TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Saan Mustopa mengatakan selain menjalin hubungan bilateral, lawatan Presiden Prabowo Subianto diharapkan bisa membawa investasi dari negara-negara yang dikunjunginya. Dia mengatakan hal itu dibutuhkan karena investasi asing bisa berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Diharapkan juga sepulangnya juga banyak hal yang bisa dibawa dari lawatannya ke luar negeri. Apakah investasi maupun bantuan-bantuan untuk Indonesia ke depan,” kata Saan saat ditemui di Akademi Bela Negara Nasdem di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu, 9 November 2024.
Selain itu, Politikus NasDem itu memandang kunjungan Prabowo ke luar negeri adalah hal penting bagi seorang presiden yang baru dilantik. Dengan begitu, ujar dia, kebijakan diplomasi Indonesia dengan dunia internasional bisa berjalan lancar.
"Pak Prabowo baru dilantik dan perlu untuk menjalin komunikasi-komunikasi, mempererat hubungan bilateral dan meningkatkan kerja sama," kata Politikus Partai NasDem ini.
Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan perdananya ke lima negara mulai Jumat, 8 November 2024. Prabowo akan melawat dan menghadiri sejumlah undangan di Cina, Amerika Serikat, Peru, Brazil, dan Inggris.
Prabowo didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih dalam kunjungan kerjanya itu. Prabowo diagendakan berada di luar negeri selama dua pekan.
Negara yang pertama kali disambangi kepala negara ialah Cina. Dalam lawatannya ke Beijing, Cina, Prabowo akan memenuhi undangan dari Presiden Cina, Xi Jinping.
Usai berkunjung ke Beijing, Prabowo melanjutkan kunjungan kerjanya ke Washington DC, Amerika Serikat untuk menemui Presiden Joe Biden. Prabowo juga dijadwalkan menghadiri dua forum di benua Amerika Selatan.
Dia akan hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pasific Economic Cooperation atau KTT APEC di Peru dan KTT G-20 di Brazil. Prabowo juga akan terbang ke Inggris untuk menemui Perdana Menteri Keir Starmer.
Novali Panji Nugroho berkontribusi dalam penulisan artikel ini.