Studi Ungkap Hipertensi saat Hamil Dapat Menyebabkan Penyakit Jantung Koroner Parah

2 days ago 5

Jakarta -

Bunda perlu mewaspadai tekanan darah tinggi atau hipertensi saat hamil. Hipertensi tak hanya dapat meningkatkan risiko preeklamsia, tapi juga penyakit jantung koroner (PJK).

Menurut studi terbaru yang diterbitkan di Journal of the American College of Cardiology, perempuan yang mengalami gangguan hipertensi pada kehamilan atau hypertensive disorders of pregnancy (HDP) akan mengalami PJK lebih awal dibandingkan dengan yang tidak mengalami gangguan hipertensi.

Dalam studi juga dijelaskan bahwa riwayat gangguan hipertensi ini dikaitkan dengan peningkatan risiko infark miokard, baik arteri koroner obstruktif atau arteri koroner non-obstruktif (serangan jantung yang disebabkan buruknya aliran darah ke jantung).

"Studi ini menggarisbawahi perlunya deteksi dan pengobatan penyakit non-obstruktif yang tepat waktu, selain karena faktor risiko 'tradisional' lainnya," kata tim peneliti, dikutip dari laman TCTMD.

Penulis senior Vesna D. Garovic, MD, PhD dari Mayo Clinic mengatakan bahwa penelitian ini dilakukan untuk mengklarifikasi mekanisme yang mendorong hubungan antara gangguan hipertensi yang terjadi selama kehamilan dan risiko penyakit kardiovaskular setelahnya. Meski studi studi sebelumnya telah menunjukkan hubungan antara preeklamsia dan beban aterosklerosis yang lebih besar, studi belum meneliti hubungan antara perubahan tersebut dan kejadian yang aktual.

"Perempuan yang mengalami preeklamsia dan infark miokard sebenarnya lebih banyak mengalami aterosklerosis di arteri koroner mereka, dibandingkan mereka yang tidak mengalami preeklamsia," ujar Garovic.

"Secara umum, perempuan dengan hipertensi selama kehamilan perlu dipantau secara ketat. Ketika di kemudian hari mereka melaporkan bahwa sebelumnya mengalami preeklamsia atau melahirkan bayi mereka lebih awal karena komplikasi, hal itu semakin menekankan perlunya untuk sangat waspada dan mengobati faktor risiko secara tepat waktu dan agresif," sambungnya.

Garovic mengatakan bahwa ada satu hal yang menarik dari hasil temuan ini. Menurutnya, dampak gangguan hipertensi pada kehamilan dalam jangka panjang tidak universal, Bunda. Beberapa ibu hamil bisa saja tidak mengalami penyakit arteri koroner, namun yang lain dapat terdiagnosis menagalmi infark miokard, baik itu lesi aterosklerotik atau penyakit non-obstruktif.

Studi ini juga diharapkan dapat membantu dalam mengidentifikasi risiko arteri koroner non-obstruktif pada ibu hamil yang pernah mengalami hipertensi. Selanjutnya, tim peneliti berharap studi lanjutan dilakukan untuk lebih menggambarkan pengaruh dari arteri koroner non-obstruktif yang berkembang pada perempuan setelah mengalami hipertensi pada kehamilan.

"Temuan ini tetap menakjubkan dan sangat membantu karena kita tahu bahwa arteri koroner non-obstruktif lebih sering terjadi pada perempuan, tetapi kita benar-benar tidak mengetahui (faktor) jenis kelamin atau reproduksi mungkin berkontribusi terhadap hal tersebut," ujar Garovic.

"Tapi, kamu menunjukkan bahwa hipertensi pada kehamilan dapat mengidentifikasi mereka yang berisiko terkena arteri koroner non-obstruktif di kemudian hari."

Apa itu hypertensive disorders of pregnancy (HDP)?

Menurut ulasan di JAMA Network Open 2023, gangguan hipertensi dalam kehamilan (HDP) merupakan spektrum penyakit yang meliputi hipertensi kronis yang didiagnosis sebelum usia kehamilan 20 minggu, hipertensi gestasional yang didiagnosis setelah usia kehamilan 20 minggu, dan preeklamsia.

Di Amerika Serikat, HDP dikaitkan dengan komplikasi yang parah, seperti serangan jantung dan stroke. HDP dapat berkembang menjadi kasus patologis yang menyebabkan kerusakan organ, serta menimbulkan gejala klinis yang mengkhawatirkan.

Dalam ulasan terbaru di JACC Journals dijelaskan bahwa ibu hamil dengan HDP memerlukan pemantauan yang lebih sering dan intensif selama periode antepartum di luar kunjungan prenatal standar rutin.

Demikian penjelasan terkait hasil studi terbaru yang mengungkap dampak gangguan hipertensi saat hamil dengan penyakit jantung koroner. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online