Keguguran adalah mimpi buruk setiap orang tua yang menantikan kelahiran bayi mereka. Hilangnya detak jantung, pergerakan menandakan janin gugur di dalam kandungan. Setiap trimester sama-sama memiliki risiko keguguran yang sama, akan tetapi paling banyak keguguran terjadi pada trimester pertama kandungan.
Ketika keguguran, selain hilangnya detak jantung ketika di USG, seorang bunda mengalami juga beberapa gejala yang pasti. Seperti pendarahan, hilangnya gejala kehamilan umum, kram, dan lainnya.
Mengutip Parents, Megan Gray, MD, seorang dokter kandungan dan ginekologi di Orlando Health Physician Associates mengatakan bahwa semakin lanjut usia kehamilan saat keguguran terjadi, semakin parah gejalanya.
Apa saja yang akan terjadi pada tubuh usai keguguran? Berapa lama waktu untuk pulih kembali? Dalam artikel kali ini, Bunda akan mengetahui tentang kondisi tubuh usai keguguran dan berapa lama waktu untuk pulih kembali.
Apa yang terjadi pada tubuh usai keguguran
Berikut ini adalah perubahan fisik yang biasanya terjadi saat seorang bunda mengalami keguguran.
1. Pendarahan vagina dan bercak
Seorang bunda akan mengalami pendarahan yang cukup banyak selama dan setelah keguguran. Pendarahan ini meliputi keluarnya gumpalan darah dan jaringan janin. Biasanya, semakin tua usia kehamilan, semakin banyak pendarahan yang akan dialami.
Menurut American College Obstretric and Gynecology (ACOG), sebagian besar jaringan keluar dalam waktu 2 hingga 4 jam setelah kram dan pendarahan dimulai. Sementara pendarahan paling deras akan berakhir dalam sehari, mungkin mengalami pendarahan ringan terus-menerus atau terputus-putus dan bercak selama 4 hingga 6 minggu.
2. Kram rahim
Kram pada perut umum terjadi setelah keguguran. Dilansir Tommys, rahim akan berkontraksi untuk membantu janin dan jaringan kehamilan keluar dari tubuh. Sebagian orang menggambarkannya sebagai nyeri haid yang hebat, sementara orang lain yang pernah melahirkan bayi sebelumnya mengatakan bahwa nyeri ini lebih terasa seperti kontraksi saat melahirkan.
3. Gejala kehamilan yang hilang
Setelah keguguran, gejala kehamilan, seperti payudara yang sakit atau membesar, mual di pagi hari, keinginan makan, sakit punggung, dan sering buang air kecil akan hilang. Gejala-gejala ini mungkin memerlukan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu untuk mereda karena kadar hormon tubuh kembali ke tingkat sebelum hamil.
4. Kelelahan
Stres fisik dan emosional akibat keguguran dapat menyebabkan seorang bunda merasa lebih lelah daripada biasanya. Mereka mungkin juga mengalami kesulitan tidur karena dampak fisik dan emosional dari keguguran.
5. Rasa sakit
Proses fisik dan emosional dari keguguran dapat berdampak buruk, terutama jika sang bunda mengalami pendarahan hebat dan kram selama berjam-jam atau menjalani prosedur medis seperti kuretase.
6. Mual, muntah, atau diare
Perubahan besar dalam kadar hormon yang terjadi setelah keguguran juga dapat menyebabkan diare, mual, atau muntah. Gejala gastrointestinal ini juga dapat menjadi efek samping dari penggunaan obat (seperti misoprostol) untuk mengatasi keguguran.4 Kesedihan juga dapat memengaruhi nafsu makan dan memperburuk gejala gastrointestinal.
7. Perubahan payudara
Ada berbagai perubahan payudara yang terjadi setelah keguguran. Saat nyeri dan pembesaran payudara yang terjadi selama kehamilan mereda, payudara akan mulai terasa seperti sebelum hamil. Untuk keguguran yang terjadi setelah trimester pertama, payudara juga dapat membengkak karena ASI dan/atau mengeluarkan ASI. Mengenakan bra yang lembut dan menyangga serta menggunakan kompres es untuk meredakan pembengkakan dapat membantu.
Berapa lama waktu untuk pulih kembali?
Menurut ACOG, banyak orang dapat kembali beraktivitas seperti biasa beberapa hari setelah keguguran. Namun, pengalaman ini tidak sama untuk setiap orang karena setiap keguguran bersifat unik dan pemulihan pada beberapa orang mungkin memerlukan waktu lebih lama.
Beberapa orang akan mengalami gejala yang lebih sedikit atau lebih ringan, sementara yang lain mengalami keseluruhan efek samping yang mungkin terjadi dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda pula.
Keguguran tanpa intervensi medis mungkin memiliki gejala yang lebih lama, karena pengobatan atau prosedur pembedahan (dilatasi dan kuretase) sebenarnya cenderung mempercepat prosesnya.
Jika biasanya mengalami menstruasi yang teratur, menstruasi berikutnya biasanya akan terjadi sekitar 4–8 minggu setelah keguguran. Mungkin perlu waktu beberapa bulan untuk kembali ke siklus yang teratur. Bunda akan berovulasi sebelum itu, jadi mungkin subur pada bulan pertama setelah keguguran.
Mengutip laman National Health Service (NHS), Bunda harus menghindari hubungan seksual sampai semua gejala keguguran hilang. Menstruasi akan kembali dalam waktu 4 hingga 8 minggu setelah keguguran, meskipun mungkin perlu waktu beberapa bulan untuk kembali ke siklus yang teratur.
Jika tidak ingin hamil, harus segera menggunakan kontrasepsi. Jika ingin hamil lagi, sebaiknya bicarakan dengan dokter atau bidan di rumah sakit. Pastikan harus merasa sehat secara fisik dan emosional sebelum mencoba hamil lagi.
Pentingnya mendapatkan dukungan
Mendapatkan dukungan setelah mengalami keguguran sangat dianjurkan. Jika mengalami depresi atau kecemasan, psikolog perinatal, psikiater, atau terapis kesehatan mental berlisensi dapat membantu.
Perlu juga untuk terbuka kepada teman-teman. Karena hingga 20 persen kehamilan yang diketahui berakhir dengan keguguran, ada kemungkinan besar seseorang yang dikenal pernah mengalaminya. Pemulihan fisik dan emosional juga akan memakan waktu. Tubuh tidak kembali normal untuk sementara waktu.
Apabila Bunda atau kerabat mengalaminya, jangan sungkan untuk mencari dukungan. Semoga dikuatkan ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)