Jakarta -
Pernahkah Bunda mengalami saat Si Kecil lebih tertarik makan dari piring Bunda, bukan dari piringnya sendiri? Kondisi ini ternyata cukup umum terjadi, lho.
Dikutip dari laman Motherly, kebiasaan ini banyak terjadi karena rasa penasaran anak-anak, terutama di usia balita.
Penulis buku Dinnertime SOS, Amy Palanjian, meski setiap anggota keluarga memiliki menu makanan yang sama, wajar jika anak balita lebih tertarik pada piring orang tua.
Penyebab balita lebih tertarik dengan piring orang tua
Apa saja sebenarnya yang menjadi alasan mengapa balita lebih tertarik makanan di piring Bunda? Berikut ulasannya:
1. Belum memahami batasan
Anak balita secara umum masih belum memahami batasan. Ini bisa menjadi salah satu tanda bahwa sebenarnya Si Kecil sangat menyayangi Bunda.
Ada beberapa hal yang dapat Bunda coba terapkan jika kebiasaan ini masih terus berlanjut. Amy Palanjian menyarankan termasuk dengan menggunakan piring yang sama antara anak dan orang dewasa, sehingga piring Bunda tidak tampak lebih menarik baginya.
2. Merasa tidak bebas
Diberikan piring yang berbeda terkadang membuat balita merasa tidak bebas dan tidak memiliki kendali atas makanannya sendiri. Maka dari itu, ia akan terlihat lebih tertarik dengan makanan yang ada di piring Bunda atau orang dewasa lainnya.
3. Rasa penasaran yang tinggi
Balita memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Mereka lebih tertarik dengan makanan di piring Bunda mungkin karena ingin mencoba berbagai tekstur dan rasa yang ada.
Jika menu makanannya sudah sama tetapi kebiasaan ini masih dilakukan, kemungkinan adalah karena ingin tahu apakah ada perbedaan rasa makanan di penyajian piring yang berbeda.
4. Keterikatan secara emosional
Momen makan bersama keluarga sering kali melibatkan interaksi dan kebersamaan. Saat berada di samping Bunda, Si Kecil mungkin merasa lebih terhubung saat berbagi makanan dengan piring yang sama.
5. Faktor estetika
Makanan orang dewasa sering kali lebih bervariasi dan memiliki tampilan yang menarik. Nah, balita mungkin akan jadi lebih tertarik untuk mencoba hal-hal baru yang tidak mereka lihat di piring mereka sendiri. Dengan demikian, mereka pun lebih berkeinginan untuk mencoba makan makanan dari piring Bunda.
Tips penerapan aturan makan bersama yang menyenangkan
Ilustrasi anak makan/Foto: Getty Images/M-image
Supaya momen makan bersama keluarga jadi lebih menyenangkan, sekaligus bisa mengenalkan berbagai jenis makanan sehat kepada anak. Dilansir berbagai sumber, berikut beberapa tips yang bisa Bunda terapkan:
1. Sajikan beragam makanan sehat
Dikutip dari Kids Health, anak-anak sebenarnya akan belajar menjadi lebih fleksibel saat waktunya makan. Sajikan berbagai makanan sehat, termasuk makanan favorit yang sudah mereka ketahui dan beberapa makanan baru untuk melengkapi menu sehari-hari.
2. Jadi contoh yang baik
Pastikan orang tua bisa menjadi role model tentang pola makan sehat bagi anak. Sajikan makanan bergizi yang Bunda sukai atau makanlah sesuatu yang baru sehingga anak belajar untuk bisa menikmati apa yang Bunda minta untuk mereka makan.
3. Sajikan dalam porsi yang tepat
Orang tua sering kali melebih-lebihkan porsi yang harus dimakan atau bahkan dihabiskan oleh anak. Padahal pada makanan yang belum menjadi favorit atau masih baru bagi anak, beberapa sendok suapan sudah cukup untuk perkenalan.
4. Biarkan anak belajar makan sendiri
Anak-anak harus mulai makan sendiri setidaknya di usia 9 bulan (dengan tangan langsung) dan mencoba menggunakan peralatan pada usia 15–18 bulan. Berikan banyak kesempatan untuk melakukan hal tersebut, namun pastikan balita makan dalam jumlah yang cukup.
Segeralah membantu bila diperlukan, namun perhatikan isyarat bahwa anak sudah kenyang. Saat balita mulai terbiasa makan, mundurlah dan biarkan mereka mengambil alih.
5. Dengarkan isyarat dari anak
Perhatikan apa yang balita katakan melalui tindakannya. Misalnya, jika anak tampak memainkan makanan, ia mungkin sedang memberi sinyal bahwa dirinya sudah kenyang.
Memaksa anak yang sudah kenyang untuk terus makan dapat mengurangi kemampuannya mengenal sinyal lapar dan kenyang.
Ingat Bunda, balita cenderung meniru perilaku orang dewasa. Jika mereka melihat orang tua atau anggota keluarga menikmati makanan, mereka merasa tertarik untuk mencoba juga, termasuk nantinya dari piring mereka sendiri.
Sebenarnya memang masih wajar jika anak suka makan dari piring Bunda. Balita cenderung sering tertarik dengan makanan yang ada di piring orang dewasa karena berbagai alasan, seperti meniru, rasa penasaran, atau keterikatan emosional.
Ini bisa menjadi kesempatan baik untuk memperkenalkan mereka pada makanan yang lebih beragam dan sehat lho, Bunda.
Namun, penting untuk memastikan bahwa makanan yang mereka coba aman dan sesuai dengan usianya. Jika anak menunjukkan ketertarikan pada makanan di piring Bunda, cobalah untuk membiarkan mereka mencicipi sambil tetap mengawasi porsi dan jenis makanan yang diberikan.
Selain itu, momen makan bersama bisa memperkuat ikatan emosional dan membentuk kebiasaan makan yang baik sejak dini. Semoga bermanfaat, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)