Kenali Penyebab Penebalan Dinding Rahim dan Cara Mengatasinya

1 month ago 26

Jakarta -

Penebalan dinding rahim atau hiperplasia endometrium dapat menyebabkan pendarahan yang tidak biasa. Kondisi ini tidak bersifat kanker namun bisa menjadi pertanda kanker rahim. Kali ini Bubun akan membahas penyebab penebalan dinding rahim dan cara mengatasinya.

Selain masalah kesehatan, penebalan dinding rahim bisa sebagai tanda hamil. Dilansir dari Cleveland Clinic, penebalan dinding rahim jarang terjadi. Kondisi ini memengaruhi sekitar 133 dari 100.000 perempuan. Kondisi ini paling sering terjadi pada orang yang sedang dalam masa transisi atau baru saja menyelesaikan masa menopause (saat berhenti mengalami menstruasi).

Ada dua jenis hiperplasia endometrium:

  • Hiperplasia atipikal, yang melibatkan sel-sel endometrium abnormal.
  • Hiperplasia tanpa atipia, yang melibatkan sel-sel endometrium normal.

Meskipun keduanya meningkatkan kemungkinan terkena kanker endometrium, risikonya meningkat jika sel-sel endometrium abnormal.

Pada kebanyakan kasus, hiperplasia endometrium sangat dapat diobati. Untuk itu, Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk membuat rencana perawatan. Jika Bunda mengalami jenis yang parah atau kondisi yang berkelanjutan, perlu lebih sering menemui dokter untuk memantau setiap perubahan.

Apa itu penebalan dinding rahim?

Penebalan dinding rahim adalah kondisi ketika endometrium (lapisan rahim) menebal secara tidak normal. Sebenarnya, ketebalan endometrium seseorang akan berfluktuasi tergantung pada status menstruasinya. Tetapi faktor lain juga dapat menyebabkan perubahan ketebalan endometrium.

Penyebab penebalan dinding rahim

Dilansir FamilyDoctor, penebalan dinding rahim disebabkan terlalu banyak estrogen dan/atau tidak cukupnya progesteron. Kedua hormon tersebut berperan dalam siklus menstruasi. Estrogen membuat sel-sel tumbuh, sementara progesteron memberi sinyal pelepasan sel-sel. Ketidakseimbangan hormon dapat menghasilkan terlalu banyak sel atau sel-sel abnormal.

Jika hormon ini diimbangi dengan jumlah progesteron yang tepat, endometrium akan terbentuk, tetapi kemudian menipis. Jika estrogen terlalu banyak, lapisan tersebut akan terstimulasi secara berlebihan dan terus menebal. Seiring waktu, lapisan yang menebal itu mulai mengalami perubahan yang tidak normal.

Ciri-ciri gejala penebalan dinding rahim

Ciri-ciri penebalan dinding rahim yang utama adalah perdarahan menstruasi yang tidak normal. Bunda juga perlu menghubungi dokter jika mengalami:

  1. Pendarahan menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama dari biasanya.
  2. Siklus menstruasi (jumlah waktu antara periode) yang lebih pendek dari 21 hari.
  3. Pendarahan menstruasi di antara periode.
  4. Tidak mengalami menstruasi (pra-menopause).
  5. Pendarahan pasca-menopause.

Banyak dari gejala ini umum terjadi pada orang yang memasuki masa menopause. Masa transisi menuju menopause sering kali berarti menstruasi tidak teratur atau terlewati dan perdarahan tidak teratur.

Bahaya penebalan dinding rahim

Bunda perlu mewaspadai dampak penebalan dinding rahim. Ketahui juga bahaya penebalan dinding rahim. 

Semua jenis penebalan dinding rahim menyebabkan pendarahan abnormal dan berat. Kondisi tersebut membuat Bunda dapat terkena anemia. Anemia berkembang ketika tubuh tidak memiliki cukup darah merah yang kaya zat besi.

Jika Bunda mengalami hiperplasia endometrium atipikal yang tidak diobati dapat menjadi kanker. Kanker endometrium atau rahim berkembang pada sekitar 8 persen perempuan dengan hiperplasia endometrium atipikal sederhana yang tidak diobati.

Hampir 30 persen perempuan dengan hiperplasia endometrium atipikal kompleks yang tidak mendapatkan pengobatan mengembangkan kanker.

Pada perempuan yang mengalami hiperplasia dengan atipia, ada risiko yang jauh lebih signifikan untuk mengembangkan kanker endometrium. Pengobatannya sedikit lebih agresif karena peningkatan risiko tersebut. Faktanya, para ahli merekomendasikan histerektomi sebagai pengobatan lini pertama untuk hiperplasia atipikal pada individu yang sudah tidak lagi memiliki anak.

5 Makanan penyebab penebalan dinding rahim

Makanan dapat memengaruhi kesehatan, termasuk kesehatan rahim. Berikut beberapa makanan penyebab penebalan dinding rahim jika dikonsumsi berlebihan.

1. Makanan tinggi lemak trans

Lemak trans ditemukan terutama dalam makanan yang digoreng, diproses, dan cepat saji. 

2. Konsumsi daging merah

Beberapa penelitian telah menunjukkan peningkatan risiko penebalan dinding rahim dengan asupan daging merah yang tinggi. Konsumsi berlebihan dapat memengaruhi kadar hormon estrogen.  

3. Gula berlebih

Gula yang berlebih dapat meningkatkan kadar insulin yang bisa mempengaruhi estrogen.

4. Makanan olahan

Kandungan bahan kimia dalam makanan kemasan dapat mengganggu hormon.

5. Gluten

Bunda perlu menghindari atau membatasi makanan bergluten karena termasuk yang dapat memicu peradangan dalam tubuh dan menyebabkan nyeri lebih lanjut atau perkembangan gangguan.

Cara mencegah penebalan dinding rahim

Bunda tidak dapat sepenuhnya mencegah penebalan dinding rahim. Kondisi ini lebih umum terjadi pada orang-orang yang telah mengalami menopause. Hal ini karena hormon tubuh dan siklus menstruasi berubah. Faktor risiko lain untuk kondisi ini meliputi:

  • Penggunaan obat-obatan jangka panjang yang mengandung kadar estrogen tinggi atau bahan kimia yang bekerja seperti estrogen
  • Siklus menstruasi tidak teratur, yang dapat disebabkan infertilitas atau sindrom ovarium polikistik (PCOS)
  • Kegemukan
  • Penggunaan tembakau
  • Siklus menstruasi pertama di usia muda
  • Menopause di usia tua
  • Tidak pernah hamil
  • Riwayat keluarga kanker rahim, ovarium, atau usus besar

Untuk membantu menurunkan risiko, Bunda dapat:

  • Menurunkan berat badan, jika mengalami obesitas.
  • Mengonsumsi progestin (progesteron sintetis), jika sudah mengonsumsi estrogen, karena menopause atau kondisi lain.
  • Mengonsumsi alat kontrasepsi atau obat lain untuk mengatur hormon atau siklus menstruasi.

Cara mengobati penebalan dinding rahim

Pengobatan penebalan dinding rahim ini tergantung pada jenis yang dialami. Ini bisa dengan cara mengobati penebalan rahim secara alami atau dengan medis.

Pada pengobatan medis, cara yang paling umum adalah dengan menggunakan terapi hormon. Penyedia layanan kesehatan mungkin menyarankan penggunaan progestin untuk melawan efek penebalan estrogen yang berlebih pada endometrium. Ini dapat dikonsumsi dalam beberapa bentuk, termasuk pil, suntikan, krim vagina, atau alat kontrasepsi dalam rahim (IUD).

Pengobatan lainnya dengan dilatasi dan kuretase (D&C). Ini untuk menghilangkan jaringan endometrium yang menebal.  

Selain itu, penebalan dinding rahim dapat diatasi dengan histerektomi. Para ahli mengatakan bahwa histerektomi tidak boleh ditawarkan sebagai pilihan pengobatan lini pertama untuk hiperplasia endometrium tanpa atipia. Itu karena efektivitas pengobatan progesteron secara keseluruhan dan risiko rendah terkena kanker endometrium.

Namun, ada situasi tertentu histerektomi mungkin merupakan pilihan pengobatan yang tepat bagi individu yang sudah tidak memiliki anak lagi.

Sementara pengobatan penebalan dinding rahim secara alami dapat dilakukan dengan mengonsumsi minyak ikan untuk mengurangi peradangan serta menyeimbangkan hormon. Atau Bunda dapat mengonsumsi kunyit karena kandungan kurkumin yang bersifat antiinflamasi.  Namun, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya, ya Bunda.

Penebalan dinding rahim terkadang sembuh dengan sendirinya dengan siklus menstruasi Bunda kembali normal atau tidak ada lagi pendarahan di luar siklus. Namun, untuk memastikan Bunda sudah sembuh sepenuhnya perlu pemantauan dokter dan pemeriksaan USG.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online