Beribadah tidak ada kata terlambat. Ada kisah pemuda yang telat datang ke masjid tapi malah mendapat sanjungan dari Rasulullah SAW. Bagaimana bisa?
Beribadah dengan penuh keikhlasan merupakan salah satu bentuk pengabdian tertinggi seorang hamba kepada Allah SWT. Terkadang, seseorang diuji bukan dalam perjalanannya menuju kebaikan, tapi ketulusan hati tetap menjadi hal yang paling utama di sisi Allah SWT.
Seperti salah satu kisah inspiratif tentang seorang pemuda yang terlambat datang ke masjid. Namun justru mendapatkan sanjungan dari Rasulullah SAW dan membuat para malaikat berebut mencatat amalnya. Apa yang membuat hal itu terjadi?
Simak kisahnya di sini, Bunda.
Kisah pemuda telat datang ke masjid
Mengutip detikcom yang mengambil cerita dari buku berjudul 115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah SAW yang ditulis oleh Fuad Abdurrahman, pada suatu hari, Rasulullah SAW salat berjemaah di masjid bersama para sahabat.
Di waktu salat berjemaah, seorang pemuda bergegas menuju masjid. Langkahnya panjang dan cepat, sementara dadanya naik turun menahan napas yang tersengal.
Pemuda tersebut tahu bahwa ia telah terlambat. Namun keinginannya untuk ikut serta dalam salat bersama Rasulullah SAW membuatnya tidak peduli dengan rasa lelah.
Di sepanjang perjalanan, ia terus berdoa agar masih mendapat kesempatan untuk bergabung dalam barisan jamaah. Sesampainya di masjid, suara bacaan salat sudah terdengar.
Tanpa ragu, sang pemuda segera melangkah masuk, berusaha bergabung dengan barisan. Tubuhnya masih terasa lelah, napasnya belum stabil tapi dengan penuh ketulusan, ia mengucapkan doa;
"Alhamdulillahi hamdan katsiran thayyiban mubarakan fih (Segala puji bagi Allah dengan puji tak terhingga, yang baik, dan penuh berkah)."
Doa itu merupakan sebuah ungkapan syukur atas kesempatan yang masih diberikan Allah SWT kepadanya untuk beribadah. Setelah salat selesai, Rasulullah SAW menoleh ke arah para jemaah dan bertanya;
"Siapa tadi yang mengucapkan sesuatu saat aku sedang salat?"
Para sahabat yang hadir saling berpandangan. Namun tak satu pun yang berani menjawab.
Rasulullah SAW mengulang pertanyaannya, menegaskan bahwa ucapan tersebut bukanlah sesuatu yang buruk. Pada saat itu, pemuda yang tadi datang terlambat mengangkat tangannya dengan ragu dan berkata lirih;
"Aku, wahai Rasulullah. Aku datang ke masjid nyaris berlari. Akibatnya, napasku tersengal-sengal dan kemudian kuucapkan kata-kata tadi."
Mendengar jawaban pemuda itu, Rasulullah SAW tersenyum dan berkata;
"Sungguh, aku melihat dua belas malaikat berebut untuk mencatat doa tersebut dan menyampaikannya kepada Allah SWT."
Para sahabat yang hadir terkejut sekaligus kagum. Betapa besar keutamaan doa yang diucapkan dengan penuh ketulusan bahkan hingga malaikat berlomba-lomba mencatatnya.
Kisah ini menjadi pelajaran berharga bahwa niat baik dan hati yang ikhlas dalam beribadah lebih utama daripada sekadar ketepatan waktu.
Tak hanya itu, kisah ini juga mengajarkan bahwa rahmat Allah begitu luas. Meski seorang hamba mungkin merasa kurang sempurna dalam ibadahnya, Allah SWT tetap melihat kesungguhan dan keikhlasan hatinya.
Kisah serupa lainnya
Kisah serupa juga pernah terjadi dalam riwayat Bukhari dari Rifa'ah. Suatu ketika, saat Rasulullah SAW bangun dari rukuk, beliau mengucapkan;
"Sami'alahuliman hamidahu (Allah mendengar orang yang memuji-Nya)."
Seorang sahabat yang turut dalam salat berjemaah kemudian mengucapkan, "Rabbana lakaal-hamdu hamdan katsiran thayyiban mubarakan fih (Wahai Tuhan kami, segala puji bagi-Mu dengan puji tak terhingga, yang baik, dan penuh berkah)."
Setelah salat, Rasulullah SAW kembali bertanya;
"Siapakah yang tadi mengucapkan doa itu?"
Sahabat menjawab dengan penuh kerendahan hati;
"Aku, wahai Rasulullah."
Dengan penuh kegembiraan, Rasulullah SAW bersabda;
"Sungguh, aku melihat lebih dari tiga puluh malaikat berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama mencatat kata-kata itu."
Betapa besar keutamaan zikir dan doa yang dipanjatkan dengan hati ikhlas. Tidak ada kata terlambat dalam mencari ridha Allah SWT. Bahkan ketika seseorang merasa kurang sempurna dalam ibadahnya, Allah tetap membuka pintu pahala bagi mereka yang bersungguh-sungguh.
Semoga kisah di atas menjadi inspirasi bagi Bunda dan keluarga untuk selalu beribadah dengan hati yang tulus dan penuh keikhlasan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)