Arkeolog Temukan Kerangka Ibu Hamil dari Zaman Mesir Kuno, Diduga Meninggal saat Persalinan

8 hours ago 1

Jakarta -

Kerangka ibu hamil yang diperkirakan hidup sekitar 3.700 tahun lalu ditemukan di situs pemakaman Mesir Kuno di kota Aswan. Kerangka ini ditemukan oleh para arkeolog pada tahun 2018, Bunda.

Para arkeolog menduga bahwa kerangka perempuan ini berada di tahap akhir kehamilan saat meninggal dunia. Mereka menemukan janin di dalam kandungan tidak berada dalam posisi kepala di bawah area panggul.

Temuan ini juga menunjukkan bahwa komplikasi selama persalinan kemungkinan menjadi penyebab kematian ibu dan janin. Fraktur yang dialami di area panggul kemungkinan menjadi penyulit proses persalinan. Berdasarkan hasil temuan, kerangka ibu hamil ini menunjukkan adanya kelainan panggul yang diduga karena fraktur.

Di samping kerangka ini ditemukan juga barang-barang yang terkubur, seperti guci tembikar, wadah merah-hitam yang menjadi ciri khas kerajinan Nubia kuno, dan manik-manik yang dibuat dari kulit telur burung unta. Demikian seperti dilansir Green Prophet.

Temuan artefak jadi gambaran kondisi ibu hamil di masa lalu

Penemuan kerangka ibu hamil ini dapat memberikan gambaran sekilas tentang tantangan yang dihadapi oleh ibu hamil di masa lalu. Perlu digarisbawahi juga tentang adanya potensi bahaya melahirkan di zaman dahulu.

"Ada sesuatu yang sangat mengharukan dan mengandung kenangan manis tentang hal itu, tetapi juga sangat menyedihkan," kata arkeolog dan konsultan warisan yang berbasis di Mesir, Nigel Hetherington.

Analisis awal terhadap kerangka ibu hamil ini juga mengungkapkan bahwa panggul yang ditemukan tidak sejajar, bisa jadi merupakan fraktur yang belum sembuh dengan baik. Sekretaris Jenderal Supreme Council of Antiquities, Dr. Mostafa Waziri, mengatakan bahwa cedera tersebut bisa jadi merupakan penyebab masalah persalinan.

Melansir dari laman Arab News, penelitian menemukan bahwa ibu hamil ini diperkirakan sekitar berusia 25 tahun saat meninggal. Para arkeolog yakin bahwa ibu dan janin bisa saja meninggal saat proses persalinan.

Penemuan kerangka ibu hamil ini merupakan bagian dari proyek Aswan-Kom Ombo Archaeological Project (AKAP), yang dipimpin oleh Universitas Yale dan Universitas Bologna. Proyek tersebut telah menyelidiki area tertentu di wilayah Aswan-Kom Ombo sejak tahun 2005.

Kamar Persalinan Mesir KunoKamar Persalinan Zaman Mesir Kuno/ Foto: Getty Images/iStockphoto/powerofforever

Penemuan mumi perempuan hamil

Penemuan lain terkait jasad ibu hamil dari zaman dahulu juga pernah dibagikan ke publik pada tahun 2021. Dalam studi yang diterbitkan di Journal of Archaeological Science, para peneliti dari Polandia mengungkap temuan mumi ibu hamil dari zaman Mesir Kuno.

Dikutip dari The Guardian, mumi ini dibawa ke Warsawa pada tahun 1826 dan prasasti pada peti mati mumi itu menyebutkan nama seorang pendeta laki-laki. Tidak ada pemeriksaan sebelumnya yang membantah bahwa mumi itu adalah seorang laki-laki.

Namun, dari hasil pemeriksaan sinar X dan uji komputer, diketahui bahwa mumi tersebut ternyata adalah perempuan yang tengah hamil tujuh bulan. Para peneliti mengatakan bahwa ini adalah kasus pertama di dunia yang diketahui tentang mumi kuno ibu hamil yang terpelihara dengan baik.

"Kejutan pertama kami adalah bahwa ia (mumi) tidak memiliki penis, tetapi memiliki payudara dan rambut panjang, dan kemudian kami mengetahui bahwa ia adalah seorang perempuan hamil," ujar antropolog dan arkeolog, Marzena Ozarek-Szilke.

"Ketika kami melihat kaki kecil dan kemudian tangan kecil [janin], kami benar-benar terkejut."

Para peneliti memperkirakan mumi perempuan ini berusia antara 20 dan 30 tahun. Sementara dari ukuran tengkorak bayi menunjukkan bahwa usia kehamilannya sekitar 26 hingga 28 minggu.

"Ini adalah kasus pertama yang diketahui tentang tubuh yang diawetkan dalam keadaan hamil. Ini membuka kemungkinan baru untuk meneliti kehamilan di zaman kuno dan praktik yang terkait dengan persalinan," kata ulasan dalam jurnal.

Proses persalinan di zaman Mesir Kuno

Praktik standar melahirkan di Mesir kuno telah lama diketahui dari teks papirus atau teks naskah kuno dari zaman tersebut. Seorang perempuan akan melahirkan bayinya sambil berjongkok di atas dua batu bata besar, yang masing-masing dihiasi dengan pemandangan warna-warni untuk memohon keajaiban para dewa demi kesehatan dan kebahagiaan ibu dan anak.

Para arkeolog baru menemukan 'batu bata kelahiran' ajaib ini pada tahun 2001. Dalam penggalian di Abydos, reruntuhan kota kuno di Mesir selatan, para arkeolog dari Universitas Pennsylvania telah menemukan batu bata tersebut, yang berukuran 14 x 7 inci, di antara artefak dari sebuah rumah berusia 3.700 tahun.

Pemandangan utama di batu bata tersebut menunjukkan seorang ibu dengan bayi laki-lakinya yang baru lahir, didampingi oleh perempuan di kedua sisinya dan oleh Hatho atau dewi yang erat kaitannya dengan kelahiran dan sifat keibuan.

Orang Mesir menyamakan kelahiran seorang anak dengan terbitnya matahari. Mereka percaya bahwa bayi baru lahir membutuhkan perlindungan dari kekuatan jahat di siang hari.

"Pada batu bata dari Abydos, dewa matahari muncul dalam bentuk simbolis dengan menyamar sebagai kucing. Gambar para penjaga dewa matahari menghiasi sisi batu bata, yang mungkin untuk memberikan perlindungan magis serupa bagi ibu dan anak," kata arkeolog Dr. Josef Wegner, dilansir laman The New York Times.

Demikian beberapa sejarah proses persalinan dari zaman Mesir Kuno yang ditemukan oleh para arkeolog. Semoga ulasan ini dapat menambah informasi ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online