Mengenal Amubida, Teknik Menyusui yang Benar dan Nyaman untuk Busui

1 month ago 25

Jakarta -

Menyusui merupakan proses alamiah tetapi dalam praktiknya para ibu menyusui kerap mengalami hambatan. Yuk, mengenal Amubida, teknik menyusui yang benar dan nyaman untuk busui.

Kesuksesan menyusui memang tak terlepas dari bagaimana para ibu mempraktikkan teknik menyusui dengan baik. Salah satunya yakni pelekatan yang tepat sehingga membuat sesi menyusui terasa nyaman bagi Bunda dan Si Kecil.

Apa yang terjadi saat bayi melekat pada payudara?

Bayi dalam kondisi ini akan menarik puting susu dan sebagian besar payudara masuk ke dalam mulut mereka. Puting susu akan berada jauh di belakang mulut bayi (ke arah langit-langit lunak). 

Bayi akan menggerakkan lidah mereka ke posisi terendah. Ini menciptakan ruang hampa untuk mengeluarkan ASI dari payudara Bunda ke bagian belakang mulut bayi untuk ditelan. 

Jika bayi hanya memasukkan puting susu ke dalam mulut mereka tanpa memasukkan payudara ke dalam mulut mereka (yaitu mereka 'menyusui dengan puting susu'), mereka mungkin tidak dapat menyusu dengan baik dan mungkin akan terasa sakit.

Menandai bahwa pelekatan menyusui yang dilakukan bayi sudah benar yakni dengan melihat bahwa mulut bayi terbuka lebar dengan lidah mengarah ke bawah dan ke depan. Puting susu diarahkan ke langit-langit mulut bayi. Titik kontak pertama adalah rahang bawah atau dagu bayi pada areola Bunda.

Setelah itu, mulut bayi tampak penuh dengan payudara. Lidah bayi mengarah ke depan di atas gusi, bibir bawah digulung keluar, dagu ditekan ke payudara seperti dikutip dari laman Breastfeeding.asn.

Berikut ini tanda-tanda bayi melekat dengan baik ya, Bunda:

1. Mulut bayi terbuka lebar dengan sebagian besar payudara Bunda tertarik ke dalam.
2. Dagu mereka ditekan ke payudara Bunda.
3. Hidung mereka bersih atau hanya menyentuh payudara Bunda.
4. Bibir bawah bayi Bunda terlipat ke luar dan bahkan mungkin terselip ke payudara Bunda sehingga tidak terlihat. Adalah normal bagi bibir atas untuk beristirahat dalam posisi netral.
5. Lidah mereka mengarah ke depan di atas gusi bawah mereka (Ini mungkin sulit dilihat). Sebaiknya jangan menarik mereka menjauh untuk memeriksa atau Bunda mungkin melepaskannya).
6. Sebagian besar areola (bagian gelap di sekitar puting) berada di mulut bayi, terutama di 'sisi dagu'.
7. Pipi bayi akan penuh dan membulat.
8. Sesi menyusui tidak akan terasa sakit. Bunda mungkin merasa sedikit tidak nyaman pada minggu-minggu awal saat bayi menempel, tetapi setelah ASI mulai mengalir, hal ini akan mereda.
9. Bunda akan dapat melihat bayi mengisap dan menelan secara berirama.

Kenali teknik Amubida

Menyusui dengan teknik yang salah menimbulkan masalah seperti puting susu menjadi lecet dan ASI tidak keluar secara optimal sehingga memengaruhi produksi ASI selanjutnya enggan menyusu. 

Hal ini menyebabkan kebutuhan ASI bayi tidak tercukupi. Dengan teknik menyusui yang benar akan mendorong keluarnya ASI secara maksimal sehingga keberhasilan menyusui bisa tercapai.

Ibu yang menginginkan manfaat ASI yang optimal untuk bayinya , harus paham tentang teknik menyusui yang benar dan pemberian ASI dilakukan secara eksklusif sampai 6 bulan. 

Sering sekali para ibu mengalami masalah dalam hal menyusui dikarenakan pengetahuannya yang kurang mengenai teknik menyusui, seperti cara meletakkan payudara ketika menyusui, isapan bayi yang kurang tepat yang mengakibatkan nyeri puting. 

Disamping itu ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian ibu selain cara menyusui yang baik dan benar, yaitu pengetahuan gizi ibu, istirahat yang cukup dan pikiran yang tenang seperti dikutip dari laman Yankes.Kemkes.

Teknik perlekatan yang benar saat menyusui adalah dengan rumus Amubida, yaitu:

A : Aerola

Aerola adalah bagian berwarna gelap di sekitar puting. Perlu diperhatikan bagi ibu saat menyusui adalah memasukkan sebagian besar Aerola bagian bawah ke mulut bayi.

Mu: Mulut terbuka lebar

Ketika ibu memasukkan puting dan aerola ke dalam mulut bayi, pastikan mulut harus terbuka lebar, bukan mengatupkan mulut ke arah dalam atau merapatkan ke arah dalam.

Bi: Bibir harus 'dower'

Saat menghisap puting, bibir bayi harus terbuka dower ke bawah, sehingga aerola sebagian besar bagian bawahnya masuk ke dalam mulut bayi.

Da: Dagu menempel ke payudara

Pentingnya memposisikan Dagu menempel ke payudara ibu agar hidung bayi tidak tertutup.

Insya Allah, ketika posisi dan perlekatan sudah benar, produksi ASI tetap banyak dan kebutuhan gizi anak akan terpenuhi dengan maksimal.

Oh iya, Bunda juga dapat menandai bahwa bayi telah berada dalam posisi menyusu yang baik dengan kondisi berikut ini ya:

1. Seluruh tubuhnya berdekatan dan terarah pada ibu.
2. Mulut dan dagunya berdekatan dengan payudara.
3. Areola tidak terlihat dengan jelas.
4. Bayi terlihat melakukan isapan yang lamban dan dalam serta menelan ASI-nya.
5. Bayi terlihat tenang dan senang.
6. Ibu tidak merasakan adanya nyeri pada puting susu.
 
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online