Kisah Kim Ki Hoon, Guru Les Korea yang Bisa Hasilkan Rp63 Miliar Setahun

1 month ago 26

Jakarta -

Bekerja sebagai seorang guru tidaklah mudah, Bunda. Selain harus terus meningkatkan kemampuan yang dimiliki, kebanyakan guru juga mendapatkan gaji yang sangat minim.

Meski begitu, ternyata ketentuan ini tidak berlaku bagi seorang tutor di Korea Selatan. Pria bernama Kim Ki-Hoon ini mampu menghasilkan $4 juta atau setara dengan Rp63 miliar dalam setahun.

Dirangkum dari laman Forbes, seorang penulis di The Wall Street Journal, Amanda Ripley, penghasilan yang didapat oleh Ki-Hoon hampir setara dengan gaji rata-rata pemain NBA, Bunda. Padahal, Ki-Hoon merupakan seorang pengajar Bahasa Inggris melalui sebuah video berbayar di internet bernama Hagwon.

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

Program les sepulang sekolah di Korea Selatan

Pasar pembelajaran sepulang sekolah di Korea Selatan diketahui mampu menyumbang $17 miliar atau setara dengan Rp269 triliun dan mampu mengubah negara tersebut. Setidaknya pada 40 tahun yang lalu, mayoritas masyarakat Korea Selatan adalah orang yang buta huruf, Bunda.

Berkat program ini, kini Korea Selatan menjadi negara dengan kinerja terbaik kedua dalam PISA Global Test of Academic Excellence dan jauh melampaui Amerika Serikat. Tidak hanya itu, dalam catatannya pula, Amanda mengungkap tingkat kelulusan sekolah menengah atas di Korea Selatan mencapai 93 persen yang secara dramatis melebihi tingkat kelulusan di AS (77 persen).

Kim Ki-Hoon sendiri merupakan kontributor sekaligus penerima manfaat dari pendekatan pasar bebas berteknologi tinggi di Korea Selatan terhadap pendidikan.

"Semakin keras saya bekerja, semakin banyak (uang) yang saya hasilkan," kata Ki-Hoon.

Cerita Kim Ki-Hoon selama menjadi guru

Pria yang kini berada di usia 50-an itu merupakan guru privat yang dijuluki sebagai 'guru rockstar' oleh anak didiknya, Bunda. Dilansir dari laman CBS News, murid-murid Ki-Hoon mengatakan bahwa pengajarannya lebih menarik dan praktis daripada kebanyakan guru.

"Saya terinspirasi dengan ceramahnya," ungkap salah seorang murid bernama Seung Jun-Yang.

Jun-Yang mengatakan bahwa biasanya setiap hari sekolah ia akan mulai belajar pukul 7 pagi dan terus belajar hingga pukul dini hari. Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan dengan tujuan ia bisa masuk ke universitas.

Perlu diketahui bahwa Korea Selatan merupakan negara di mana sekitar 70 persen anak-anaknya pergi berkuliah. Namun, ketika ditanya tentang arti jam sekolah, Jun-Yang menyebut itu adalah waktu yang membuatnya depresi.

Kim Ki-Hoon pun menyetujui pendapat sang murid. Ki-Hoon menyebut para murid menghabiskan terlalu banyak waktu untuk belajar dengan cara yang salah. Selain itu, kebanyakan pelajaran dilakukan dengan hafalan yang tidak berlaku untuk kehidupan nyata.

Sementara pendidikan internasional menempatkan siswa Korea di urutan teratas untuk kesuksesan akademik, siapa sangka jika mereka berada di urutan terbawah untuk urusan kebahagiaan, Bunda. Ki-Hoon pun mencoba untuk mengubah hal ini.

"Ini adalah tempat favorit saya, dan saya paling bahagia saat mengajar," paparnya.

Dikutip dari laman Education Week, Ki-Hoon menjelaskan bahwa dirinya bekerja sekitar 60 jam dalam seminggu untuk mengajar Bahasa Inggris. Namun, dirinya hanya menjelaskan pembelajaran sekitar tiga jam.

"Kelasnya direkam dalam video dan internet telah mengubahnya menjadi komoditas, tersedia untuk dibeli secara online dengan harga $4 (Rp63 ribu) per jam," ujarnya.

Ki-Hoon menghabiskan sebagian besar minggunya untuk menanggapi permintaan bantuan online dari para siswa. Tidak hanya itu, ia juga mengembangkan rencana pelajaran, dan menulis buku pelajaran serta buku kerja.

Ki-Hoon mengajar di akademi bimbingan pribadi setelah jam kerja, Bunda. Para siswa akan mendaftar untuk guru tertentu di sana, jadi yang paling dihormati cenderung memiliki kelas yang lebih besar.

Guru akan bertindak sebagai agen bebas dan tidak memerlukan sertifikasi. Untuk mencari guru terbaik, direktur Hagwon akan menjelajahi internet, membaca ulasan orang tua, dan menonton penjelasan guru.

Demikian kisah tentang Kim Ki-Hoon, Bunda. Semoga bisa menjadi inspirasi, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online