5 Dampak Bayi Melewati Fase Merangkak, Bisa Pengaruhi Perkembangan Motorik

1 month ago 29

Jakarta -

Merangkak disebut-sebut merupakan salah satu tonggak perkembangan penting untuk motorik kasar Si Kecil. Lalu apa dampak jika bayi melewati fase merangkak?

Perlu diketahui bahwa merangkak umumnya mulai dilakukan oleh bayi sejak usia 8-10 bulan. Pada saat ini, bayi mulai senang mencoba cara berpindah dari satu tempat ke tempat lain secara mandiri. Termasuk salah satunya dengan merangkak, Bunda.

"Merangkak dengan tangan dan lutut sangat penting untuk perkembangan otak dan tubuh yang baik. Biarkan bayi merangkak selama yang diinginkan. Nanti saat ia berjalan sendiri, ia akan terus merasakan manfaatnya," ungkap pakar kesehatan saraf, Jeremy Schmoe, dikutip dari The Functional Neurology Center.

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

Apa saja manfaat merangkak bagi bayi?

Dilansir dari Nationwide Children's Hospital, merangkak bisa memberikan beberapa manfaat bagi anak, terutama bagi perkembangan fisiknya. Jika Si Kecil tampak belum mulai merangkak pada di atas 10 bulan, mungkin sudah waktunya untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau terapis fisik.

Merangkak adalah periode di mana bayi akan belajar untuk meletakkan beban di tangannya. Hal ini guna mengembangkan kekuatan dan stabilitas di bahunya.

Aktivitas ini penting karena memungkinkan bayi berlatih mengendalikan tangannya untuk keterampilan lain seperti makan, mewarnai, menulis, serta berpakaian sendiri.

Merangkak dianggap sebagai bentuk pertama gerakan mandiri anak. Aktivitas ini membantu mengembangkan dan meningkatkan sistem keseimbangan atau vestibular, sistem sensorik, kognitif, keterampilan memecahkan masalah, dan koordinasi.

Beberapa manfaat merangkak termasuk di antaranya:

  • Memungkinkan bayi lebih banyak eksplorasi mandiri
  • Membangun kesadaran tubuh 
  • Mengajarkan pemahaman tentang gerakan
  • Memberikan dasar untuk keterampilan pemecahan masalah
  • Membantu koordinasi sisi kiri dan kanan tubuh
  • Meningkatkan perkembangan sensorik, terutama tentang tekstur kasar dan halus

Tips membantu bayi agar mulai merangkak

Ada beberapa tips yang dapat diterapkan untuk membantu bayi agar mau mulai merangkak, di antaranya seperti:

1. Bermain tengkurap

Mulailah dengan memperkenalkan mereka pada waktu tengkurap atau tummy time lebih banyak. Ingatlah juga untuk selalu membaringkan bayi dalam posisi telentang saat tidur.

Guna membiasakan bayi dengan tummy time, cobalah letakkan handuk di bawah lengannya sebagai dukungan supaya mereka dapat fokus berlatih mengangkat kepala. 

Tummy time secara rutin akan memberikan paparan pada bayi untuk mengoptimalkan perkembangan keterampilan motorik kasarnya. Termasuk juga dengan berguling dan merangkak.

Kegiatan ini juga bisa menjadi dasar untuk perkembangan keterampilan motorik halus dan mengembangkan kekuatan inti yang baik untuk berbicara nantinya.

2. Gunakan mainan

Mainan juga bisa menjadi hal yang paling menarik untuk 'memancing' bayi agar mau mulai merangkak.

Sebagai contoh, gunakan mainan yang bisa didorong-dorong. Ini dapat membantu bayi menjadi penasaran untuk merangkak mengejarnya. 

Bunda juga bisa menggelindingkan bola berbahan lembut di lantai, yang berpeluang membuat Si Kecil bergerak untuk mengejar bola tersebut.

3. Lintasan halang rintang

Selain itu, Bunda juga bisa membuat lintasan halang rintang dari bantal dan guling agar bayi mau memanjat dan merangkak melewatinya. 

Dampak bayi melewati fase merangkak

Tanda Bayi akan Merangkak dan Cara MenstimulasinyaIlustrasi bayi merangkak/Foto: Getty Images/iStockphoto/Makidotvn

Lalu adakah dampaknya jika bayi melewati fase merangkak? Simak dalam ulasan berikut ini yuk, Bunda:

1. Memengaruhi koordinasi jari tangan

Bagi sebagian anak, merangkak sangat penting dan bahkan krusial untuk perkembangan awal kehidupannya.

Bahkan disebut juga bahwa melewati fase merangkak menghambat kekuatan tubuh bagian atas dan sulit menguasai gerakan lateral yang dibutuhkan otak untuk membaca, menulis, dan memahami nantinya saat sekolah.

2. Memengaruhi postur berjalan

Sebuah studi tahun 2021 dalam jurnal Infancy menemukan adanya pengaruh pengalaman merangkak pada kemampuan bayi berjalan dan menghindari jatuh, serta mempermudah pembelajaran persepsi dari merangkak ke postur berjalan.

3. Hambatan perkembangan motorik

Merangkak membantu memperkuat bahu, punggung, dan otot inti, yang diperlukan untuk perkembangan motorik kasar lebih lanjut. Jika melewati fase ini, dikhawatirkan bisa memengaruhi perkembangan motorik Si Kecil nantinya.

4. Sulit mengoordinasikan lengan dan kaki

Merangkak membantu anak mempelajari koordinasi bilateral lengan dan kakinya. Oleh sebab itu, dampak bayi melewati fase merangkak berisiko bisa membuatnya sulit mengoordinasikan dua bagian tubuh ini, Bunda.

"Merangkak tentu dapat membantu koordinasi karena seorang anak harus menggerakkan lengan dan kaki dalam keseimbangan yang baik agar dapat bergerak maju secara efektif," kata terapis okupasi Brittany Ferri, PhD, penasihat medis di Medical Solutions BCN, dilihat laman Motherly.

5. Memengaruhi sistem visual motorik

Merangkak juga berperan dalam pengembangan sistem visual motorik, karena diperlukan memperhatikan lingkungan sekitar dengan mata dan pergerakan tubuh yang sesuai dengan itu.

Bayi sepatutnya sudah menunjukkan tanda-tanda keterampilan merangkak pada usia 8 bulan. Termasuk dengan melakukan gerakan merangkak tengkurap dan mendorong ke atas dengan tangan serta lutut.

Jika Si Kecil tampak belum mulai merangkak pada usia 10 bulan ke atas, tak ada salahnya untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online