TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung mengatakan pertemuannya dengan presiden terpilih Prabowo Subianto tidak dalam rangka saling dukung untuk Pilkada Jakarta 2024.
Politikus PDI Perjuangan ini menyampaikan bahwa kedatangan dia ke rumah Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, pada Selasa siang, 15 Oktober 2024, hanya dalam rangka silaturahmi dan saling mendoakan.
"Saya mendoakan dan silaturahmi dengan beliau, tidak ada dukung-mendukung karena pencalonan sudah terjadi," kata Pramono saat ditemui usai blusukan di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa, 15 Oktober 2024.
Dalam gelaran pemilihan gubernur, menurut Pramono, bukan lagi bicara perihal pertarungan partai politik, melainkan perjuangan dari pasangan calon itu sendiri. Maka begitu, Pramono menilai Pilkada Jakarta adalah momen untuk menunjukkan siapa yang paling berkomitmen untuk memperbaiki suatu wilayah.
Mantan menteri sekretaris kabinet di pemerintahan Joko Widodo ini mengatakan pula bahwa kedatangannya ke kediaman Prabowo Subianto membicarakan perihal proses pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih yang dijadwalkan pada 20 Oktober 2024.
Iklan
"Pokoknya beginilah, saya selama ini secara terbuka mengomunikasikan hal yang baik. Jadi pertemuan ini enggak ada urusan untuk yang lain," ujar Pramono. "Untuk hal yang baik, semoga proses pelantikan Pak Prabowo jadi presiden berjalan dengan baik."
Pramono turut menyinggung ihwal penyusunan kabinet Prabowo-Gibran. Dia menerangkan saat ini tengah berlangsung penyusunan para menteri pembantu presiden terpilih. Dia menyebut punya pengalaman terhadap proses ini, sehingga dia berharap orang yang dipilih adalah orang yang mau bekerja dengan baik.
Pilihan editor: Profil Abdul Mu'ti, Sekum PP Muhammadiyah yang Dapat Jatah Menteri Prabowo