10 Tanda Anak Kurang Gizi yang Perlu Diwaspadai Orang Tua

3 weeks ago 6

Jakarta -

Anak kekurangan gizi menjadi salah satu masalah yang kerap terjadi pada anak. Hal ini pun perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Melansir dari laman NHS, kurang gizi termasuk ke dalam masalah malnutrisi. Kurang gizi sendiri merupakan kondisi serius ketika anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), malnutrisi telah menyumbang sekitar 45 persen dari kematian anak secara global. Karena itu, Bunda perlu ketahui tanda-tanda anak kekurangan gizi.

Banner Persiapan Melahirkan

10 tanda anak kurang gizi

Merangkum dari laman Top Doctors dan NHS, ada beberapa tanda anak kekurangan gizi. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

  1. Kurangnya minat pada makanan dan minuman
  2. Kelelahan dan mudah marah
  3. Merasa kedinginan sepanjang waktu
  4. Lebih sering sakit dan sembuh dalam waktu yang lama
  5. Pertumbuhan yang terhambat
  6. Perkembangan perilaku dan intelektual lambat
  7. Kesulitan belajar
  8. Ketika terluka, membutuhkan waktu lama untuk sembuh
  9. Konsentrasi yang buruk
  10. Suasana hati yang buruk, sedih, dan depresi

Benarkah anak kurus pasti tidak sehat dan kurang gizi?

Anak yang memiliki tubuh kurus berbeda dengan anak yang kekurangan gizi. Namun, jika dilihat secara fisik, mungkin tampilannya sama.

Anak bertubuh kurus disebabkan karena berat badannya yang kurang dan tidak memenuhi minimum dari Indeks Massa Tubuh. Indeks Massa Tubuh (BMI) digunakan untuk mengetahui apakah seseorang kekurangan berat badan, kelebihan berat badan atau memiliki berat badan yang sehat.

Sementara itu, anak yang kekurangan gizi juga seringkali dikaitkan dengan kondisi stunting. Menurut WHO, stunting merupakan gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan karena kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, atau stimulasi yang tidak memadai.

Ciri utama yang terlihat dari anak sunting ialah berat badannya yang rendah dan bertumbuh pendek ketimbang teman sebayanya.

Perbedaan stunting dan gizi buruk

Stunting dan gizi buruk sama sekali tidak sama, Bunda. Hal ini turut diungkapkan oleh Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K).

Stunting sendiri disebut sebagai perawakan pendek karena adanya malnutrisi kronik disertai dengan infeksi kronik.

"Kira-kira 1 dari 4 anak Indonesia atau 24 persen itu dilaporkan mengalami stunting. Stunting itu gampangnya adalah perawakan pendek yang diatur oleh faktor nutrisi atau infeksi kronik," tuturnya dalam acara Virtual Press Conference PrimaKu Parenthood Institute: Ajang Edukasi Parenting Terintegrasi untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Anak, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, dr. Piprim mengatakan pertumbuhan anak didukung oleh asam amino yang terletak pada protein hewani. Sedangkan anak dengan stunting memiliki asam amino yang rendah.

"Pada anak-anak stunting, asam amino esensialnya ini sangat rendah. Dari mana sumbernya? Dari protein hewani. Nah problem-nya di kita itu, orang tua ngasih anaknya (makan) asal kenyang," ungkapnya.

Sementara itu menurut situs gizi.kemenkes.go.id, gizi buruk adalah kekurangan gizi yang terjadi dalam jangka pendek karena kurangnya asupan makanan bergizi dan sering sakit.

Proses terjadinya gizi buruk pada bayi di bawah 6 bulan bisa dialami sejak dalam kandungan. Karena itu, pencegahan gizi buruk bisa dimulai sejak masa kehamilan hingga menyusui.

Penyebab anak kurang gizi

Mengutip dari laman Top Doctors, malnutrisi adalah akibat dari kondisi lingkungan atau medis. Di Inggris, malnutrisi pada anak disebabkan oleh kondisi kesehatan seperti jantung bawaan, fibrosis kistik, serta cerebral palsy.

Tidak hanya itu, kurang gizi ini juga terjadi karena anak mendapatkan asupan makanan yang tidak memadai. Misalnya saja kekurangan protein sehingga mereka malnutrisi energi protein.

Meski begitu, penyebab utama kekurangan gizi pada anak-anak secara global adalah kemiskinan. Faktor risikonya seperti air yang tidak bersih, lingkungan kurang baik, penyakit, serta faktor lainnya.

Diagnosis anak kurang gizi

Menurut Ahli Farmakologis Klinis, Dr. Ananya Mandal, kurang gizi didiagnosis berdasarkan faktor-faktor tertentu seperti durasi dan penyebabnya. Riwayat klinis pun sering dianggap sebagai penentu utama.

"Riwayat klinis dan gejala malnutrisi seringkali menjadi penentu utama dan hanya ada sedikit peran studi diagnostik dan pencitraan dalam evaluasi malnutrisi," katanya merangkum dari laman News Medical.

Tidak hanya itu, dokter juga mungkin akan melakukan tes diagnostik dan studi pencitraan. Selain itu, ada pula tes darah rutin yang perlu dilakukan.

"Tes diagnostik dan studi pencitraan mungkin diperlukan untuk menyingkirkan penyebab atau penyakit yang lebih dalam yang mungkin menyebabkan keadaan kurang gizi. Garis besar diagnosis malnutrisi ini meliputi Indeks Massa Tubuh (IMT), tes darah rutin, dan sebagainya," jelas dr. Ananya.

Cara mengatasi anak kurang gizi

Untuk mengatasi anak kurang gizi, Bunda perlu berkonsultasi dengan ahli. Karena itu, saat memeriksakan diri ke dokter, penting untuk memberitahu semua keluhan yang dirasakan oleh Si Kecil.

Perlu diingat bahwa cara mengobati anak yang kurang gizi berbeda-beda dan bergantung pada kondisinya. Tidak hanya itu, ada pula faktor riwayat kesehatan dan tingkat keparahan.

Umumnya, dokter akan memberikan program makan sehat untuk menyeimbangkan asupan gizinya. Selain itu, dokter juga akan memberikan beberapa resep obat suplemen tambahan yang perlu diminum sejalan dengan perbaikan program makan tersebut.

Pada kasus yang parah di mana anak tidak mendapati cukup asupan, dokter mungkin akan memberikan selang makanan. Tidak hanya itu, tinggi dan berat badannya pun akan dipantau oleh ahli gizi.

Cara mencegah anak kurang gizi

Menilik dari laman NHS, ada beberapa cara terbaik untuk mencegah kekurangan gizi pada anak. Misalnya saja banyak mengonsumsi berbagai makanan dari kelompok makanan utama sebagai berikut:

  • Buah dan sayuran
  • Makanan bertepung seperti roti, nasi, kentang, dan pasta
  • Beberapa makanan mengandung susu atau alternatif non-susu
  • Berbagai sumber protein seperti daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan

Demikian informasi tentang tanda anak kurang gizi, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online