Jakarta -
Keputihan adalah hal yang normal dan selalu ada pada perempuan di setiap siklus menstruasinya. Keputihan dapat terjadi beberapa bulan sebelum menstruasi pertama kali dimulai pada masa remaja. Keputihan juga muncul pada saat hamil.
Keputihan adalah cara tubuh perempuan mengeluarkan cairan dan sel. Produksi keputihan dapat bervariasi dari wanita ke wanita, dan dapat berubah dalam konsistensi dan tampilan tergantung pada banyak faktor, Bunda.
Keputihan yang normal itu harus bening, berwarna putih atau krem dan tidak berbau menyengat. Dilansir Pregnancy Baby Birth, di dalam vagina, terdapat bakteri baik yang disebut laktobasilus yang membantu menjaga kesehatannya. Jika keseimbangan bakteri terganggu dan mengalami pertumbuhan berlebih dari ragi atau bakteri jahat, Bunda mungkin mengalami keputihan yang tidak normal.
Keputihan yang tidak normal paling sering disebabkan oleh infeksi. Keputihan juga dapat disebabkan oleh beberapa obat dan kondisi kesehatan, atau dari penggunaan produk yang mengiritasi vulva atau vagina.
Bicara tentang keputihan, apakah normal jika keputihan itu sering terjadi atau bertambah intensitasnya pada saat hamil? Artikel ini akan membahasnya, simak penjelasannya di sini ya, Bunda.
Apakah normal jika keputihan sering terjadi saat hamil?
Ya, normal. Keputihan naik turun selama siklus menstruasi wanita karena fluktuasi kadar hormon. Akan tetapi setelah hamil, hormon terus berperan dalam perubahan keputihan.
Dilansir Healthline, perubahan pada serviks selama kehamilan juga memengaruhi keputihan. Saat serviks dan dinding vagina melunak, tubuh memproduksi keputihan berlebih untuk membantu mencegah infeksi. Kepala bayi juga dapat menekan serviks saat mendekati akhir kehamilan, yang sering kali menyebabkan peningkatan keputihan.
Keputihan yang tidak normal
Sekali lagi bahwa normal untuk sering mengalami keputihan selama kehamilan. Keputihan yang sehat biasanya encer, bening atau putih susu dan tidak berbau busuk. Lalu, apa keputihan yang tidak normal?
1. Infeksi
Mengutip laman Tommys, hubungi bidan atau dokter jika Bunda memiliki keputihan dan:
- Baunya tidak sedap
- Berwarna hijau, cokelat atau kuning
- Terasa gatal atau sakit di sekitar vagina
- Terasa sakit saat buang air kecil.
Ini mungkin berarti Bunda memiliki infeksi saluran kemih (ISK) yang perlu diobati.
2. Thrust
Thrust adalah infeksi yang dapat menyebabkan keluarnya cairan vagina yang tidak biasa. Thrust dapat menyebabkan:
- Keluarnya cairan putih (seperti keju cottage), yang biasanya tidak berbau
- Gatal dan iritasi di sekitar vagina dan vulva
- Nyeri dan perih saat berhubungan seks atau saat buang air kecil
- Kemerahan.
Bicaralah dengan dokter atau bidan sebelum menggunakan pengobatan apa pun untuk mengobati thrust. Dokter mungkin akan meresepkan klotrimazol atau obat antijamur serupa. Flukonazol terkadang dapat diresepkan selama kehamilan tetapi hanya jika pengobatan lain tidak berhasil.
Jika mengalami thrust saat bayi lahir, bayi dapat tertular selama persalinan. Namun jangan khawatir karena dapat diobati dengan cepat.
Cara mengatasi keputihan saat hamil
Peningkatan volume keputihan yang berbau ringan selama kehamilan adalah hal yang normal, tetapi warna dan bau yang tidak biasa sering kali mengindikasikan adanya infeksi.
Dokter dapat meresepkan antibiotik atau obat lain untuk mengatasi infeksi di area tubuh tersebut. Dikutip dari Medical News Today, ibu hamil biasanya dapat menjaga kesehatan vagina selama kehamilan dengan melakukan hal berikut:
- Menghindari penggunaan tampon.
- Menghindari douching (mencuci vagina dengan botol douching).
- Memilih produk perawatan pribadi dan barang-barang kebersihan kewanitaan yang tidak beraroma, termasuk tisu toilet dan sabun tanpa pewangi.
- Mengenakan panty liner untuk menyerap kelebihan keputihan.
- Mengusap daerah genital dari depan ke belakang setelah buang air kecil atau besar.
- Mengeringkan genital secara menyeluruh setelah mandi atau berenang.
- Mengenakan pakaian dalam yang terbuat dari kain yang dapat menyerap keringat.
- Menghindari mengenakan celana jins ketat dan stoking nilon, yang meningkatkan risiko infeksi.
- Mengonsumsi makanan yang sehat dan menghindari terlalu banyak gula, yang dapat mendorong terjadinya infeksi jamur.
- Mencoba makanan dan suplemen probiotik yang aman dikonsumsi selama kehamilan, yang dapat mencegah ketidakseimbangan bakteri di vagina.
Bahaya keputihan tidak normal saat hamil
Keputihan yang tidak normal juga dapat disebabkan oleh penyakit menular seksual (PMS). Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan agar semua ibu hamil menjalani pemeriksaan PMS. Dokter dapat memeriksa ibu hamil untuk PMS pada pemeriksaan pranatal pertama. Jika menderita PMS, penting untuk memberi tahu dokter sesegera mungkin guna membantu mengurangi risiko penularan PMS ke bayi.
Keputihan yang tidak normal juga dapat menandakan komplikasi dalam kehamilan. Segera hubungi dokter jika mengalami keputihan berwarna merah terang yang jumlahnya tidak normal. Ini bisa jadi merupakan tanda plasenta previa atau solusio plasenta.
Jika Bunda ragu, lebih baik cari aman dan menghubungi dokter. Catat kapan perubahan keputihan dimulai dan ciri-ciri yang menentukannya. Ini akan membantu dokter menentukan apakah keputihan perlu dikhawatirkan atau tidak.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)