Kasus DBD Meningkat di Tahun 2024, Ini Cara Ampuh Mencegahnya Menurut Dokter

1 month ago 25

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi di Indonesia. Tidak hanya orang Indonesia, anak-anak pun bisa mengalami kondisi ini, Bunda.

Sekitar 49,2 persen pasien DBD adalah mereka yang berada di usia produktif, yakni di atas usia 15 tahun. Sejak awal tahun 2024, lebih dari 13 juta kasus demam berdarah dan lebih dari 8.500 kematian terkait demam berdarah telah dilaporkan secara global. Di Indonesia sendiri, angka kasusnya meningkat di tahun 2024.

"Di Indonesia tahun 2023 totalnya 114.720 kasus. Di tahun 2024 per 27 September 2024 tepatnya minggu ke-38, angkanya meningkat menjadi 197.396 kasus," ujar Ketua Umum PERDOKI, DR. Dr. Astrid B Sulistomo, MPH, Sp.Ok, Subsp.BioKo (K), dalam acara Sinergi Aksi Perusahaan SIAP Lawan Dengue, Kamis (21/11/2024).

Tidak hanya itu, angka kematian DBD juga mengalami peningkatan. Di tahun 2023, total angka kematian karena DBD mencapai 894 kasus sementara di tahun 2024 mencapai 1.161 kasus.

"Meski sudah banyak upaya yang dilakukan, kita masih belum berhasil menanggulangi DBD," jelas dr. Astrid.

Lebih lanjut, dr. Astrid menyebut sekitar 75 persen kasus DBD terjadi pada kelompok usia lima sampai 44 tahun. Namun, angka kematian tertinggi terjadi pada anak usia lima sampai 14 tahun.

Lantas, apa yang perlu dilakukan untuk mencegah DBD ini?

Pencegahan DBD dengan vaksin

Ilustrasi Vaksin

Ilustrasi Vaksin DBD/Foto: iStock

Dokter Astrid mengungkapkan bahwa salah satu cara yang ampuh untuk mencegah DBD adalah dengan pemberian vaksin. Dikatakan bahwa efektivitas vaksin ini sudah teruji dan efektif melindungi seseorang.

"Kalau diberikan vaksinasi DBD, dikatakan bahwa setiap 12 detik bisa diselamatkan dengan vaksinasi. Jadi, efektivitasnya memang sudah teruji," katanya.

Vaksin DBD ini sebelumnya sudah mendapatkan izin dari Badan Pengawasan Oat dan Makanan (BPOM). Vaksin pun diberikan sebanyak dua kali tanpa booster.

"Vaksin sekarang yang sudah mendapat izin BPOM suntiknya dua kali dan belum ada indikasi untuk diulang (booster). Apakah seperti (vaksin) influenza yang harus diulang setiap tahun? Tentu tidak," jelas dr. Astrid.

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

Jenis vaksin DBD

Dilansir dari laman BPOM RI, berdasarkan hasil evaluasi, ada beberapa jenis vaksin yang bisa digunakan untuk mencegah DBD. Berikut ini deretannya:

  1. Vaksin Qdenga, untuk anak 6-18 tahun dua dosis diberikan dengan interval tiga bulan. Dewasa 18-45 tahun diberikan dua dosis dengan interval tiga bulan.
  2. Vaksin Dengvaxia, bisa diberikan pada anak usia 9-16 tahun yang sebelumnya sudah pernah terinfeksi virus dengue. Vaksin ini tidak boleh digunakan untuk mereka yang belum pernah terinfeksi.

Demikian informasi tentang pencegahan DBD, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Jangan lupa intip juga video tips membersihkan rumah untuk cegah DBD berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(mua/fir)

Loading...

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online