TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke luar negeri untuk menghadiri forum KTT APEC di Peru dan G20 di Brasil pada kurun 10 hingga 19 November 2024. Selama dua pekan tersebut, mulai hari ini, Jumat, 8 November tugas kepresidenan akan dilimpahkan kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka
“Kan ada undangan, ada G20, ada APEC, sebagai kepala negara ya pasti beliau (Prabowo) kan harus hadir,” kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 29 Oktober 2024. “Ya pasti dong (pemerintahan dipegang Wapres), kan aturannya pasti begitu.”
Sejumlah pengamat memberikan tanggapan terkait pengalihan tugas kepresidenan kepada Gibran. Berikut kata mereka:
1. Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta
Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta meminta pihak keamanan menjaga keadaan kondusif seiring tugas kepresidenan diambil alih Gibran. Riyanta memaklumi, bakal ada kritik saat Gibran menjalankan tugas-tugas Prabowo. Namun, semua harus sesuai mekanismenya.
“Saya yakin intelijen dan aparat keamanan sudah bekerja. Ada protokol tetap untuk menjaga pimpinan negara, dan pasti sudah termonitor serta terdeteksi potensi-potensi ancaman yang akan terjadi,” katanya kepada media, Senin, 4 November 2024.
Kendati demikian, pihaknya menyarankan agar tidak terburu-buru melakukan tindakan represif kepada pihak yang diduga akan membuat kegaduhan. Pendekatan humanis lebih efektif untuk meredam gerakan yang dianggap mengganggu.
“Jadi bukan dengan tindakan represif, tapi dialog. Dalam negara demokrasi, adanya pendapat yang berbeda itu konsekuensi,” katanya.
2. Pengamat politik dan Universitas Airlangga Prof Kacung Marijan
Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Prof Kacung Marijan juga menyoroti posisi Gibran yang memegang kendali pemerintahan selama Prabowo di luar negeri. Menurutnya, Indonesia tak boleh hilang pemimpin sekalipun Prabowo berada di luar negeri.
Karenanya, posisi Prabowo digantikan oleh Gibran untuk sementara waktu. Kendati demikian, kata dia dalam melaksanakan perannya, Gibran tetap harus berkoordinasi dengan Prabowo.
“Dalam hal keputusan-keputusan strategis, tetap di bawah kontrol Presiden. Wapres akan gantikan posisi Presiden untuk jalannya pemerintahan sehari-hari selama Presiden bertugas di luar,” kata Prof Kacung.
3. Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengatakan kepemimpinan Gibran akan diuji selama menggantikan tugas-tugas Prabowo. Sebab, belum genap 100 hari, Gibran akan memegang kendali tugas kepresidenan.
“Karena Mas Wapres akan memimpin dan mengorkestrasi pemerintahan agar berjalan seperti biasa. Perihal ini bagus dan penting sedari awal agar Gibran terbiasa menjalankan pemerintahan,” kata Agung.