Perempuan Tidak Bisa Hamil jika Kekurangan Vitamin D, Mitos atau Fakta?

Jakarta -

Kekurangan vitamin D tidak bagus di tubuh. Bahkan kekurangan vitamin D ini berpengaruh ke peluang kehamilan. Perempuan tidak bisa hamil jika kekurangan vitamin D. Mitos apa fakta?

Kadar vitamin D berkorelasi positif dengan banyak aspek kesuburan perempuan dan  kehamilan, Penelitian juga menunjukkan bahwa hingga 42% populasi AS kekurangan vitamin D. Karena itu, kadar vitamin D sering diukur selama penilaian kesuburan perempuan.

Jika Bunda termasuk yang kekurangan vitamin D, mengonsumsi suplemen vitamin D bisa menjadi cara yang efektif meningkatkan kadar vitamin D. Ini terbukti mendukung kesuburan wanita, kualitas embrio, dan hasil kehamilan.

Peran vitamin D di tubuh

Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak, yang paling baik diserap dalam aliran darah dengan lemak makanan. 

Vitamin D sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh. Termasuk untuk penyerapan kalsium, kesehatan sistem kekebalan tubuh, dan pertumbuhan sel.  Vitamin D juga sangat penting untuk ibu hamil dalam mendukung kesehatan ibu dan janin. Ini karena vitamin D diperlukan untuk penyerapan dan metabolisme kalsium dan fosfor. 

"Banyak penelitian menunjukkan hubungan antara kadar vitamin D serum yang rendah dan peningkatan risiko jenis kanker tertentu, penyakit autoimun, penyakit neurologis, resistensi insulin, dan penyakit kardiovaskular," kata Dr Mansi Sharma, konsultan, dokter kandungan, dan ginekolog di Motherhood Hospital, Kharadi, dilansir IndiaTimes.

Bahkan, vitamin D pada perempuan dapat memengaruhi kadar estrogen dan progesteron yang memengaruhi keteraturan menstruasi, menopause, kesuburan, dan kehamilan. Karena itu, kekurangan vitamin D dapat mempengaruhi kualitas telur yang berdampak pada kesuburan.

Berapa kadar vitamin D normal?

Dilansir laman Cnyfertility, para peneliti tidak sepakat tentang kadar vitamin D yang 'normal' atau 'standar'. Namun, peneliti telah menetapkan kisaran antara kekurangan dan kecukupan vitamin D.

Cara paling akurat untuk mengukur kadar vitamin D adalah uji 25-hidroksivitamin D [25(OH)D yang dilakukan pada sampel darah. 

Berikut pembagiannya dengan melihat kadar serum [25(OH)D] yang berhubungan dengan kesehatan dari The National Institutes of Health:

• Orang dianggap berisiko mengalami kekurangan vitamin D jika konsentrasi serum 25(OH)D kurang dari 30 nmol/L atau kurang dari 12 ng/mL.
• Jika kadar 30 nmol/L hingga kurang dari 50 nmol/L atau 12 ng/mL sampai kurang dari 12 ng/ml, dianggap tidak memadai untuk kesehatan secara keseluruhan.
• Kadar 50 nmol/L atau lebih atau 20 ng/mL atau lebih dianggap memadai untuk kesehatan secara keseluruhan.
• Jika lebih dari 125nmol/L atau lebih dari 50 ng/mL termasuk berhubungan dengan potensi efek samping.

Benarkah kekurangan vitamin D bikin perempuan tak bisa hamil?

Pernyataan kekurangan vitamin D memang memiliki dasar ilmiah, tapi faktanya tidak sesederhana itu. Vitamin D dapat berpengaruh terhadap kesuburan, tapi masih banyak faktor lain yang ikut memengaruhi kemampuan seseorang untuk hamil. 

Banyak faktor yang dapat memengaruhi kesuburan. Misalnya saja usia, kesehatan reproduksi, gaya hidup, dan kondisi medis tertentu.

Ahli gizi Pooja (Ajwani) Jaiswalin dalam sebuah podcast menyoroti peran vitamin D dalam kehamilan. 

"Selama vitamin D rendah, tidak mungkin Anda bisa hamil. Saya bahkan tidak akan menyarankan IVF jika kadarnya rendah. Vitamin D juga berhubungan dengan kadar (anti-müllerian hormone) AMH yang sangat rendah, yang membantu meningkatkan kesuburan. Jadi, sesuatu yang sangat mendasar bisa terlewatkan,” kata Jaiswal.

Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal berjudul Effects of Vitamin D on Fertility, Pregnancy and Polycystic Ovary Syndrome, peneliti mencari tahu peran utama vitamin D yang berhubungan dengan fertilitas. 

Faktanya, reseptor vitamin D (VDR) terdapat di organ reproduksi sentral dan perifer, jaringan, dan sel pria dan perempuan. VDR juga ditemukan di hipotalamus, hipofisis, ovarium, sel granulosa, endometrium, plasenta, desidua, dan testis serta sel spermatogenesis pada pria.

Eksperimen pada hewan menunjukkan bahwa vitamin D berperan penting dalam fungsi reproduksi pria dan perempuan. Fungsi reproduksi rusak dalam berbagai cara pada perempuan yang tidak mengalami VDR.

Mirip dengan tikus betina yang tidak memiliki VDR, fungsi reproduksi juga terganggu pada tikus jantan yang ditunjukkan salah satunya dengan jumlah sperma yang lebih rendah. 

Hasil penelitian pada manusia menunjukkan kesamaan dengan percobaan pada hewan, karena jantan dengan kadar vitamin D yang cukup memiliki hasil spermiogram yang lebih baik daripada jantan dengan defisiensi vitamin D (kadar di bawah 20 ng/mL). 

Pria yang lebih subur menunjukkan kadar vitamin D yang lebih tinggi (21 ± 10 vs. 16 ± 9 ng/mL). Dalam kasus jantan, vitamin D mungkin memiliki efek yang bergantung pada usia pada testosteron.

Tidak ada korelasi antara kadar testosteron, LH dan vitamin D pada remaja muda, sementara pada pria yang lebih tua, ditemukan hubungan positif antara vitamin D dan kadar testosteron. 

Kadar vitamin D ibu memiliki efek pada pemilihan 'sperma terbaik' selama proses pembuahan, memfasilitasi kapasitasi, hiperaktivasi, dan reaksi akrosomal yang tepat. Namun, kadar vitamin D pada ayah tidak memiliki efek pada proses ini, karena tidak ada vitamin D yang terdapat dalam air mani.

"Kadar vitamin D memengaruhi hasil fertilisasi in vitro (IVF) secara independen dari usia, indeks massa tubuh (IMT), etnis, dan jumlah transfer embrio," tulis penulis penelitian Szabolcs Várbíró dari Departemen Obstetri dan Ginekologi, Semmelweis University, Budapest, Hungaria.

Menurut peneliti, kadar vitamin D berkorelasi kuat dengan tingkat keberhasilan. Setiap peningkatan nmol/L dalam kandungan vitamin D dalam cairan folikel meningkatkan kemungkinan kehamilan klinis sebesar 2,4 persen. 

Vitamin D meningkatkan kelangsungan hidup folikel preantral, mempertahankan produksi AMH, dan meningkatkan pertumbuhan folikel antral. Vitamin D juga memengaruhi panjang telomer dan aktivitas enzim telomerase, sehingga menurunkan rasio aneuploid dan meningkatkan kemanjuran perawatan IVF.

Cara meningkatkan kadar vitamin D

Vitamin D bermanfaat untuk kesuburan. Jika Bunda ingin meningkatkan kadar vitamin D, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:

1. Dapatkan sinar matahari

Dokter atau orang tua mungkin telah menyarankan Bunda untuk keluar dan berjemur. Matahari adalah kekuatan pemberi energi yang luar biasa yang sangat bagus untuk banyak alasan, tetapi yang utama adalah membantu tubuh memproduksi vitamin D. 

Saat terkena sinar matahari, kulit kita memproduksi vitamin D dari kolesterol. Sintesis vitamin D terjadi ketika sinar UVB dari matahari mengenai kolesterol dalam sel-sel kulit. Matahari menyediakan energi bagi sel-sel kulit kita sehingga sintesis dapat terjadi.

Meskipun matahari merupakan sinar yang sangat baik, Bunda kesulitan untuk memastikan kadar yang cukup hanya melalui paparan sinar matahari. Sinar matahari bisa langka selama bulan-bulan musim dingin, tergantung di mana Bunda tinggal. 

Penting juga untuk dicatat bahwa orang dengan kulit yang lebih gelap memiliki lebih banyak melanin di lapisan epidermis kulit. Melanin mengurangi kemampuan kulit untuk memproduksi vitamin D dari sinar matahari.

Ini menjelaskan mengapa orang dengan kulit yang lebih gelap lebih mungkin mengalami kekurangan vitamin D daripada orang dengan kulit yang lebih terang.

2. Makanan

Percaya atau tidak, hanya sedikit makanan yang mengandung vitamin D dalam jumlah yang signifikan. Sebagian besar makanan yang termasuk dalam bagan di bawah ini adalah ikan dan bukan makanan umum dalam pola makan orang Barat. 

• Ikan salmon 0,5 filet (155g) 815 IU
• Ikan herring 1,0 filet (143 g) 306 IU
• Ikan tuna kalengan 3,5 ons (100 g) 268 IU
• Kuning telur 1 besar (17g) 37 IU

Makanan juga belum dapat diandalkan dalam mencapai jumlah vitamin D harian yang direkomendasikan. Karena itu, banyak spesialis kesuburan merekomendasikan suplemen vitamin D.

3. Konsumsi suplemen vitamin D

Suplementasi vitamin D telah terbukti memiliki banyak efek positif pada kesuburan pria dan perempuan. Penelitian lain menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D mungkin bermanfaat untuk aspek metabolik, endokrin, dan kesuburan khususnya untuk pasien PCOS.

Mengonsumsi suplemen merupakan cara termudah dan mungkin paling efektif untuk memastikan Bunda mendapatkan cukup vitamin D.

Mengonsumsi suplemen vitamin D juga menjadi cara yang aman dan efektif untuk mendapatkan dosis harian vitamin D serta mendukung kesuburan pria dan perempuan.

Vitamin D dapat dikonsumsi sebagai suplemen tersendiri atau dikombinasikan dengan vitamin dan nutrisi lain dalam suplemen kesuburan.

(pri/pri)