Jakarta -
Anak-anak memiliki ketahanan tubuh yang belum sempurna, sehingga mereka rentan terkena penyakit. Salah satu penyakit yang kerap diidap adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
ISPA adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Biasanya, kondisi ini terjadi karena adanya infeksi virus dan bakteri.
ISPA bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Penyakit ini bisa dengan mudah menyerang mereka dengan kondisi tubuh yang kurang fit.
Apa itu ISPA?
Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Jeshika Febi Kusumawati, Sp.A, ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan baik atas maupun bawah. Ketika kondisi ini terjadi pada anak, maka mereka harus mendapatkan perawatan serta pengobatan yang tepat.
"Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan, baik saluran pernapasan atas ataupun saluran pernapasan bawah. Banyak istilah awam seperti batuk pilek atau radang tenggorokan yang sebenarnya masuk dalam kategori ISPA," jelasnya pada HaiBunda, beberapa waktu lalu.
"Penting untuk mengetahui jenis ISPA yang diidap anak, untuk menentukan pengobatan yang tepat untuknya. Jadi, Bunda tidak sembarangan memberikan anak-anak obat ketika mulai terindikasi batuk, pilek, ataupun sakit tenggorokan," lanjut dr. Jeshika.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ISPA adalah penyebab utama angka kematian akibat penyakit menular di dunia. ISPA juga bisa menimbulkan gejala selain kesulitan bernapas seperti batuk, demam, hidung tersumbat, hingga nyeri.
Macam-macam ISPA
Terdapat dua jenis ISPA yang bisa terjadi pada anak, Bunda. Berikut ini penjelasan lengkapnya dari berbagai sumber:
Infeksi saluran pernapasan atas
Infeksi saluran pernapasan atas adalah infeksi yang terjadi saat virus atau bakteri memasuki sistem pernapasan Si Kecil. Hal ini bisa saja terjadi ketika anak menyentuh permukaan yang terinfeksi atau menjabat tangan orang yang sakit, kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata.
Menilik dari laman Cleveland Clinic, infeksi ini bisa terjadi pada siapa pun. Namun, anak-anak berisiko tinggi karena mereka kerap bermain dengan anak-anak lainnya yang mungkin membawa virus.
Tidak hanya itu, anak-anak juga mungkin lebih jarang mencuci tangan daripada orang dewasa. Mereka pun cenderung memasukkan jari ke mata, hidung, serta mulut.
Infeksi saluran pernapasan bawah
Melansir dari laman Medical News Today, infeksi saluran pernapasan bawah adalah infeksi yang terjadi di paru-paru atau di bawah pita suara. Infeksi ini meliputi pneumonia, bronkitis, dan tuberkulosis, Bunda.
Infeksi saluran pernapasan bawah bisa memengaruhi saluran udara seperti pada bronkitis atau kantung udara di ujung saluran udara, seperti pada kasus pneumonia.
Infeksi yang tidak terlalu parah bisa menyebabkan anak mengalami gejala mirip flu biasa. Misalnya saja hidung tersumbat atau berair, batuk kering, demam, dan sakit tenggorokan ringan. Sementara itu, ketika infeksinya parah, anak akan mengalami gejala demam, kesulitan bernapas, pernapasan cepat, nyeri dada, hingga mengi.
Penyebab ISPA pada anak
Ada beberapa penyebab anak mengalami ISPA. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:
1. Imunitas yang rendah
Menurut dokter spesialis anak, dr. Jeshika Febi Kusumawati, Sp.A, penyebab anak-anak rentan terserang ISPA karena berbagai macam hal. Salah satunya adalah karena anak memiliki imunitas yang rendah.
"Penyebab anak-anak rentan terserang ISPA karena imunitasnya masih rendah. Anak juga masih sering bermain bersama, berkumpul, sekolah, dan kegiatan lainnya," ungkap dr. Jeshika.
2. Penularan dari orang tua
ISPA yang terjadi pada anak bisa saja terjadi karena tertular dari Bunda atau Ayah ketika bepergian ke luar rumah.
"Selain itu, orang tua yang juga berpergian setiap hari keluar rumah juga berinteraksi secara dekat dengan anak tanpa menggunakan masker," tutur dr. Jeshika.
3. flu
Flu biasa juga bisa menjadi penyebab anak mengalami ISPA, khususnya infeksi pada saluran pernapasan atas. Gejala flu ini muncul sekitar satu hingga tiga hari setelah tubuh Si Kecil terinfeksi oleh virus flu.
Gejala ISPA pada anak
Menurut Dokter Anak Departemen Pediatri-Neonatologi Rumah Sakit Umum Internasional Vinmec Central Park, New York City, Dr. Tran Mai Phuongada, ada beberapa gejala ISPA yang bisa terlihat pada anak. Berikut ini penjelasannya:
1. Demam
Secara khusus, infeksi saluran pernapasan adalah penyebab demam yang paling umum. Untuk memastikan anak mengalami demam, Bunda perlu menggunakan termometer.
"Pengukuran demam secara oral adalah 37,8 derajat celcius, pengukuran demam secara rektal adalah 38 derajat celcius, dan pengukuran demam aksila atau ketiak adalah 37,2 derajat celcius," ujar Tran dikutip dari laman Vinmec.
2. Hidung tersumbat atau berair
Hidung tersumbat terjadi ketika sel-sel pada selaput hidung menjadi bengkak. Ini adalah respons ketika pembuluh darah lokal meradang.
Hidung berair terjadi ketika kelebihan lendir mengalir ke bagian belakang tenggorokan atau keluar dari lubang hidung bagian luar. Masalah hidung tersumbat atau pilek pada anak yang berusia lebih besar atau remaja umumnya akan pulih dengan sendirinya.
3. Sakit tenggorokan
Penyebab paling umum dari sakit tenggorokan adalah ISPA. Jika amandel pada anak bengkak dan merah, mereka mungkin mengidap radang yang bisa menyebabkan sakit tenggorokan.
"Karena sakit tenggorokan, tenggorokan merah, radang, dan edema, anak-anak dengan infeksi saluran pernapasan akut juga bisa mengeluhkan sesak napas, kesulitan menelan, dan mengeluarkan air liur yang lebih banyak dari biasanya," ujar Dr. Tran.
4. Mata merah
Mata merah juga bisa menjadi salah satu gejala yang terlihat ketika anak mengalami ISPA, Bunda. Tidak hanya itu, biasanya anak juga akan mengeluhkan penglihatan kabur, rasa berpasir, atau cakaran mata.
"Jika diamati lebih dekat, mata anak akan mengeluarkan lebih banyak air mata dari biasanya atau mengeluarkan lendir dan nanah dari sudut mata," tutur Dr. Tran.
5. Batuk
Batuk juga merupakan gejala yang sangat umum terlihat ketika anak mengalami ISPA. Terkadang, anak akan mengalami batuk selama berminggu-minggu setelah mereka terinfeksi virus.
Berapa lama ISPA pada anak sembuh?
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Krishna Tedjo
Menurut dr. Jeshika, sebanyak 80 persen ISPA pada anak disebabkan oleh virus. Karena itu, kondisi tubuh anak akan pulih sekitar 7 sampai 10 hari jika memiliki imunitas yang baik.
"Sebanyak 80 persen ISPA disebabkan oleh virus. Jadi, dengan pertahanan tubuh saja, maka penyakit bisa sembuh sendiri. Biasanya butuh 7-10 hari akan hilang gejalanya. Untuk itu tidak perlu diobati karena akan sembuh sendiri," ujarnya.
Jika ISPA disebabkan oleh bakteri, maka Si Kecil membutuhkan antibiotik. Namun, perlu dipahami bahwa tidak semua ISPA membutuhkan antibiotik ya, Bunda.
"Mayoritas penelitian mengatakan bahwa ISPA disebabkan virus, justru dengan memberikan antibiotik berlebihan pada anak malah menimbulkan resistensi bakteri yang tinggi," ungkap dr. Jeshika.
Diagnosis ISPA
Dilansir dari laman Healthline, dalam pemeriksaan pernapasan, dokter akan fokus pada pernapasan saja. Mereka akan memeriksa cairan dan peradangan paru-paru dengan mendengarkan suara abnormal di paru-paru ketika anak bernapas.
Tidak hanya itu, dokter juga mungkin akan memeriksa hidung dan telinga, serta memeriksa tenggorokan Si Kecil.
Jika dokter yakin adanya infeksi yang terjadi di saluran pernapasan bagian bawah, anak mungkin perlu melakukan rontgen atau CT scan untuk memeriksa paru-parunya. Tes fungsi paru-paru ini juga berguna sebagai alat diagnostik.
Selain itu, dokter mungkin juga akan mengambil sampel dari hidung dan mulut anak. Dokter juga akan meminta dahak yang dikeluarkan usai anak batuk. Hal ini dilakukan untuk memeriksa jenis virus atau bakteri yang menyebabkan penyakit tersebut.
Faktor risiko ISPA
Hampir mustahil untuk menghindari virus dan bakteri yang menyebabkan ISPA, Bunda. Beberapa faktor risiko tertentu bahkan bisa meningkatkan kemungkinan anak terkena ISPA.
Selain anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, anak yang terus-menerus melakukan kontak langsung dengan anak-anak yang lain juga bisa menjadi pembawa virus.
Mengutip dari Healthline, anak dengan penyakit jantung atau masalah paru-paru lainnya lebih mungkin tertular infeksi saluran pernapasan akut. Tidak hanya itu, orang dewasa yang merokok pun berisiko tinggi mengidap ISPA dan lebih sulit pulih.
Cara mengatasi ISPA pada anak
Menurut dr. Jeshika, ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi ISPA pada anak. Berikut ini Bubun bagikan deretannya:
1. Beri anak banyak minum
Ketika terinfeksi, anak perlu diberikan banyak minum, Bunda. Hal ini dilakukan untuk cegah dehidrasi karena biasanya anak tidak mau makan.
"Untuk meredakan gejalanya, buat anak lebih banyak minum. Ini karena mayoritas anak tidak mau makan ketika sakit. Selain itu banyak minum juga mencegah dehidrasi sehingga saluran napas tidak semakin sensitif," tutur dr. Jeshika.
2. Beri makanan yang sehat
Dokter Jeshika mengatakan anak perlu diberikan asupan makanan yang sehat selama mereka sakit. Hindari pemberian junkfood dan makanan yang terlalu manis, asam, serta dingin.
"Sebisa mungkin berikan anak asupan makanan yang sehat. Sebagian orang tua ada yang membiarkan anak makan apapun yang penting mau makan. Hal ini sebenarnya keliru. Hindari junkfood, makanan terlalu manis, asam, dan dingin, yang bisa memicu sensitifitas pada saluran pernapasan," jelasnya.
3. Gunakan humidifier
Bunda dan Ayah bisa menggunakan HEPA filter atau humidifier dalam ruangan untuk bantu menjaga udara sekitar tetap baik. Perhatikan juga kelembapan udara di dalam ruangan dan jaga agar tetap stabil.
"Untuk humidifier, sesuaikan kondisi ruangannya. Perhatikan kelembaban udara di ruangan, jika terlalu lembap malah percepat pertumbuhan bakteri," ujar dr. Jeshika.
4. Berikan nasal drop atau nasal spray
Anak yang mengalami ISPA kerap memiliki hidung mampet karena terlalu banyak ingus. Karena itu, Bunda bisa membantu anak melegakan pernapasannya dengan memberi nasal drop atau nasal spray.
"Ketika hidung anak mampet karena terlalu banyak ingus, orang tua bisa bantu dengan memberikan nasal drop atau nasal spray yang hanya untuk mencairkan ingus agar bisa keluar," tutur dr. Jeshika.
5. Pakaikan baby balm
Dokter Jeshika menyebut Bunda bisa bantu anak memakaikan baby balm. Ini bertujuan untuk menghangatkan serta meredakan pernapasan.
"Pemakaian baby balm hanya bertujuan untuk menghangatkan, lebih melegakan pernapasan, karena dahak yang banyak," ucapnya.
Cara mencegah ISPA pada anak
Ilustrasi ISPA pada Anak/Foto: iStock
Dilansir laman Healthline, sebagian besar penyebab infeksi saluran pernapasan akut tidak bisa diobati. Oleh karena itu, pencegahan adalah metode terbaik untuk menangkal infeksi saluran pernapasan yang berbahaya.
Bunda bisa pastikan anak mendapatkan vaksin MMR (campak, gondongan, dan rubella), dan pertusis akan secara substansial menurunkan risiko Si Kecil terkena saluran pernapasan. Tidak hanya itu, Bunda juga bisa pastikan anak mendapat vaksin influenza.
Selain melakukan vaksin, ada beberapa langkah pencegahan ISPA anak yang bisa dilakukan. Berikut ini deretannya merangkum situs upk.kemkes.go.id:
1. Mengenakan masker saat keluar rumah
Menjadikan penggunaan masker sebagai kebiasaan saat berada di luar rumah adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dari paparan polutan penyebab ISPA. Masker yang sesuai bisa menyaring partikel-partikel berbahaya dan mengurangi risiko terhirupnya udara yang terkontaminasi, Bunda.
2. Mandi setelah bepergian
Ketika anak pulang dari sekolah atau bepergian dari tempat lainnya, pastikan mereka segera mandi, ya. Hal ini berguna agar partikel polutan yang menempel pada kulit dan pakaian bisa menghilang.
3. Konsumsi makanan bergizi
Asupan makanan yang bergizi dan seimbang bisa membantu memperkuat sistem imunitas tubuh anak. Berikan mereka buah-buahan, sayuran, serta makanan yang memiliki vitamin serta antioksidan.
4. Cuci tangan sebelum makan
Kebersihan adalah kunci dari pencegahan dan penyebaran berbagai penyakit, termasuk ISPA. Pastikan Si Kecil mencuci tangannya secara menyeluruh sebelum makan agar terhindar dari transfer kuman dan virus dari tangan ke mulut mereka, ya.
5. Hindari kontak langsung dengan pasien ISPA
Salah satu cara yang paling umum agar anak tidak terinfeksi ISPA adalah dengan menghindari kontak langsung dengan orang yang telah terinfeksi. Jika Bunda melihat seseorang dengan gejala ISPA, usahakan untuk selalu menjaga jarak aman dan menghindari kontak fisik.
Pantangan ISPA pada anak
Ada beberapa pantangan ISPA pada anak yang perlu dihindari. Misalnya saja sebagai berikut:
1. Paparan asap rokok
Dokter spesialis anak, dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A, mengatakan bahwa paparan asap rokok bisa mengakibatkan gangguan dari fungsi pertahanan paru-paru. Ketika terdapat virus atau bakteri, anak akan rentan mengalami peradangan.
"Paparan asap rokok akan mengakibatkan gangguan dari fungsi pertahanan paru-paru sehingga bila terdapat bakteri atau virus, anak akan rentan mengalami peradangan paru (pneumonia)," ungkapnya pada HaiBunda, beberapa waktu lalu.
2. Tidak mengonsumsi banyak cairan
Ketika anak sakit, mereka membutuhkan banyak cairan, Bunda. Karena itu, pastikan anak mendapatkan banyak air ketika mengidap ISPA, ya.
"Tetap berikan ASI atau air lebih sering. Ini bisa meredakan batuk dan sakit tenggorokan," kata dokter spesialis anak RS Internasional Vinmec, Dang Thi Ngoan.
3. Secepat mungkin memberikan antibiotik
Pada kasus ISPA, jangan gunakan antibiotik secara berlebihan ya, Bunda. Obat-obatan ini tidak terlalu efektif dan bisa menimbulkan efek samping atau membuat bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik.
Demikian informasi tentang ISPA pada anak, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)