INFO NASIONAL - “Piye to? Ora ene musuhe, maksute kok lawane kosong. Yo wis langsung kerjane wae toh Pak (Bagaimana ini? Tidak ada penantangnya, maksudnya kok melawankotak kosong. Ya sudah, kerja saja Pak),” kata Calon Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin saat menirukan ucapan seorang warga Kelurahan Tamanan yang ditemuinya di sebuah warung tepi sawah seusai bersepeda di pagi hari.
Warga tersebut meminta calon bupati petahana itu untuk langsung bekerja dan tidak menghabiskan anggaran untuk berkampanye, karena tidak ada lawan dalam pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek di Pilkada 2024 alias melawan “kotak kosong”.
“Saya mohon maaf, tetapi ini ruang bapak dan ibu untuk menentukan takdir Kabupaten Trenggalek. Demokrasi tetap harus berjalan,” kata lelaki yang akrab disapa Gus Ipin itu saat Debat Publik Pilkada 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Trenggalek, Rabu, 6 November 2024.
“Pilihan ada di tangan bapak dan ibu semua.” Gus Ipin meyakini, memiliki jabatan belum tentu mulia, tidak punya jabatan belum tentu juga hina. “Silahkan berdoa meminta petunjuk. Kalau memang kami masih dipercaya, Insya Allah kami jalankan sebaik-baiknya. Sekali lagi mohon maaf ,” ujarnya. Pria 34 tahun ini juga meminta maaf kepada masyarakat karena belum bisa menghemat anggaran lantaran proses politik mesti berjalan.
Pengamat Politik dari Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, tantangan bagi paslon tunggal salah satunya adalah pola pikir masyarakat yang menganggap melawan kotak kosong itu sebuah kompetisi yang kurang menarik. “Tetapi itu tidak dilarang. Artinya, dalam konteks demokrasi sah-sah saja dan boleh- boleh saja.
Itu ruang yang diberikan demokrasi,” ujarnya. Menurut Dosen Universitas Al Azhar Indonesia itu, parameter dari kotak kosong dianggap menarik atau tidak, tergantung dari kinerja inkumben dengan tidak adanya kompetitor menunjukan bahwa calon tidak ada tandingannya. “Artinya, bakal calon bupati lain tidak berani untuk maju karena portofolio petahana sulit digoyang atau ditandingi,” katanya.
KPU Kabupaten Trenggalek tetap menyelenggarakan debat publik kendati Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin dan Syah Muhammad Natanegara, menjadi satu-satunya pasangan kepala daerah yang mengikuti kontestasi Pilkada 2024. “Debat publik merupakan tugas kami dalam memfasilitasi kampanye peserta pemilihan,” kata Imam Nurhadi, anggota KPU Kabupaten Trenggalek, yang mewakili Ketua KPU Kabupaten Trenggalek, Istatiin Nafiah.
Imam melanjutkan, debat publik juga bertujuan menyebarluaskan dan menyampaikan visi, misi, dan program pasangan calon. Adapun visi pasangan Gus Ipin-Mas Syah adalah terwujudnya Kabupaten Trenggalek yang adil dan makmur. Misinya terdiri atas tiga pilar, yakni ekonomi inklusif dan regeneratif, sumber daya manusia kreatif dan inovatif, serta Net Zero Carbon Emission.
Daftar Pemilih Tetap atau DPT di Kabupaten Trenggalek tercatat sebanyak 591.840 pemilih yang akan menggunakan haknya di 115 Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 27 November 2024.(*)