Naluri keibuan akan semakin terlihat dan muncul setelah melahirkan. Mitos atau fakta? Naluri keibuan kerap diasumsikan sebagai pengetahuan alamiah yang dimilik oleh seorang ibu tentang cara menyusui, mengurus bayi, membesarkan bayi dan berbagai hal lainnya setelah melahirkan.
Tapi, banyak Bunda yang merasa kesulitan sampai kelelahan dan tidak tahu cara merawat bayi setelah melahirkan. Banyak asumsi yang mengatakan, jika dibekali naluri keibuan secara alamiah semua itu akan terasa mudah dan tidak membutuhkan bantuan orang lain. Hal ini pula yang membuat banyak bunda merasa gagal menjadi seorang ibu ketika tidak memahami keinginan bayinya.
Artinya, anggapan naluri keibuan akan muncul setelah melahirkan itu tidak semuanya benar. Menurut Profesor Psikologi dari Colombia, Catherine Monk, naluri keibuan memang ada, tapi tidak semuanya akan muncul otomatis setelah melahirkan. Kemampuan mengasuh bayi bukan hanya mengandalkan naluri keibuan, hal itu juga perlu dilatiih dalam kehidupan sehari-hari.
"Naluri keibuan sebagian besar hanyalah mitos," kata Catherine Monk dikutip dari laman Healthline.
Monk mengatakan naluri keibuan seorang perempuan terhadap seorang anak dan apa yang mereka butuhkan berasal dari kedekatan yang intens dan cinta yang mendalam. Hal ini terjadi karena ikatan atau bonding yang dibangun ibu dengan anaknya, bukan pemahaman naluri tentang peran sebagai ibu.
Psikoterapis, Dana Dorfman, PhD, sependapat dengan Monk bahwa naluri keibuan yang muncul usai melahirkan hanyalah mitos. Faktanya naluri keibuan tentang kebutuhan bayi setelah melahirkan muncul lantaran pengalaman.
"Intuisi atau perasaan bawaan seorang ibu tentang kebutuhan bayi mungkin disebabkan oleh pengalaman, gaya keterikatan mereka," kata Dorfman.
Selain itu, Dorfman menyebut banyak aspek dalam mengasuh anak setelah melahirkan seperti menyusui, mengganti popok, memberi makan itu didapatkan melalui observasi, belajar sampai mengikuti kelas parenting. Bukan naluri keibuan yang langsung muncul begitu saja setelah melahirkan.
"Menyusui, mengganti popok, dan memberi makan belum tentu merupakan kemampuan bawaan secara biologis,” kata Dorfman.
Untuk mengetahui dari mana istilah naluri keibuan berasal, pertama-tama Bunda harus memahami perbedaan antara naluri dan motivasi. Pasalnya keduanya jelas bukan hal yang sama.
Mengutip laman Vinmec, seorang profesor psikologi dari Virginia Wesleyan University, Dr Gabriela Martorell mengatakan dalam psikologi, motivasi fisiologis adalah keadaan motivasi yang berasal dari kebutuhan fisiologis, dan kebutuhan adalah dasarnya.
Di sisi lain, menurut Martorell, naluri adalah respons bawaan atau tidak disengaja terhadap suatu sinyal. Naluri ditemukan pada semua anggota suatu spesies dan merupakan produk dari tekanan evolusi yang membentuk perilaku seiring berjalannya waktu. Dengan kata lain, motivasi naluriah adalah perilaku.
Martorell mengatakan bahwa kebanyakan manusia tidak memiliki naluri seperti kebanyakan hewan lainnya. Itu karena sebagian besar naluri bersifat kaku, tidak berubah, dan dirangsang oleh stimulus sederhana, sedangkan manusia bersifat fleksibel dan mudah beradaptasi.
"Kita bisa saja kelaparan, tapi alih-alih berperilaku seperti binatang, kita bisa memilih untuk membuka kulkas atau berjalan ke kedai kopi terdekat atau pergi ke toko kelontong untuk membeli makanan," tutur Martorell.
Sehubungan dengan peran sebagai ibu, Martorell mengatakan bahwa proses yang membentuk perilaku kita dalam bidang ini sudah lama dan mendalam. Namun akan sulit untuk menyebut sebagian besar dari proses tersebut bersifat naluri.
Jadi intinya dari ulasan tentang naluri keibuan akan semakin terlihat dan muncul setelah melahirkan itu mitos ya Bunda. Faktanya naluri keibuan itu muncul dari pengalaman, observasi, belajar sampai kedekatan atau bonding yang dilakukan ibu dengan anaknya.
Semoga informasi mengenai apakah naluri keibuan muncul setelah melahirkan ini bermanfaat ya Bunda. Tak perlu khawatir ketika Bunda merasa belum terampil mengasuh bayi, karena semua itu bukan berasal dari naluri keibuan, melainkan karena faktor pengalaman dalam merawat Si Kecil.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)