INFO NASIONAL - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia melaporkan peningkatan signifikan pada kualitas air di Danau Toba dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan pemantauan data dari tahun 2022 hingga 2024, air di danau terbesar di Asia Tenggara ini menunjukkan tren perbaikan yang menggembirakan. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Drs. Witono, Kasubdit Perencanaan Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air KLHK, dalam Forum Group Discussion (FGD) yang digelar di Medan pada Kamis, 24 Oktober 2024. Acara ini diadakan oleh Perum Jasa Tirta I (PJT I) bersama PT Inalum dan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara, serta dinas-dinas terkait.
Menurut Witono, peningkatan kualitas air ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, serta partisipasi dari masyarakat, perusahaan, dan komunitas sekitar. “Pemantauan kualitas air Danau Toba menunjukkan peningkatan yang signifikan, memenuhi standar baku mutu untuk tahun 2024. Kami akan terus meningkatkan langkah-langkah perlindungan dan pengelolaan, di antaranya dengan menyusun kajian dan rencana aksi bersama stakeholder,” ujar Witono.
Dalam FGD tersebut, para peserta berdiskusi mengenai langkah-langkah kolaboratif untuk menjaga kualitas dan kuantitas air Danau Toba. Selain upaya teknis, FGD juga menyoroti pentingnya keterlibatan berbagai pihak dengan kewenangan masing-masing. “Kolaborasi ini akan diwujudkan dalam rencana aksi berkelanjutan untuk menjaga Danau Toba sebagai sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar. Kami mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah hingga komunitas dan media, untuk bersama menjaga kualitas air ini,” tambah Witono.
Iklan
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappelitbang) Provinsi Sumatera Utara, Ir. Alfi Syahriza, turut mengapresiasi hasil positif yang disampaikan KLHK. Menurutnya, kualitas air Danau Toba masih memenuhi standar air minum dan dapat digunakan oleh masyarakat. Namun, lanjutnya, upaya untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas air tetap menjadi prioritas. “Air adalah kebutuhan dasar kita, sehingga langkah proaktif tetap harus dilakukan agar kualitas air semakin baik. FGD ini menjadi momen penting untuk menentukan langkah strategis,” kata Alfi.
PT Inalum, salah satu perusahaan yang mengandalkan air Danau Toba untuk pembangkit listriknya, juga berkomitmen mendukung peningkatan kualitas air di kawasan ini. “Inalum akan menjalankan rekomendasi dari FGD demi keberlanjutan Danau Toba sebagai sumber energi kami. Misi kami selaras dengan kelestarian lingkungan, dan kami berkomitmen mendukung peningkatan kualitas air,” ujar Kepala Grup Operasi PLTA PT Inalum, Dwi Yanto Soetimin.(*)