TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur nomor urut 3, Pramono Anung, bakal memberantas keterlibatan 'orang dalam' bagi masyarakat yang ingin mendaftar sebagai petugas oranye di Jakarta. Hal ini dijanjikan Pramono saat berkampanye ke Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jumat, 8 November 2024.
"Rata-rata banyak yang mengeluh OD, saya baru tahu kalau OD itu artinya orang dalam. Mereka (warga Pulau Lancang) melihat kalau lowongan pekerjaan seperti PPSU itu tidak transparan dan terbuka, saya akan ubah ini," ujar Pramono saat ditemui usai berdialog dengan masyarakat setempat.
Petugas oranye disebut juga sebagai pekerja Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Gagasan dari perekrutan PPSU pertama kali dicetuskan saat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjabat sebagai gubernur Jakarta, pada Mei 2015 silam.
Pramono melihat dalam setiap tahunnya, pendaftaran menjadi petugas oranye terkesan semakin diperketat. Padahal petugas ini awalnya dihadirkan untuk menjaga kebersihan Jakarta dari sampah. Dia menilai seharusnya yang dibutuhkan dari petugas PPSU itu hanyalah keinginan untuk bekerja dan rajin saja.
"Awal mulanya PPSU itu boleh tamatan SD, tapi semakin ke sini diubah, harus tamatan SMA. Maka kalau saya terpilih jadi gubernur, petugas PPSU ini ijazah SD saja cukup, asalkan bisa baca tulis," ucap Pramono, sembari menyebut, "Jika mekanismenya begini maka akan banyak warga yang mau berpartisipasi di PPSU."
Adapun soal penanganan sampah di Jakarta, Pramono turut menyinggung ihwal pembangkit listrik tenaga sampah atau PLTS. Dia berencana mengembangkan teknologi ini jika terpilih memenangi Pilkada Jakarta 2024. Mantan Sekretaris Kabinet itu mengklaim bahwa PLTS telah berkembang di banyak kota besar seperti Jepang.
"Bahkan ketika sampah itu ditimbun dan menjadi daratan, tetap akan bisa dimanfaatkan kalau ada PLTS ini. Belajar dari pulau-pulau di Jepang, mereka rata-rata ikut (memakai teknologi ini)," kata Pramono.
Adapun dalam gelaran Pilkada Jakarta 2024, Pramono Anung berpasangan dengan Rano Karno didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP. Mereka akan bersaing dengan pasangan nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, yang disokong Koalisi Indonesia Maju (KIM Plus), dan pasangan nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dari jalur independen alias non partai.