TEMPO.CO, Bandung - Prosesi kelulusan mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan atau Unpar berjalan lancar hingga akhir acara pukul 16.00 WIB, Sabtu, 16 November 2024. Sebelumnya, acara wisuda kampus swasta di Jalan Ciumbuleuit, Kota Bandung, itu sempat diancam oleh teror bom lewat surat kaleng.
“Malam sebelum acara wisuda gedung ini sudah disterilisasi dan sudah jauh menenangkan tapi kami tidak boleh gegabah,” kata Rektor Unpar Tri Basuki Joewono yang ditemui Tempo saat rehat wisuda, Sabtu 16 November 2024.
Para tamu acara yang berasal dari kalangan keluarga wisudawan pada Sabtu 16 November 2024, terlihat bebas masuk tanpa pemeriksaan tubuh maupun kendaraan. Petugas kepolisian berseragam tampak sedikit, sebaliknya dengan petugas keamanan dalam kampus dengan seragam maupun berpakaian batik. Mereka tersebar dari mulai tempat parkir hingga tempat wisuda di ruang Auditorium, Gedung Pusat Pembelajaran Arntz-Geise 2 (PPAG2) lantai dua.
Sementara acara wisuda berlangsung sesuai jadwal tanpa mengalami perubahan atau pergeseran waktu. Unpar menggelar upacara wisuda II Tahun Akademik 2023/2024 pada Jumat dan Sabtu, 15-16 November 2024.
Acara wisuda itu diikuti oleh 1.521 orang lulusan. Riciannya sebanyak 34 orang lulusan diploma tiga, 1.288 lulusan sarjana, 134 lulusan magister, 11 lulusan doktor, serta 54 lulusan dari program vokasi insinyur. Setiap hari wisuda terbagi menjadi tiga sesi dari pagi, siang, dan sore.
Di hari pertama wisuda, Unpar mengeluarkan siaran pers yang isinya menerima surat kaleng bernada ancaman terhadap keamanan dan kelangsungan kegiatan kampus. Mengantisipasi ancaman tersebut Unpar telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait. “Untuk melaksanakan pemeriksaan dan memastikan keamanan pelaksanaan kegiatan di lingkungan kampus Unpar,” ujar staf humas dan protokoler Unpar Ira Veratika lewat keterangan tertulis, Jumat 15 November 2024.
Pemeriksaan keamanan itu terutama terkait dengan kegiatan akademik dan nonakademik pada 15-16 November 2024, yaitu pelaksanaan wisuda. Pihak Unpar akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait, khususnya aparat keamanan untuk memastikan bahwa lingkungan kampus tetap aman. Unpar mengimbau agar warga kampus saling mendukung dan tetap tenang.
Siaran pers itu menurut Tri Basuki, sebagai upaya untuk menenangkan warga kampus khususnya lulusan yang akan diwisuda serta keluarganya. Selain itu, aktivitas perkuliahan langsung di kampus pun ditiadakan selama acara wisuda berlangsung dan diganti dengan kuliah secara daring. “Setelah acara wisuda ini kami akan evaluasi semuanya,” kata dia.