Kenali Teknik Latch On dan Cara Mengajarkan ke Anak

1 month ago 26

Jakarta -

Perlekatan menjadi kunci penting agar menyusui nyaman dan terbebas dari rasa sakit. Kenali teknik latch on dan cara mengajarkan ke anak lebih lanjut.

Latch on merupakan cara bayi menempel pada payudara untuk menyusu. Banyak ibu berasumsi bahwa ini terjadi secara alami, tetapi sebenarnya hal ini merupakan keterampilan yang perlu Bunda dan bayi pelajari bersama.

Dengan menerapkan latch on yang baik tentunya dapat membantu mencegah puting susu sakit dan pecah-pecah. Sehingga, penting untuk melakukannya dengan benar ya, Bunda.

Perlu Bunda ketahui, menyusui sebaiknya segera dilakukan ketika bayi menunjukkan tanda-tanda lapar ya, Bunda. Biasanya, bayi akan menunjukkan beberapa hal berikut ini:

1. Mengisap kepalan tangan mereka.
2. Menjilati bibir.
3. Menggeliat dan membuka mulut mereka, seolah-olah mereka sedang mencari payudara.
4. Dorong bayi untuk menyusu sepenuhnya dari setiap payudara. Ini akan membantu bayi mendapatkan ASI yang lebih berlemak keluar menjelang sesi akhir menyusui.

Berikut ini panduan latch on agar bisa maksimal saat menyusui ya, Bunda:

1. Pegang seluruh tubuh bayi dengan hidungnya sejajar dengan puting susu seperti dikutip dari laman Nhs.

2. Biarkan kepala bayi sedikit condong ke belakang sehingga bibir atasnya dapat menyentuh puting susu Bunda. Ini akan membantu bayi Bunda membuat mulut yang lebar dan terbuka.

3. Saat mulut bayi terbuka lebar, dagunya harus dapat menyentuh payudara Bunda terlebih dahulu, dengan kepala dicondongkan ke belakang sehingga lidahnya dapat mencapai payudara sebanyak mungkin.

4. Dengan dagu bayi menyentuh payudara Bunda dengan kuat dan hidungnya bersih, mulutnya harus terbuka lebar. Bunda akan melihat lebih banyak kulit puting yang lebih gelap di atas bibir atas bayi Bunda daripada di bawah bibir bawahnya. Pipi bayi Bunda akan terlihat penuh dan bulat saat mereka menyusu.

Memastikan latch on berjalan dengan baik

Terkadang, memastikan bayi yang disusui dapat menempel dengan benar memang membutuhkan sedikit latihan. Bunda dapat mencoba posisi menyusui yang berbeda setiap harinya untuk mendapatkan latch on yang tepat. 

Berikut ini beberapa teknik latch on yang perlu Bunda kenali agar menyusui berjalan dengan baik:

1. Pastikan perlekatan tepat

Memastikan perlekatan berjalan dengan baik, Bunda dapat melihatnya ketika bayi dalam posisi menyusui yang tepat di mana rahangnya akan menyatu pada areola Bunda dan bibirnya menempel pada payudara Bunda.

Sementara itu, dagunya akan menyentuh payudara dan hidungnya akan dekat dengan payudara Bunda. Dalam kondisi ini, mereka akan bisa bernapas tetapi jika Bunda khawatir dengan pernapasannya, cobalah mengangkat payudara Bunda atau mengubah sedikit sudut tubuhnya, tarik pantatnya lebih dekat ke tubuh Bunda.

Kemudian, bantulah mereka menempel dengan cara yang sedikit asimetris, sehingga sedikit lebih banyak areola berada di mulut mereka di sisi bibir bawah dan sedikit lebih sedikit di sisi bibir atas, akan memposisikan puting susu sehingga mengarah ke langit-langit mulut bayi.

2. Menggunakan C-hold untuk menyusui bayi

Dengan tangan yang bebas, letakkan empat jari di bawah payudara dan ibu jari di atas untuk mendekatkan puting susu ke bayi. Dokter spesialis laktasi mungkin menyebutnya sebagai C-hold, karena tangan Bunda membentuk huruf C. 

Pastikan jari-jari Bunda berada jauh di belakang areola (area berwarna lebih gelap di sekitar puting susu) sehingga tidak menghalangi bayi Bunda untuk menempel pada payudara. Bunda juga dapat memberikan tekanan lembut pada payudara dengan jari-jari Bunda untuk memudahkan bayi Bunda menempel.

3. Membantu bayi membuka mulutnya lebih lebar untuk menyusu

Kunci keberhasilan latch on ialah bayi memasukkan cukup banyak susu ke dalam mulutnya. Ketika ini terjadi, puting susu tertarik ke bagian belakang mulut bayi dan gusi serta lidahnya menekan areola, menutupi sekitar satu atau dua inci areola dari pangkal puting susu. 

Ketika bayi Bunda melekat dengan baik, mengisap dimulai dengan gerakan rahang dan lidahnya untuk memindahkan susu dari payudara melalui lubang-lubang kecil di puting susu Bunda. Untuk mencapai hal ini, mulut bayi harus benar-benar terbuka lebar saat mereka melekat.

Banyak kesalahan menyusui dini terjadi ketika ibu tidak menunggu sampai rahang bayinya selebar mungkin sebelum dia menarik bayi ke payudara. Akibatnya, bayi hanya mengisap puting susu, posisi yang membatasi jumlah susu yang diterima dan segera membuat puting susu sakit.

4. Kenali cara mengatasi nyeri saat menyusui

Bunda mungkin merasakan sedikit ketidaknyamanan saat bayi pertama kali menyusu dan mungkin pada beberapa isapan pertama. Namun, setelah mereka mulai menyusu dengan mantap, Bunda seharusnya tidak merasakan nyeri. 

Nyeri setelah satu menit pertama menyusui merupakan tanda bahwa bayi tidak menyusu dengan benar dan harus segera diperbaiki. Bunda dapat berlatih lebih banyak, atau meminta bantuan dari dokter anak, atau spesialis laktasi seperti dikutip dari laman Healthy Children.

Jika nyeri berlanjut selama menyusui, lepaskan bayi dengan memasukkan jari Bunda di sudut mulut mereka untuk menghentikan isapan dan mendekatkan mereka. Pastikan mulut mereka terbuka lebar sebelum menyusu.

5. Coba dan coba lagi

Jika bayi tidak berhasil menyusu dengan benar pada kali pertama, lepaskan bayi secara perlahan dengan memasukkan jari ke dalam mulutnya dan menekan payudara Bunda untuk menghentikan isapan. 

Bunda akan tahu bahwa bayi tidak menyusu dengan benar jika Bunda melihat lekukan di pipinya saat ia menyusu, mendengar bunyi klik, atau melihat bibirnya melengkung ke dalam. Ia mungkin juga sering menggerakkan kepalanya atau tidak menelan sama sekali.

Cara menempel yang salah juga dapat menyebabkan rasa sakit bagi Bunda. Jangan mencoba menarik bayi dari payudara karena hal ini dapat menyebabkan puting susu nyeri. Teruslah berlatih teknik ini hingga Bunda dan bayi menguasainya, dan jangan ragu untuk meminta bantuan spesialis laktasi ya, Bunda.

Semoga informasinya membantu, Bunda.

per

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online