Jakarta -
Ibu hamil perlu mewaspadai kelainan darah yang bisa terjadi selama kehamilannya. Kelainan darah dapat berdampak buruk tidak hanya pada ibunya, tapi juga bayi yang dikandung. Karena itu kesehatan darah termasuk aspek penting supaya dapat memastikan perkembangan janin berjalan optimal.
Dilansir dari laman Sinai Health, hormon kehamilan dapat menjadi tantangan pada pasien dengan kelainan darah. Jika ibu hamil memiliki kondisi hematologi (darah), penting untuk mendapatkan perawatan khusus selama kehamilan.
Untuk penanganan kelainan darah, ini tergantung dari jenis dan tingkat keparahan, serta tahap kehamilan. Ketahui cara mencegah kelainan darah selama kehamilan.
4 Kelainan darah yang perlu diwaspadai ibu hamil
Ada beberapa kelainan darah yang ibu hamil perlu waspadai, antara lain:
1. Anemia
Dilansir dari PubMed Central, kelainan darah yang paling sering terjadi selama kehamilan adalah anemia. Ketika ibu hamil mengalami anemia, tubuhnya kekurangan sel darah merah atau hemoglobin.
Anemia ibu hamil seringnya akibat kekurangan zat besi, asam folat, dan Vitamin B12. Menurut dr. Arie Adrianus Polim, D.MAS, Sp.OG(K), dalam buku 30 Perubahan Tubuh Selama Hamil, hampir semua Bunda hamil berisiko mengalami anemia ringan. Namun, beberapa di antaranya bisa menjadi lebih serius dan memengaruhi janin.
"Jika anemia terjadi secara signifikan dan tidak diobati, dapat meningkatkan risiko komplikasi serius, seperti kelahiran prematur, berat badan bayi rendah bahkan cacat, harus transfusi darah bila kehilangan sejumlah besar darah selama persalinan, atau depresi pasca melahirkan," kata Arie.
Ibu yang anemia dapat memengaruhi bayi seperti kelahiran prematur, gangguan perkembangan otak, hingga berat badan lahir rendah.
Cara mencegah anemia pada ibu hamil dengan mengonsumsi makanan kaya zat besi seperti daging merah, bayam, dan kacang-kacangan. Selain itu, minum suplemen zat besi sesuai anjuran dokter.
2. Thalassemia
Thalassemia adalah gangguan genetik yang membuat tubuh tidak dapat memproduksi hemoglobin dengan baik. Pada ibu hamil, kondisi ini dapat meningkatkan risiko anemia berat dan komplikasi kehamilan. Konsultasi genetik dianjurkan untuk pasangan yang memiliki riwayat keluarga thalassemia sebelum merencanakan kehamilan
Thalassemia disebabkan berkurangnya atau tidak terbentuknya protein pembentuk hemoglobin utama manusia. Ini dapat menyebabkan eritrosit mudah pecah dan membuat orang yang terkena menjadi pucat karena kekurangan darah (anemia).
Untuk mencegahnya, Bunda dapat melakukan tes skrining genetik sebelum menikah atau hamil.
3. Hemofilia
Hemofilia adalah kelainan darah langka yang diwariskan secara genetik yang menyebabkan darah lebih sulit menggumpal dan mengakibatkan peningkatan risiko pendarahan atau memar. Ibu hamil yang membawa gen hemofilia dapat menurunkan ke janin, terutama bayi laki-laki.
Ibu hamil yang mengalami kelainan darah ini berisiko mengalami pendarahan yang sulit dihentikan saat lahir. Bunda juga dapat mengalami masalah pembekuan darah.
Hemofilia tidak dapat dicegah. Jika menderita hemofilia dan memiliki anak, dokter mungkin merekomendasikan tes genetik sehingga Bunda dan anak tahu apakah dapat menurunkan hemofilia kepada anak mereka.
4. Leukemia
Leukemia adalah kanker darah yang dapat memengaruhi produksi sel darah putih. Ibu hamil dengan leukemia membutuhkan perawatan khusus karena penyakit ini bisa berdampak pada janin seperti risiko kelahiran prematur maupun pertumbuhan janin yang terhambat.
Ibu hamil usahakan rutin melakukan pemeriksaan darah selama kehamilan untuk mencegah leukemia. Selain itu lakukan pola hidup yang sehat.
Cara mencegah kelainan darah pada janin saat hamil
Berikut beberapa cara mencegah kelainan darah pada janin saat kehamilan dilansir dari laman TexasChildrens:
- Konseling genetik: Konseling genetik untuk mengevaluasi risiko bayi mengalami gangguan pendarahan bawaan. Apabila Bunda memiliki riwayat kelainan darah dalam keluarga perlu melakukan konsultasi dengan dokter sebelum atau saat awal kehamilan.
- Kunjungan prenatal rutin untuk pemantauan ketat. Ini dapat dengan melakukan tes darah untuk mendeteksi risiko atau tanda-tanda kelainan sejak dini.
- Perawatan khusus dari dokter spesialis penyakit ibu dan janin, dokter kandungan dan ginekologi yang mengkhususkan diri dalam kehamilan berisiko tinggi.
- Persalinan yang direncanakan dengan cermat, termasuk anestesi dan pilihan persalinan yang meminimalkan risiko pendarahan
Tips menjaga kesehatan darah
Ibu hamil dapat mencegah kelainan darah dengan mendeteksi sedini mungkin serta melakukan perawatan yang tepat. Selain itu jagalah kesehatan darah dengan beberapa tips di bawah ini:
- Mengonsumsi makanan bergizi: Ibu hamil dapat memasukkan makanan kaya gizi, folat, serta Vitamin B12 dalam diet sehari-hari. Misalnya saja sayuran berwarna hijau, biji-bijian, maupun hati.
- Rutin minum air: Air putih dapat menjaga volume darah tetap optimal.
- Berolahraga: Lakukan olahraga ringan, misalnya saja jalan kaki, yoga prenatal. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
- Mengelola stres: Stres dapat mempengaruhi kesehatan darah. Untuk itu hindari stres.
- Cek kesehatan: Ada berbagai tes yang dapat Bunda lakukan untuk menjaga kesehatan darah. Misalnya rutin melakukan tes kadar hemoglobin, trombosit, dan komponen darah lainnya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)