Jakarta -
Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi salah satu momen yang ditunggu oleh anak jelang Lebaran, Bunda. Kira-kira, bolehkah Bunda dan Ayah mengambil uang THR anak tanpa izin?
Di Indonesia, pembagian THR adalah tradisi yang sudah berlangsung sejak lama. Biasanya, THR diberikan pada Si Kecil dari orang tua maupun saudara terdekat seperti kakek, nenek, paman, maupun bibi.
Nominal pemberian THR pada anak pun sangat bervariasi. Umumnya, jumlah THR disesuaikan dengan usia maupun tingkat pendidikan anak di sekolah.
Melalui THR, anak akan belajar tentang konsep uang, Bunda. Secara tidak langsung, mereka juga akan belajar tentang menabung serta mengelola uang.
Biasanya, uang THR yang didapatkan oleh anak akan disimpan oleh Bunda maupun Ayah. Namun, bolehkah Bunda mengambil uang THR anak tanpa izin?
Hukum mengambil uang THR anak tanpa izin
Ustazah Lailatis Syarifah PPA MPK dari Aisyiyah menjelaskan bahwa terdapat sebuah hadis dari Samurah yang menyatakan bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan berkata:
"Ya Rasulullah, sesungguhnya Ayahku membutuhkan hartaku."
Setelah mendapatkan pernyataan ini, Rasulullah pun menjawab "أَنْتَ وَمَالُكَ لأَبِيكَ" yang artinya "Kamu dan hartamu adalah milik Ayahmu."
Berdasarkan hadis ini, Bunda dapat memahami bahwa Ayah memiliki hak atas harta yang dimiliki oleh anaknya.
Jika dimasukkan ke dalam konsep THR, Ustazah Lailatis mengungkap bahwa memakai uang THR anak adalah hal yang wajar dilakukan.
"Hal ini sangat wajar, karena jika kita hitung besarnya pengorbanan harta yang dilakukan oleh orang tua dalam memenuhi seluruh kebutuhan materiil anak-anaknya, tentu sangat besar," katanya ketika diwawancara oleh HaiBunda, beberapa waktu lalu.
"Belum lagi jika kita hitung besarnya nilai spiritual yang telah diberikan oleh kedua orangtua, sehingga bisa jadi kebaikan itu tidak akan terbalas meskipun semua harta kita berikan kepada mereka," tambahnya.
Pada kesempatan berbeda, Praktisi Psikologi Anak, Aninda, S.Psi, M.Psi.T, menjelaskan bahwa pembagian THR kepada anak saat Lebaran adalah salah satu tradisi yang dilakukan di Indonesia. Hal ini pun tidak memiliki urgensi khusus secara psikologis.
"Sebenarnya THR Lebaran ini sifatnya lebih ke budaya ya karena dibiasakan, sehingga tidak ada urgensi khusus terkait psikologi anak terkait THR ini," ungkapnya kepada HaiBunda belum lama ini.
"Secara psikologis untuk anak-anak yang tidak dikenalkan THR dalam keluarganya juga tidak apa-apa sekali karena memang pembiasaan di keluarganya seperti itu," sambung Aninda.
Meski begitu, Aninda menyarankan agar pemberian THR pada anak bisa diberikan sesuai dengan usia dan kondisinya. Jangan jadikan THR ini menjadi ajang 'meminta-minta' bahkan sebagai perlombaan.
"THR dalam tahap yang wajar sebenarnya juga tidak masalah karena diibaratkan sebagai hadiah Hari Raya. Yang jadi masalah jika THR dijadikan iming-iming untuk beribadah selama bulan Ramadhan, dijadikan ajang 'meminta-minta' kepada sanak saudara, atau dijadikan perlombaan yang lebih banyak," ujarnya.
Cara tepat menyimpan uang THR anak
Ilustrasi/Foto: Getty Images/simon2579
THR anak yang didapatkan saat Lebaran bisa Bunda simpan dan kelola dengan cara yang tepat. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya berdasarkan pernyataan dari perencana keuangan, Rista Zwestika S.Sos. AWP. CFP:
1. Simpan ke dalam celengan
Rista menjelaskan bahwa hal pertama yang perlu Bunda lakukan untuk mengelola THR anak adalah dengan menyimpannya ke dalam celengan. Nantinya, anak pun juga akan terbiasa untuk menabung.
"Misalnya bisa juga dimasukkan ke dalam celengan, ketika dia dapat langsung dimasukkan. Nah, dari situ dia akan terbiasa," katanya saat diwawancara HaiBunda.
2. Buatkan tabungan sendiri
Uang THR yang didapatkan anak saat Lebaran bisa langsung Bunda masukkan ke dalam tabungan khusus. Saat membuatkan tabungan ini, jangan lupa untuk membawa anak ikut serta ke bank agar mereka memiliki pengalaman yang menyenangkan.
"Dikumpulin (THR-nya) lalu kemudian anaknya ikut dibawa ke bank. Kemudian dia dapat experience bahwa dia punya duit di simpannya di bank. Ini untuk mengajarkan dia menabung," ujar Rista.
3. Jangan gabungkan dengan tabungan Bunda
Pastikan bahwa uang THR anak tidak dimasukkan ke dalam tabungan yang sama dengan milik Bunda, ya. Jika anak memiliki tabungan sendiri, mereka akan merasa bangga dan semakin bersemangat untuk menabung.
"Tabungan anak-anak harus dipisah. Biasanya kalau anak belum 17 tahun, orang tuanya bisa buka (tabungan) dan nanti mereka, 'Oh aku sudah punya tabungan'. Jadi ada kebanggaan tersendiri untuk anak-anak," papar Rista.
4. Hadiahkan 25 persen
Setelah menabung cukup lama, biasanya anak akan merasakan pengalaman menggunakan uang mereka. Jadi, Bunda bisa berikan uang sebesar 25 persen untuk dinikmati.
"Misal dia punya THR 100 persen, biasanya 25 persennya aku kasih untuk digunakan. Ya sudah deh kakak atau adik mau beli apa? Nanti sisanya ditabung. Jadi mereka terbiasa juga menikmati hasil yang mereka miliki. Tapi tetap harus punya tabungannya juga," saran Rista.
5. Jangan beri tanpa alasan
Pemberian uang THR 25 persen ini jangan asal diberikan, ya. Bunda bisa memberikan mereka tantangan terlebih dahulu sehingga mereka bisa merasakan manfaat dari mengumpulkan uang.
"Nanti kita challenge gitu, 'Kalau kakak misalnya selama satu tahun rajin mengumpulkan duit, nanti kakak bisa beli mainan, atau nanti kakak bisa jalan-jalan ke sini lho'. Jadi ketika anak-anak di challenge untuk mengumpulkan duitnya, kita juga memberikan manfaat dari mengumpulkan uang," ujar Rista.
Nah, itu tadi hukum orang tua mengambil uang THR anak tanpa izin menurut Islam dan cara mengelolanya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)