Khawatir punya penyakit jantung karena ada riwayat dari keluarga Bunda? Yuk pahami gejala sakit jantung pada wanita yang harus diwaspadai.
Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian pada wanita di seluruh dunia. Namun banyak yang tidak menyadari bahwa gejala sakit jantung pada wanita sering kali berbeda dengan pria.
Dalam banyak kasus, wanita mengalami serangan jantung tanpa gejala khas seperti nyeri dada yang parah. Hal ini membuat deteksi dini menjadi lebih sulit sehingga meningkatkan risiko komplikasi serius.
Perbedaan anatomi dan fisiologi antara pria dan wanita juga berpengaruh pada cara penyakit jantung berkembang. Wanita memiliki pembuluh darah dan ruang jantung lebih kecil serta kadar hormon estrogen yang dapat memengaruhi kesehatan kardiovaskular mereka.
Oleh karena itu, memahami gejala sakit jantung pada wanita sangat penting agar bisa mengambil tindakan medis segera. Mari bahas mengenai gejala sakit jantung pada wanita yang harus diwaspadai sejak dini.
Serba-serbi penyakit jantung pada wanita
Sebelum membahas gejalanya, pahami dahulu ya mengenai penyakit kardiovaskular yang sering menyerang wanita. Penyakit kardiovaskular seperti sakit jantung memengaruhi wanita dengan cara yang unik.
Perbedaan khusus jenis kelamin seperti anatomi, jumlah sel darah merah, dan hormon tampaknya memengaruhi faktor risiko, gejala, dan aspek lain dari kesehatan kardiovaskular seseorang. Mengutip Cleveland Clinic dan Mayo Clinic, penyakit ini menyebabkan 1 dari 3 kematian global pada 2019. Itu berarti hampir 18 juta orang meninggal karena penyakit kardiovaskular pada tahun itu saja.
Penyakit kardiovaskular mencakup penyakit arteri koroner (kebanyakan orang menyebutnya penyakit jantung) dan masalah lain yang memengaruhi jantung atau pembuluh darah Bunda. Penelitian menunjukkan bahwa penyakit ini adalah silent killer.
Satu penelitian menunjukkan bahwa hanya 50 persen wanita di bawah usia 55 tahun yang mengalami serangan jantung merasakan gejala sebelum serangan jantung. Itulah mengapa mempelajari risiko Bunda dan mengambil tindakan untuk menguranginya sangat penting.
Apa perbedaan sistem kardiovaskular pada wanita dan pria?
Para peneliti telah menemukan banyak perbedaan khusus jenis kelamin dalam sistem kardiovaskular. Perbedaan kompleks ini sering kali pada tingkat mikroskopis, bisa memengaruhi bagaimana wanita mengalami penyakit jantung dibandingkan dengan pria.
Wanita memiliki pembuluh darah dan ruang jantung yang lebih kecil. Dinding ventrikel (ruang pemompa) mereka juga lebih tipis.
Wanita juga memiliki lebih sedikit sel darah merah. Akibatnya, Bunda tidak dapat menghirup atau membawa oksigen sebanyak itu pada waktu tertentu.
Belum lagi perubahan ketinggian atau posisi tubuh (seperti berdiri dengan cepat setelah berbaring) lebih mungkin memengaruhi wanita. Perubahan ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba.
Sementara kadar estrogen dan progesteron biasanya lebih tinggi pada wanita. Hormon ini bisa memengaruhi banyak aspek kesehatan secara keseluruhan, termasuk jantung.
Wanita biasanya mengalami gejala penyakit kardiovaskular sekitar 10 tahun lebih lambat daripada pria. Banyak penyebab dan gejala yang sama terlepas dari jenis kelamin Bunda.
Meski demikian, ada beberapa perbedaan penting berdasarkan jenis kelamin yang harus Bunda ketahui mengenai gejala khususnya yang berkaitan dengan serangan atau gagal jantung.
Gejala sakit jantung pada wanita
Berikut gejala sakit jantung pada wanita yang perlu Bunda ketahui.
1. Nyeri atau ketidaknyamanan di dada
Nyeri dada memang merupakan gejala utama serangan jantung. Namun pada wanita, nyeri bisa terasa lebih ringan atau berbeda dari yang dialami pria. Beberapa wanita menggambarkan rasa tidak nyaman seperti tekanan, sesak, atau terbakar di dada.
2. Nyeri di bagian tubuh lain
Wanita sering mengalami nyeri di area lain seperti punggung, leher, rahang, bahkan kedua lengan. Nyeri ini bisa muncul secara bertahap atau tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas.
3. Sesak napas
Kesulitan bernapas tanpa alasan yang jelas bisa menjadi tanda awal serangan jantung. Wanita mungkin mengalami sesak napas bahkan saat beristirahat atau melakukan aktivitas ringan.
4. Kelelahan yang tidak biasa
Kelelahan ekstrem yang terjadi tanpa sebab jelas bisa menjadi tanda peringatan awal. Jika Bunda sering merasa sangat lelah meskipun tidak melakukan aktivitas berat, ada baiknya segera memeriksakan diri.
5. Pusing dan pingsan
Perasaan pusing atau hampir pingsan bisa terjadi karena jantung tidak memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh. Jika sering mengalami gejala ini, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
6. Gangguan pencernaan
Mual, muntah, atau gangguan pencernaan seperti nyeri di ulu hati bisa menjadi tanda serangan jantung. Banyak wanita mengira ini hanya masalah lambung padahal bisa jadi merupakan gejala penyakit jantung.
7. Berkeringat dingin
Berkeringat dingin secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti nyeri dada atau sesak napas bisa menjadi tanda serangan jantung.
8. Detak jantung tidak teratur
Palpitasi atau jantung berdebar tidak normal bisa menjadi pertanda adanya gangguan kardiovaskular. Jika detak jantung sering terasa tidak beraturan atau lebih cepat dari biasanya, sebaiknya segera periksa ke dokter.
9. Kesulitan tidur
Wanita yang mengalami gangguan tidur, seperti sering terbangun di malam hari dengan sesak napas atau perasaan gelisah bisa jadi sedang mengalami tanda awal penyakit jantung.
Kalau Bunda mengalami salah satu gejala di atas tanpa penyebab lain yang diketahui, terutama jika memiliki lebih dari satu gejala, segera hubungi nomor darurat medis. Serangan jantung merusak otot jantung. Setiap menit yang berlalu menyebabkan lebih banyak kerusakan. Jadi, jangan menunda untuk menelepon.
Cara diagnosis penyakit jantung pada panita
Pengujian dan pengobatan penyakit jantung pada wanita memiliki beberapa perbedaan berdasarkan jenis kelamin. Terkadang, arteri tidak mengandung plak besar (penyakit arteri koroner obstruktif), tapi lapisan plak yang halus. Hal ini lebih sering terjadi pada wanita.
Sementara angiogram koroner tidak selalu dapat mendeteksi jenis plak ini. Jadi, jika Bunda memiliki gejala dan menjalani pengujian, hasilnya mungkin baik-baik saja.
Dalam kasus ini, Bunda memerlukan lebih banyak pengujian untuk mengidentifikasi penyebab gejalanya. Wanita juga lebih mungkin mengalami intoleransi terhadap ACE inhibitor.
Penting untuk berbicara dengan dokter tentang risiko, gejala, hasil pengujian, dan respon tubuh Bunda terhadap pengobatan. Perbedaan berdasarkan jenis kelamin terkadang kurang penting daripada perbedaan karena riwayat medis dan gaya hidup Bunda.
Cara mengatasi dan mencegah penyakit jantung
Untuk mengurangi risiko dan mengatasi penyakit jantung, wanita dapat melakukan langkah-langkah berikut:
- Menjaga pola makan sehat: Konsumsi makanan rendah lemak jenuh, tinggi serat, serta kaya akan buah dan sayuran.
- Rutin berolahraga: Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, yoga, atau latihan kardio dapat meningkatkan kesehatan jantung.
- Mengontrol stres: Teknik relaksasi seperti meditasi dan pernapasan dalam dapat membantu menurunkan risiko.
- Berhenti merokok: Berhenti merokok dapat secara drastis mengurangi risiko penyakit jantung.
- Mengontrol tekanan darah dan kolesterol: Rutin periksa ke dokter dan konsumsi obat sesuai anjuran jika diperlukan.
- Mengelola berat badan: Menjaga berat badan ideal dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol.
- Tidur yang cukup: Kurang tidur dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, jadi pastikan tidur 7 sampai 9 jam per malam.
Gejala sakit jantung pada wanita sering kali berbeda dan kurang khas dibandingkan pria sehingga deteksi dini sangat penting. Dengan pilihan pola hidup sehat, olahraga teratur, serta pengelolaan stres yang baik, risiko penyakit jantung dapat diminimalkan.
Jangan lupa jika mengalami gejala yang mencurigakan seperti dibahas di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)