Jakarta -
Janin aktif bergerak sering kali dijadikan tolak ukur perkembangannya yang sehat di dalam kandungan. Saat janin tidak aktif bergerak, banyak Bunda khawatir janinnya mengalami masalah.
Lantas, apa penyebab janin di dalam kandungan tidak aktif bergerak ya, terutama di siang hari? Simak penjelasan lengkap dari Bubun dan dokter berikut ini!
Gerakan janin di dalam kandungan
Menurut Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, dr. Aida Riyanti, Sp.OG, Subsp. F.E.R, MSc.Rep, janin baru benar-benar mulai bergerak aktif di usia kehamilan 17 hingga 20 minggu. Tetapi, Bunda biasanya baru bisa merasakan gerakan janin di minggu ke-21 dan ke-22 kehamilan.
"Pada usia 21-24 minggu atau masuk bulan ke-6, janin baru mulai dapat merespons suara dengan gerakan. Di usia kehamilan 25-28 minggu, janin sudah dapat mengedipkan matanya," kata Aida kepada HaiBunda, belum lama ini.
Memasuki trimester ketiga, janin sudah dapat melakukan banyak gerakan yang dirasakan oleh Bunda. Janin sudah dapat mendengar dan merespons suara atau rangsangan gerakan.
Di trimester akhir kehamilan ini, Bunda disarankan untuk menghitung gerakan janin. Perhitungan gerakan dilakukan untuk mengetahui kondisi janin.
American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mengatakan, idealnya gerakan janin yang dirasakan adalah 10 gerakan dalam dua jam. Hal serupa juga disampaikan oleh Aida.
"Meski gerakan janin (fetal kick count) sudah dirasakan sejak trimester kedua, perhitungan biasanya dilakukan di awal trimester ketiga untuk memastikan janin aktif. Gerakan janin disarankan untuk dihitung dalam dua jam, di mana diharapkan ada sekitar 10 kali gerakan," ujar Aida.
"Perhitungan gerakan juga disarankan untuk dilakukan di waktu-waktu bayi sedang aktif atau tidak tidur. Bunda adalah satu-satunya yang mengetahui kapan bayi tidur atau tidak di dalam kandungan," sambungnya.
Ilustrasi Janin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/yucelyilmaz
Penyebab janin tidak aktif bergerak di siang hari
Pada kondisi tertentu, gerakan janin mungkin tidak dapat dirasakan. Beberapa Bunda bahkan merasa janin di dalam kandungannya tidak aktif bergerak.
Ada tiga penyebab janin tidak aktif bergerak di siang hari, dan hal ini tidak selalu mengkhawatirkan. Berikut penjelasannya:
- Ibu hamil sibuk melakukan aktivitas atau bekerja dari pagi hingga sore hari, sehingga tidak fokus merasakan gerakan janinnya.
- Penelitian menemukan bahwa pada siang hari, gerakan ibu hamil yang aktif justru seperti gerakan nyaman yang dirasakan bayi sehingga dia mudah tertidur. Sebaliknya, saat ibu hamil sedang istirahat, bayi 'terbangun' dan menjadi aktif bergerak.
"Pada usia 28 minggu ke atas dikatakan bahwa janin banyak tidur. Pada fase tidur ini, janin tidak bergerak. Sementara itu, pada saat janin bangun, dia akan melakukan gerakan-gerakan yang dapat dirasakan ibu hamil," ujar Aida.
Selain kedua penyebab di atas, gerakan janin tidak aktif juga dapat terjadi ketika ibu hamil belum makan atau kadar gula darah rendah (hipoglikemik).
Kapan harus ke dokter?
Janin tidak aktif bergerak memang bisa menjadi kondisi normal. Tapi, Bunda tetap perlu menghitung gerakannya karena ini bisa menjadi tanda janin berkembang baik atau tidak.
Jika tidak merasakan gerakan janin, Bunda sebaiknya segera konsumsi makanan manis untuk mengatasi kemungkinan hipoglikemik. Kemudian, cobalah untuk bergerak aktif sebelum kembali menghitung gerakan janin.
Bunda juga dapat melakukan beberapa cara lain untuk menstimulasi gerakan janin, seperti mengajaknya bicara atau mendengarkan musik yang tidak terlalu keras. Selain itu, Bunda dapat memberikan sentuhan lembut agar janin dapat meresponsnya.
Nah, jika cara-cara tersebut tidak berhasil, Bunda dapat segera periksa ke dokter spesialis obstetri dan ginekologi. Dokter akan memastikan kondisi janin dengan melakukan pemeriksaan, seperti ultrasonografi (USG).
Perlu diingat ya, pemeriksaan ke dokter perlu dirutinkan di tiap trimester kehamilan untuk melihat perkembangan janin, termasuk pembentukan organnya. Pemeriksaan secara rutin dapat dilakukan minimal enam kali sepanjang kehamilan, di mana di trimester awal diharapkan melakukan pemeriksaan minimal dua kali, trimester kedua lakukan satu kali, dan di trimester ketiga dilakukan tiga kali.
Demikian penyebab janin tidak aktif bergerak di dalam kandungan, serta pentingnya menghitung gerakan janin. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)