Terungkap Alasan 7 dari 10 Ibu Hamil Alami Mual, Simak Tips Mengatasinya

1 month ago 35

Jakarta -

Bunda mengalami mual parah saat hamil? Ini dia alasan mengapa banyak perempuan mual saat hamil dan cara mengatasinya. Mual saat hamil atau yang sering disebut morning sickness merupakan fenomena umum yang sering dialami bumil.

Mengutip dari situs University of Cambridge, 7 dari 10 perempuan mengalami mual saat hamil. Meskipun sering dianggap sebagai bagian normal dari kehamilan, kondisi ini tetap dapat memengaruhi kualitas hidup ibu hamil sehari-harinya.

Dalam kasus yang lebih berat, seperti dialami wanita asal Inggris Charlotte Howden, mual dapat berkembang menjadi hyperemesis gravidarum (HG), sebuah kondisi serius yang membutuhkan perhatian medis. Hiperemesis gravidarum, yang memengaruhi hingga 3,6 persen ibu hamil.

Hiperemesis gravidarum ditandai dengan mual dan muntah yang ekstrem sehingga sulit bagi ibu hamil makan maupun minum. Kondisi tersebut dapat menyebabkan penurunan berat badan, dehidrasi, hingga kekurangan gizi.

Mari kita simak mengenai kisah ibu hamil yang mengalami mual parah dan tips mengatasinya.

Kisah Bunda alami mual parah saat hamil

Kisah ini datang dari seorang perempuan berusia 30-an, Charlotte Howden, yang mulai merasa mual pada minggu keenam kehamilannya. Awalnya, dia mengira itu adalah hal yang wajar.

Dalam waktu singkat, kondisinya memburuk drastis. Ia muntah hingga 30 kali sehari, tidak bisa menahan makanan atau cairan bahkan air putih. "Setiap kali saya mencoba makan, saya langsung muntah. Itu sangat menyiksa," ujar Charlotte.

Kondisi tersebut diperburuk oleh produksi air liur yang berlebihan, salah satu gejala umum HG, yang membuatnya menjadi lebih sulit menelan apa pun, termasuk air putih. Charlotte pun berjuang mencari bantuan medis, namun respons awal dokter tidak memadai.

Saran seperti mengonsumsi jahe dan makan dalam porsi kecil tidak membantu. Ia akhirnya dirawat di rumah sakit setelah menunjukkan tanda-tanda dehidrasi parah.

Meskipun mendapat perawatan, Charlotte sering mengalami siklus keluar-masuk rumah sakit, yang menguras fisik dan mentalnya selama kehamilan. Pada satu titik, ia bahkan hampir memutuskan untuk menghentikan kehamilannya.

“Ketika saya kembali untuk ketiga kalinya, saya memohon untuk membantu saya karena saya sudah sangat dekat untuk mengambil keputusan mengakhiri (kehamilan). Dia berkata, ‘Lihat, beri saya waktu 24 jam," cerita Charlotte.

Kemudian Charlotte baru mendapatkan perawatan yang tepat untuk mengatasi penyakitnya sekitar minggu ke-16 kehamilannya. Ia terus mengonsumsi obat tersebut hingga sekitar minggu ke-37 karena ia khawatir jika berhenti meminumnya.

Pada 2016, akhirnya Charlotte melahirkan seorang putra yang sehat diberi nama Henry. Tidak ingin banyak perempuan merasakan depresi kehamilannya kala itu, Charlotte bergabung dengan lembaga amal Pregnancy Sickness Support. Ia bergabung dengan sekitar 600 relawan yang menawarkan dukungan serupa dan saluran telepon bantuan untuk para ibu hamil.

Penyebab utama mual pada ibu hamil

Mual pada kehamilan disebabkan oleh perubahan hormon, terutama peningkatan hormon human chorionic gonadotropin (hCG) yang diproduksi oleh plasenta. Tingkat hCG yang lebih tinggi sering dikaitkan dengan gejala mual lebih parah.

Selain itu, sensitivitas indera penciuman dan perubahan sistem pencernaan juga berkontribusi terhadap gejala ini. Dalam kasus lebih berat seperti HG, gejalanya jauh lebih parah dibandingkan morning sickness biasa.

HG dapat menyebabkan dehidrasi, kekurangan nutrisi, dan gangguan psikologis akibat muntah terus-menerus. Meski penyebab pasti HG belum sepenuhnya dipahami, studi terbaru yang dilakukan oleh Profesor O’Rahilly dan Dr. Fejzo menunjukkan bahwa faktor genetik dapat berperan.

Penelitian ini membuka harapan untuk menemukan cara pencegahan dan pengobatan yang lebih efektif.

Tips mengatasi mual selama kehamilan

Bagi ibu hamil yang mengalami mual, berikut beberapa tips yang dapat membantu, seperti dilansir dari Cleveland Clinic.

1. Perubahan pola makan

  • Makanlah beberapa roti panggang di pagi hari untuk membantu menenangkan perut Bunda.
  • Makanlah beberapa kali dalam porsi kecil sehari, bukan tiga kali dalam porsi besar.
  • Jangan melewatkan waktu makan.
  • Hindari makanan pedas dan berlemak.
  • Konsumsi makanan hambar, seperti pisang, nasi, roti panggang kering, kentang panggang tawar, agar-agar, kaldu, telur, atau saus apel.
  • Makanlah camilan bergizi dan kaya protein di antara waktu makan, seperti yogurt, selai kacang pada irisan apel atau seledri, keju, atau kacang-kacangan.
  • Minumlah banyak cairan, terutama air putih sepanjang hari.
  • Hindari minuman berkafein.
  • Selalu bawa sekantong camilan saat Bunda jauh dari rumah.
  • Buatlah teh dengan parutan jahe asli atau cobalah permen jahe.

2. Ubah gaya hidup sehari-hari

  • Minumlah vitamin prenatal dengan camilan. Jika vitamin prenatal mengandung zat besi, cobalah meminumnya sebelum tidur. Bicarakan dengan dokter tentang pilihan vitamin lainnya.
  • Hindari bau, lampu yang berkedip-kedip, dan situasi lain yang mengganggu Bunda dan memicu rasa mual.
  • Beristirahatlah yang cukup.
  • Jaga agar ruangan berventilasi baik, nyalakan kipas angin, atau keluarlah dari waktu ke waktu untuk menghirup udara segar.
  • Hiruplah aroma segar dan menyenangkan seperti lemon, jeruk, atau mint.
  • Jangan berbaring setelah makan.
  • Berkumurlah setelah muntah. Ini dapat membantu melindungi gigi dari asam yang terkandung dalam muntahan Bunda.

3. Metode alternatif untuk mengatasi mual saat hamil

  • Gelang akupresur: Gelang ini memberikan tekanan pada titik-titik tertentu di pergelangan tangan.
  • Akupunktur: Jarum tipis ditempatkan di area kulit tertentu selama perawatan akupunktur.

Berdasarkan data yang dirilis SOGC Clinical Practice Guideline The Management of Nausea and Vomiting, akupresur merupakan teknik menekan titik tertentu pada tubuh. Teknik ini telah digunakan selama ribuan tahun untuk mengatasi mual.

Salah satu titik yang efektif adalah titik Nei Guan (P6) yang terletak tiga jari di bawah pergelangan tangan. Menekan area ini secara perlahan dapat membantu meredakan rasa mual. Akupresur merupakan metode yang sederhana, aman, dan dapat dilakukan sendiri.

4. Konsumsi makanan yang baik untuk mengatasi rasa mual

  • Konsumsi makanan yang tinggi protein, biji-bijian utuh, sayur, dan buah.
  • Makanan hambar, seperti roti panggang, pretzel, atau saus apel.
  • Smoothies buah dan yogurt.
  • Air putih atau teh (perhatikan kadar kafein dalam teh).
  • Buah dan sayuran, seperti semangka, seledri, atau paprika yang mengandung banyak air. Buah jeruk juga dapat membantu mengatasi mual.

5. Gunakan obat sesuai anjuran dokter

Jika mual terlalu parah, seperti dalam kasus HG, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan obat yang aman selama kehamilan. Dokter mungkin menyarankan untuk mengonsumsi vitamin B6 (juga disebut piridoksin) dan doksilamin.

Doksilamin sering digunakan sebagai obat tidur untuk mengatasi demam serbuk sari atau alergi lainnya. Kedua produk tersebut tersedia tanpa resep dokter.

Akan lebih baik konsultasi ke dokter. Dokter kandungan dapat meresepkan obat untuk mencegah mual. Jika obat ini tidak membantu, obat lain seperti antihistamin dan antikolinergik dapat bekerja dengan baik.

Mual selama kehamilan sangat umum terjadi tapi tidak boleh diremehkan ya Bunda, terutama jika gejalanya parah. Dengan memahami penyebab dan cara mengatasinya, Bunda yang sedang hamil dapat menjalani kehamilan lebih nyaman dan sehat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online