupannya memiliki:

  • Risiko terkena diabetes tipe 2 menjadi 35 persen lebih rendah
  • Risiko terkena tekanan darah tinggi menjadi 20 persen lebih rendah

Manfaat membatasi asupan gula sejak masa kehamilan

Salah satu temuan paling mencolok dari penelitian ini adalah bahwa manfaat dari diet rendah gula dapat dimulai sejak kehamilan. 

Sekitar sepertiga dari penurunan risiko diabetes dan hipertensi dikaitkan dengan pembatasan asupan gula dalam kandungan, yang menunjukkan bahwa nutrisi prenatal memainkan peran penting dalam kesehatan anak di masa depan.

Namun, penelitian ini menemukan bahwa manfaat terbesar muncul ketika asupan gula rendah berlanjut selama dua tahun pertama kehidupan anak, terutama saat makanan padat diperkenalkan.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pun merekomendasikan agar anak-anak di bawah usia dua tahun menghindari makanan dan minuman dengan gula tambahan. 

Ini adalah gula yang dimasukkan selama pemrosesan atau persiapan, seperti yang ada dalam sirup, madu, dan jus buah kemasan. Gula yang terdapat secara alami dalam makanan seperti susu, buah, dan sayur tidak termasuk dalam kategori ini.

Untuk individu berusia dua tahun ke atas, CDC menyarankan untuk membatasi gula tambahan hingga kurang dari 10 persen dari total kalori harian.

Apa dampak konsumsi gula berlebihan pada bayi dan anak?

Dikutip dari CNN Health, penting bagi orang tua untuk paham mengapa perlu membatasi gula tambahan pada makanan dan minuman anak selama dua tahun pertama kehidupannya. 

Kebiasaan konsumsi minuman manis yang mengandung gula tinggi juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kelebihan berat badan atau obesitas.

Gula tambahan digunakan dalam makanan dan minuman olahan untuk mempermanis, berbeda dari gula alami yang terdapat dalam sepotong buah atau segelas susu.

"Buah seperti apel dan jeruk mengandung gula, tetapi keduanya juga menyediakan serat dan nutrisi secara keseluruhan," imbuh dokter spesialis anak sekaligus pakar nutrisi American Academy of Pediatrics, Steven Abrams.

Tips mengurangi asupan gula sejak dini

Meskipun manfaat mengurangi gula sejak dini sudah jelas, tapi pelaksanannya tidak selalu mudah ya, Bunda? Hal ini terutama ketika gula tambahan masuk ke dalam begitu banyak makanan bayi dan balita. 

Berikut ini beberapa tips sederhana untuk membantu mengurangi asupan gula pada bayi dan anak-anak:

1. Baca label dengan saksama

Periksa gula tambahan dalam makanan sehari-hari seperti yoghurt, sereal, dan camilan, bahkan yang dipasarkan untuk bayi. Cari kata-kata seperti 'sirup', 'konsentrat jus', dan 'maltosa', yang sering kali menandakan gula tambahan.

2. Utamakan makanan utuh

Jika memungkinkan, pilih buah-buahan utuh, sayuran, dan pilihan tanpa pemanis daripada camilan olahan. Makanan utuh tidak hanya menghindari gula tambahan, tetapi juga menyediakan nutrisi dan serat ekstra.

3. Lakukan penggantian sederhana

Ganti camilan manis dengan pilihan yang manis alami. Misalnya, tawarkan saus apel tanpa pemanis sebagai pengganti camilan kemasan rasa buah. Bunda juga bisa memberikan pisang matang tumbuk untuk mendapatkan rasa manis tanpa tambahan gula.

Sesuai usia, biarkan anak membantu memilih dan menyiapkan camilan seperti irisan apel atau wortel. Melibatkan mereka membuat pilihan yang lebih sehat akan membuat sesi makan menjadi lebih menarik dan membangun kebiasaan yang positif.

5. Fokus pada keseimbangan, bukan kesempurnaan

Camilan sesekali tidak masalah. Mengurangi paparan gula sejak dini dapat dilakukan secara bertahap, dan setiap pilihan kecil berkontribusi pada masa depan yang lebih sehat. Jadi tidak perlu terburu-buru, karena justru rentan membuat anak menolak.

Mengurangi gula dapat memberikan dampak yang bertahan lama, tidak hanya pada kesehatan langsung tetapi juga pada preferensi diet jangka panjang. 

Demikian ulasan tentang manfaat mengurangi gula di 1.000 hari pertama bayi demi kesehatan seumur hidupnya. Yuk, mulai perubahan baik saat ini juga, Bunda!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online