TEMPO.CO, Surabaya - Koordinator Presidium Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama atau MLB NU KH Abdussalam Shohib mengatakan rencana muktamar luar biasa tetap berlanjut meskipun situasi politik telah berubah. Pada minggu pertama atau kedua Desember 2024 ini, kata ulama muda yang akrab disapa Gus Salam itu, pra-MLB akan digelar di sebuah pondok pesantren di Surabaya.
Namun pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang, itu belum bersedia menyebutkan lokasi persisnya. “Yang jelas tempatnya di salah satu pesantren tua Surabaya, waktunya antara minggu pertama atau kedua Desember. Ini lagi didiskusikan oleh presidium,” kata Abdussalam saat dihubungi, Sabtu, 16 November 2024.
Abdussalam yakin kegiatan pra-muktamar luar biasa ini bakal mendapat izin dari kepolisian. Panitia, menurutnya, akan menempuh prosedur perizinan sesuai aturan yang berlaku. “Sebagai warga negara kami punya hak dan kewajiban, saya kira tidak ada alasan untuk tidak memberikan izin kegiatan yang kami lakukan. Ini diskusi dan musyawarah masyarakat sipil yang tujuannya baik dan terbuka untuk siapa pun,” kata Abdussalam.
Sebelumnya beredar kabar bahwa MLB NU dilaksanakan di Cirebon, Jawa Barat, pada November tahun ini. Namun kepolisian setempat meminta kegiatan itu ditunda karena sedang ada agenda politik pemilihan kepala daerah serentak.
Karena awal Desember 2024 pilkada sudah selesai, Abdussalam mengatakan tidak ada alasan bagi aparat keamanan untuk tidak mengeluarkan izin pra-MLB NU di Surabaya. Apalagi tempatnya di dalam area pondok pesantren tua. “Kami optimistis aparat memberikan izin, bahkan ikut mengamankan,” kata Abdussalam.
Dalam pra-MLB ini, kata Abdussalam, presidium hanya mengundang utusan dari Pengurus Wilayah NU se-Indonesia. Sampai saat ini, menurutnya, sudah ada 28 PWNU yang siap mengirimkan delegasi. “Semoga menjelang pelaksanaan pra-MLB 38 PWNU bisa mengirimkan delegasinya,” kata Abdussalam.
Ia tidak mempersoalkan kendati salah seorang pengurus PBNU merespons bahwa MLB NU merupakan forum liar. Menurut Abdussalam hak yang bersangkutan merespons dengan diksi apa pun.
“Kami fokus untuk konsolidasi dengan struktural dan kultural NU yang sejalan dan satu pemikiran. Karena niat kami hanya menjaga NU selalu dalam rel yang telah digariskan oleh founding father,” tutur Abdussalam.
Sebelumnya pada Senin, 30 September 2024, Sekretaris Jenderal PBNU Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan tidak ada sejarahnya MLB pada sejarah perjalanan NU. Ia yakin wacana MLB akan hilang seiring waktu seperti yang pernah terjadi sebelumnya.
Menurut Syaifullah NU dijaga oleh banyak kiai dan ulama yang pada dasarnya tidak menyukai perbutan jabatan. Sehingga ia meyakini MLB NU tidak akan terjadi.
“Maka tidak pernah berhasil, tidak akan pernah berhasil bagi mereka yang menginginkan MLB. Jadi begitu saja. Coba sampeyan lihat satu persatu datanya segala macam, dilihat siapa nanti. Pernah dulu terjadi juga tapi akhirnya hilang begitu saja,” kata Syaifullah seusai mendampingi kelompok disabilitas bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan seperti dikutip dari Kantor Berita Antara.
Pilihan Editor: Muktamar Luar Biasa NU Direncanakan Berlangsung Sebelum Pergantian Tahun