Jakarta -
Rahim terbalik atau retrofleksi telah menjadi diagnosis umum. Lalu kondisi ini menimbulkan beberapa pertanyaan, terutama dari perempuan yang masih ingin hamil. Mereka bertanya, "Apakah perempuan dengan rahim terbalik sulit untuk hamil?".
Carolyn Kay, Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi menjelaskan sebenarnya posisi rahim tidak memengaruhi kesuburan seseorang.
"Dokter mungkin mempertimbangkannya jika seseorang mengalami kesulitan hamil, tetapi hanya setelah penyebab infertilitas lainnya dikesampingkan," katanya dikutip dari MedicalNewsToday.
Apa itu rahim terbalik atau retrofleksi?
Rahim merupakan organ berongga berbentuk buah pir yang berada di bagian bawah panggul, antara kandung kemih dan rektum. Rahim dalam keadaan normal menghadap ke depan atau ke arah perut. Pada posisi ini rahim berada tepat di atas kandung kemih.
Berbeda halnya dengan rahim terbalik atau retrofleksi. Melansir dari Cleveland Clinic, rahim terbalik saat ia menghadap ke arah anus.
Ketika rahim terbalik, posisinya menjadi miring atau atau condong ke belakang sehingga melengkung ke arah tulang belakang, bukan ke depan ke arah perut. Posisi rahim terbalik dapat dibayangkan seperti huruf U.
Sebanyak 25 persen perempuan di dunia mengalami rahim terbalik. Jumlah ini sudah cukup banyak dan dapat dikatakan bahwa retrofleksi adalah kondisi yang sudah cukup umum.
“Memiliki rahim yang terbalik tidak berarti banyak. Rahim terbalik hanya variasi saja dan itu normal. Hanya saja yang satu lebih umum terjadi dibandingkan yang lain,” ujar Lauren Demosthenes, direktur medis senior, dikutip dari Bussiness Insider.
Rahim terbalik juga disebut rahim berujung atau rahim miring. Beberapa perempuan yang memiliki rahim terbalik tidak pernah tahu memilikinya karena tidak bergejala. Namun, pada beberapa kasus sejumlah wanita mengalami gejala yang mungkin memerlukan perawatan dari dokter.
Gejala rahim terbalik
Debra Sullivan, Ph.D., MSN, RN, CNE, COI, pendidik perawat mengatakan rahim terbalik merupakan variasi standar anatomi panggul yang dimiliki banyak perempuan sejak lahir atau diperoleh saat dewasa. Sebenarnya sekitar seperempat perempuan memiliki rahim yang terbalik. Penyebabnya kemungkinan genetika.
Pada perempuan yang bergejala, kata Sullivan, mungkin akan mengalami seperti di bawah ini:
- Rasa sakit di vagina atau punggung bagian bawah selama hubungan seksual
- Nyeri saat haid
- Kesulitan memasukkan tampon
- Peningkatan frekuensi buang air kecil atau perasaan tertekan di kandung kemih
- Infeksi saluran kemih
- Inkontinensia ringan
- Tonjolan perut bagian bawah
Penyebab rahim terbalik
Beberapa perempuan lahir dengan rahim terbalik dan ini tidak disebabkan kondisi kesehatan apapun. Namun, pada beberapa kasus rahim terbalik dapat terjadi di kemudian hari.
Beberapa penyebab perempuan mengembangkan rahim terbalik adalah:
- Jaringan parut atau adhesi: Jaringan seperti bekas luka dari operasi panggul sebelumnya termasuk operasi caesar, penyakit radang panggul (PID) atau infeksi lain dapat menyebabkan jaringan di rahim menempel ke organ lain. Ini bisa menarik rahim ke belakang.
- Fibroid: Fibroid rahim atau pertumbuhan lain di rahim dapat mengubah bentuk dan posisinya.
- Endometriosis: Pada kondisi ini, jaringan seperti lapisan rahim terbentuk di luar rahim. Sel-sel ini dapat menempel pada organ lain di panggul dan menyebabkan rahim menjadi terbalik.
- Melahirkan: Otot dan ligamen dasar panggul setelah melahirkan meregang dan melemah, yang dapat menyebabkan rahim miring ke belakang.
- Menopause: Orang yang memasuki masa menopause akan mengalami pelemahan otot panggul akibat penurunan hormon estrogen. Ligamen yang menahan rahim tidak dapat menopangnya dan menyebabkannya miring ke belakang.
Rahim terbalik bikin sulit hamil?
Menurut Kay, memiliki rahim terbalik seharusnya tidak mempengaruhi kemampuan seseorang untuk hamil dengan sehat. Pada kebanyakan kasus, posisi rahim terbalik tidak ada dampak pada persalinan.
Banyak orang khawatir bahwa rahim yang terbalik akan memengaruhi kemampuannya untuk hamil. Namun, posisi rahim biasanya tidak memengaruhi kesuburan.
Memiliki rahim yang terbalik seharusnya tidak mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memiliki kehamilan yang sehat. Faktanya, hamil dapat menyebabkan rahim yang tumbuh terbalik.
Menurut informasi dari Better Health Channel, rahim terbalik tidak terbukti memiliki pengaruh apa pun terhadap kesuburan. Namun, seperti yang ditunjukkan Baby Center, hal ini dapat disertai dengan kondisi mendasar yang berkontribusi terhadap infertilitas.
Ketika Bunda memiliki rahim terbalik itu berarti rahim condong ke belakang ke arah rektum, bukan ke depan dan ke arah perut. Dan meskipun ini mungkin terdengar menakutkan, ada beberapa cara yang cukup mudah untuk mengatasinya atau mengatasi masalah mendasar yang mungkin memengaruhi kesuburan.
Diagnosis rahim terbalik
Dokter dapat mendiagnosis rahim terbalik dengan pemeriksaan panggul rutin. Jika Bunda mengalami gejala yang mengkhawatirkan, diskusikan dengan dokter.
Perempuan kemungkinan pertama kali didiagnosis mengalami rahim terbalik saat pemeriksaan kehamilan. Dokter bisa mengetahuinya dari pemeriksaan USG.
Pengobatan rahim terbalik
Sullivan mengatakan, kemungkinan rahim terbalik tidak memerlukan perawatan apapun jika tidak menunjukkan gejala. Namun, jika mengalami gejala atau khawatir dengan kondisi tersebut, diskusikan pilihan pengobatannya dengan dokter.
Berikut beberapa pilihan pengobatan rahim terbalik:
1. Latihan
Dokter mungkin dapat memanipulasi rahim secara manual dan menempatkannya dalam posisi tegak. Jika demikian, jenis latihan tertentu yang dirancang untuk memperkuat ligamen dan tendon yang menahan rahim dalam posisi tegak mungkin bermanfaat.
Salah satunya dengan kegel. Namun, ini tidak akan berfungsi jika rahim tertahan karena jaringan parut atau perlengketan.
2. Perangkat pessary
Pesarium terbuat dari silikon atau plastik. Ini adalah perangkat kecil yang dapat dimasukkan ke dalam vagina untuk menopang rahim ke posisi tegak.
Pesarium dapat digunakan untuk sementara atau permanen. Namun perangkat ini dikaitkan dengan infeksi jika dibiarkan dalam jangka panjang.
3. Teknik bedah
Teknik pembedahan mungkin diperlukan untuk memposisikan ulang rahim, dan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit. Ada beberapa jenis prosedur, antara lain.
- Prosedur suspensi rahim. Jenis operasi ini dapat dilakukan secara laparoskopi, vagina, atau perut.
- Prosedur pengangkatan. Ini adalah prosedur laparoskopi yang membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk dilakukan.
Pencegahan rahim terbalik
Bunda tidak dapat melakukan pencegah rahim terbalik. Ini semua karena di luar kendali apalagi jika disebabkan kondisi medis yang tidak dapat dicegah.
- Jika rahim yang terbalik disebabkan oleh penyakit radang panggul (PID), Bunda dapat mengurangi risiko PID dengan mempraktikkan seks aman.
- Mengenakan kondom dan membatasi pasangan seksual dapat membantu mengurangi risiko infeksi menular seksual (IMS), yang dapat menyebabkan PID.
Dari penjelasan di atas, perempuan dengan rahim yang terbalik bukan berarti sulit hamil. Rahim terbalik jarang memengaruhi kesuburan atau kehamilan, tetapi mungkin terkait dengan kondisi lain yang dapat berdampak buruk pada potensi kesuburan.
Untuk itu, pastikan selalu berkonsultasikan dengan dokter untuk pilihan pengobatan yang terbaik.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)