Tahukah Bunda kalau kualitas tidur menjadi salah satu cara paling jitu untuk mencegah depresi pasca melahirkan lho. Kok bisa? simak penjelasan para ahli berikut, Bunda.
Depresi pasca melahirkan ditandai dengan gangguan suasana hati parah, kelelahan terus-menerus, kesulitan tidur pada malam hari. Parahnya lagi depresi pasca melahirkan akan membuat Bunda kesulitan merawat diri sendiri atau bayi, menarik diri dari kontak sosial, serta kesulitan berkonsentrasi dan membuat keputusan.
Oleh karena itu, kualitas tidur yang baik disebut-sebut menjadi cara yang paling jitu cegah depresi pasca melahirkan. Menurut Psikolog Ann Marie Miner, Psy.D., kurang tidur dan kualitas tidur yang buruk meningkatkan risiko gangguan mood dan kecemasan perinatal (PMAD).
"Kurang tidur secara langsung memperburuk kecemasan pasca persalinan, depresi, dan OCD,” kata Ann Marie Miner, Psy.D dikutip dari laman Romper.
Menurut Miner, tidur adalah bagian dari cara Bunda memulihkan sumber daya mental, fisik, dan emosional. "Itulah yang memberi kita kemampuan untuk merasakan hari baru ketika matahari terbit," tuturnya.
Penelitian yang diterbitkan Journal of Clinical Sleep Medicine pada tahun 2024, menunjukkan bahwa cara tidur anak-anak kita mempunyai hubungan yang erat dan bertahan lama dengan kesehatan mental orang tua.
Studi tersebut menyimpulkan bahwa pola tidur anak remaja, orang tua pun memengaruhi depresi ibu dan perilaku mengasuh anak. Gagasan bahwa tidur yang cukup sangat penting bagi kesehatan mental sudah terbukti dengan sendirinya. Menurut Miner, waktu ideal yang dibutuhkan untuk tidur cukup adalah empat hari.
"Empat hari. Jika seseorang bisa benar-benar tidur selama tiga hari berturut-turut, atau idealnya empat hari berturut-turut, saya akan melihat perubahan dramatis dalam suasana hati mereka," kata Miner.
Selain itu, Miner juga mengatakan bahwa cara tidur pasca persalinan juga dapat bersifat diagnostik, artinya memperhatikan cara tidur atau tidak sama pentingnya dengan melacak tidur siang dan bangun bayi Bunda.
Jika seorang ibu baru kelelahan tetapi sering kesulitan untuk tertidur ketika ada kesempatan, itu adalah tanda bahaya. Hal ini memberi isyarat kepadanya untuk mengajukan lebih banyak pertanyaan dan menyelidiki kemungkinan bahwa Bunda menghadapi kecemasan pasca persalinan.
"Kami tidak bisa mengendalikan orang lain, dan pasti tidak bisa mengendalikan bayi. Jadi, yang terbaik adalah memfokuskan upaya pada apa yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan tidur karena kami tahu ini menyembuhkan dan dapat membantu merasa jauh lebih baik," kata Miner.
Menurut spesialis tidur anak bersertifikat dan direktur Yale Pediatric Sleep Center, Dr. Craig Canapari, M.D., ada bukti yang cukup jelas bahwa kualitas tidur bayi yang buruk berhubungan dengan depresi ibu, dan ini masuk akal.
"Jika tidur lebih buruk, Anda cenderung merasa depresi. Manfaat nyata dari pelatihan tidur adalah pengaruhnya terhadap suasana hati ibu, dalam membantu mengatasi depresi ibu,” kata Dr. Craig Canapari, M.D.
Terlepas dari apakah melatih tidur bayi pada usia empat atau enam bulan, atau Bunda tidak melakukannya sama sekali, hal ini tidak memiliki dampak jangka panjang pada bagaimana anak akan tidur setelah satu atau dua tahun.
"Kami tidak bisa mengendalikan orang lain, dan Anda pasti tidak bisa mengendalikan bayi. Beberapa bayi akan merespons pelatihan tidur dengan baik dan beberapa lainnya tidak. Jadi, yang terbaik adalah memfokuskan upaya pada apa yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan tidur, karena kami tahu ini menyembuhkan dan merasa jauh lebih baik," kata psikolog di Baptist Health di Jacksonville, Florida, Janette Thames, Psy.D.
Selain itu, Thames mengatakan tidur yang cukup dapat membantu meminimalkan risiko terkena gangguan mood dan kecemasan perinatal. “Kita tahu bahwa tidur membantu mengurangi hormon stres, meningkatkan suasana hati, dan menurunkan kecemasan," tuturnya.
Menurut Miner maupun Thames, tidur cukup sekitar empat sampai lima jam berturut-turut, cukup untuk meningkatkan suasana hati dan meningkatkan toleransi terhadap frustrasi.
"Sangat mungkin bagi keluarga untuk menemukan cara untuk tidur. Mungkin tampilannya tidak seperti yang dikatakan dalam buku".
Sementara cara agar Bunda bisa tidur dan menidurkan bayi, Thames menyarankan untuk menyalakan white noise, menggelapkan ruangan, dan menjaganya suhu ruangan agar tetap sejuk.
"Mulailah meminimalkan cahaya terang dan cahaya biru yang berasal dari perangkat kita di malam hari. Pertahankan lingkungan tidur yang sejuk, lakukan gerakan yang terarah sepanjang hari. Kembangkan periode istirahat sehingga dapat bertransisi ke tidur dengan lebih lancar," kata Thames.
Demikian informasi mengenai cara untuk mencegah depresi pasca melahirkan. Mulailah berlatih untuk tidur yang berkualitas, untuk mengurangi risiko postpartum depression. Semoga informasinya bermanfaat ya Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)