TEMPO.CO, Jakarta - Ajudan presiden terpilih Prabowo Subianto, Mayor (Inf) Teddy Indra Wijaya alias Mayor Teddy disebut turut membantu Prabowo memanggil para calon menteri ke Kertanegara, Jakarta, pada Senin, 14 Oktober 2024 kemarin.
Salah satu kandidat menteri yang dihubungi lewat perantara Mayor Teddy adalah Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni.
“Tadi jam 15.00 WIB saya dapat telepon Mayor Teddy untuk menghadap sekitar jam 4 sore. Di dalam saya diberi arahan untuk membantu beliau,” kata Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ini di Kertanegara.
Mayor Teddy tercatat menjadi ajudan Prabowo selaku Menteri Pertahanan atau Menhan sejak 2020 lalu. Sejak saat itu, ia selalu membuntuti keberadaan Ketua Umum Gerindra. Tak ayal, karena acap mengekor seiring tugasnya sebagai ajudan, Mayor Teddy disebut juga “bayangan” Prabowo.
Lantas seperti apakah sosok Mayor Teddy si “bayangan Prabowo” yang turut membantu pemanggilan para calon menteri ini?
Teddy Indra Wijaya lahir pada 14 April 1989. Pria yang lebih dikenal dengan sebutan Mayor Teddy ini mengawali karier militernya sejak 2011 setelah lulus dari Akademi Militer atau Akmil di Magelang, Jawa Tengah. Ia kemudian masuk dalam kecabangan Korps Infanteri, memulai kariernya di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.
Jejak Teddy di kemiliteran Indonesia ternyata mengikuti karier kedua orangtuanya. Ayahnya adalah purnawirawan TNI yang juga dari kecabangan Infantri, Kolonel Inf. (Purn) Giyono. Sementara ibunya adalah anggota kesatuan Korps Ajudan Jenderal, yakni Mayor Caj (K) Patris R.A. Rumbayan.
Tiga tahun berselang, Teddy yang saat itu menyandang pangkat Letnan Satu, lanjut bertugas sebagai asisten ajudan Presiden Jokowi pada 2014. Dia mendampingi Jokowi selama lima tahun hingga 2019. Teddy kemudian melanjutkan pendidikan di US Army Ranger School di Fort Benning, Amerika Serikat (AS).
Teddy kemudian meraih gelar sebagai lulusan terbaik dengan dua penghargaan, yaitu Commandant List Award dan Army Physical Fitness Test Gold (APFT). Di Fort Benning, Teddy memenuhi kualifikasi sebagai pasukan elite Angkatan Darat AS.
Adapun Commandant’s List Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada siswa yang menunjukkan kinerja luar biasa selama pendidikan mereka. Penghargaan ini biasanya hanya diberikan kepada 20 persen siswa teratas dalam suatu program
Sementara Gold APFT merujuk pada skor tinggi dalam APFT, yang dirancang untuk menguji kekuatan otot, daya tahan, dan kebugaran kardiovaskular prajurit di Angkatan Darat AS. Mendapatkan skor “Gold” dalam APFT menunjukkan kebugaran fisik yang luar biasa.
Iklan
Dari AS, Teddy yang ketika itu berpangkat Kapten, kembali ke Jakarta. Orang kepercayaan Jokowi selama periode pertama pemerintahannya ini kemudian diangkat oleh Menhan Prabowo sebagai ajudannya pada 2020. Sejak itu Teddy telah mendampingi Prabowo dalam berbagai kegiatannya.
Pada Maret lalu, Mayor Teddy dipromosikan sebagai Wakil Komandan Batalyon Infanteri (Wadanyonif) Para Raider 328 / Dirgahayu. Promosi ini telah diputuskan oleh KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. Teddy menggantikan Mayor Infanteri Ade Fian yang dipromosikan sebagai Perwira Seksi Operasi (Pasiops) Sops Divisi Infanteri (Divif) 1 Kostrad.
“Berdasarkan Keputusan KSAD Nomor Kep.137/II/2024 tanggal 26 Februari 2024, Mayor Inf. Teddy menjadi Wakil Komandan Batalyon Infanteri Para Raider 328/Dirgahayu Brigif Para Raider 17/Divif 1/Kostrad,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi seperti dikutip Antara pada Selasa, 12 Maret 2024.
Jelang Pilpres 2024 lalu, nama Teddy menjadi perhatian publik setelah terlihat duduk di bangku pendukung calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saat debat capres perdana pada 12 Desember 2023. Saat itu, Teddy terlihat mengenakan baju yang sama dengan pendukung pasangan Prabowo-Gibran.
Hal ini menjadi polemik lantaran sebagai anggota TNI, Mayor Teddy disebut harus bersikap netral. Pihak TNI kemudian mengklarifikasi. Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Julias Widjojono mengatakan kehadiran Teddy karena mengikuti agenda Prabowo. Hal itu diamini dan tidak dianggap sebagai masalah oleh Bawaslu.
Kehadiran Mayor Teddy selama kampanye Prabowo semakin mencuri perhatian publik, terutama warganet. Ketika kampanye akbar di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Sabtu, 10 Februari 2024, Teddy terlihat menggendong seorang peserta kampanye yang pingsan. Nama Teddy pun viral di media sosial.
Nama Mayor Teddy juga pernah diseret dalam kasus sengketa Pilpres 2024. Pasangan calon nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menyebut keberadaan Teddy mengindikasikan ketidaknetralan TNI. Namun, MK menolak argumen ini. MK menegaskan tidak asa indikasi pelanggaran yang dilakukan Teddy.
“Berdasarkan hasil penyelidikan awal yang menyimpulkan bahwa tidak ada indikasi pelanggaran pemilihan umum berupa ketidaknetralan TNI yang dilakukan oleh Mayor Teddy Indra Wijaya,” ujar hakim MK Arsul Sani di Gedung MK, Jakarta Pusat pada Senin, 22 April 2024.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | ANDRY TRIYANTO TJITRA | ANANDA BINTANG I ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Pilihan Editor: Namanya Disebut di Sidang MK Soal Netralitas TNI, Berikut Profil Mayor Teddy Ajudan Prabowo