Stroke kini tidak hanya menyerang lansia namun usia yang lebih muda juga berisiko. Yuk pahami gejala dan stroke yang bisa terjadi pada anak muda.
Stroke sering dianggap sebagai penyakit yang hanya menyerang lanjut usia. Namun tren medis menunjukkan bahwa stroke kini semakin sering terjadi pada usia muda bahkan anak-anak.
Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran karena anak muda yang seharusnya berada dalam kondisi sehat dan produktif justru harus menghadapi dampak serius dari penyakit ini. Bahkan ada kasus di mana anak usia 6 tahun sudah terkena stroke.
Ini menandakan bahwa stroke bukan lagi hanya masalah kesehatan bagi orangtua, namun juga bisa dialami oleh anak-anak dan remaja. Mari memahami gejala serta penyebab stroke di usia muda.
Pasien stroke kian muda, ada yang berusia 6 tahun
Kasus stroke yang menyerang anak-anak hingga remaja bukan lagi hal yang langka. Menurut Dr. Sahat Aritonang, seorang spesialis saraf di Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya, kasus stroke pada usia muda semakin meningkat di Indonesia. Salah satu pasien termudanya bahkan baru berusia 6 tahun.
"Saya pernah merawat pasien stroke usia 6 tahun. Itu bukan remaja, melainkan anak-anak. Jadi memang stroke bukan lagi persoalan kesehatan lansia saja," ujar Sahat dilansir dari CNN Indonesia.
Dr. Sahat menambahkan, faktor risiko stroke pada usia muda sering kali terkait dengan penyakit bawaan seperti hipertensi yang mungkin sudah dialami sejak lahir. Anak-anak yang memiliki riwayat penyakit ini rentan terkena stroke jika tidak diawasi dengan baik.
Penyebab penyakit stroke
Berikut sejumlah penyebab penyakit stroke.
1. Gaya hidup tidak sehat
Pada usia muda, faktor penyebab utama stroke adalah gaya hidup yang tidak sehat seperti sering mengonsumsi makanan berlemak tinggi, kurang beraktivitas fisik, dan stres. Banyak anak muda yang memiliki pola hidup sedentari atau kurang bergerak sehingga memicu risiko terkena stroke di usia muda.
2. Pola makan yang buruk
Dalam beberapa kasus, kondisi kesehatan anak akan memburuk jika pola hidup dan kebiasaan makan tidak diperhatikan dengan serius oleh keluarga. Kebiasaan makan yang kurang sehat, seperti konsumsi junk food yang tinggi garam dan lemak jenuh, menjadi salah satu penyebab mengapa stroke terjadi pada usia lebih muda.
Pola makan yang buruk dapat meningkatkan tekanan darah dan kolesterol, faktor risiko utama stroke. Hipertensi serta kolesterol tinggi yang sering ditemukan pada anak muda, berperan besar sebagai penyebab stroke.
3. Merokok dan minuman beralkohol
Penggunaan rokok dan minuman beralkohol sejak dini bisa memperburuk risiko stroke. Untuk itu, jauhkan anak-anak dari orang yang merokok dan hindari mengenalkan minuman beralkohol sejak ini pada remaja.
Gejala penyakit stroke
Mengenali gejala stroke sejak dini adalah kunci untuk menyelamatkan nyawa. Beberapa gejala stroke yang umum, meliputi:
- Kelemahan mendadak pada wajah, lengan, atau kaki, terutama di satu sisi tubuh.
- Mengalami kesulitan berbicara.
- Pandangan yang tiba-tiba terganggu.
- Kesulitan berjalan.
- Pusing dan kehilangan keseimbangan.
- Nyeri kepala parah tanpa sebab yang jelas.
Mengutip CDC, salah satu metode sederhana untuk mengenali stroke adalah dengan mengingat singkatan F.A.S.T.:
F (Face) – Mintalah orang yang dicurigai terkena stroke untuk tersenyum. Perhatikan apakah salah satu sisi wajahnya turun.
A (Arms) – Mintalah mereka mengangkat kedua tangan. Apakah ada satu tangan yang jatuh atau tidak mampu diangkat?
S (Speech) – Minta mereka mengucapkan kalimat sederhana. Apakah bicaranya terdengar aneh atau tidak jelas?
T (Time) – Jika ada tanda-tanda tersebut, segera hubungi layanan darurat. Penanganan yang cepat sangat penting untuk mengurangi risiko kerusakan otak lebih lanjut.
Memahami gejala stroke sangat penting agar tindakan cepat bisa diambil. Penanganan stroke yang dilakukan dalam waktu tiga jam pertama sejak gejala muncul dapat memberikan hasil pengobatan yang lebih baik dan mencegah komplikasi lebih serius.
Untuk mengurangi risiko stroke pada usia muda, sangat penting bagi setiap orang untuk menjaga pola hidup sehat, menghindari makanan berlemak berlebihan, dan rajin berolahraga. Pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memantau tekanan darah dan kadar kolesterol juga sangat dianjurkan, terutama bagi Bunda yang memiliki riwayat penyakit dalam keluarga.
Stroke kini bukan lagi penyakit yang identik dengan usia tua. Semakin banyak anak muda dan anak-anak yang terdiagnosis mengalami stroke akibat kombinasi antara faktor genetik dan gaya hidup yang tidak sehat.
Mengetahui penyebab serta gejala stroke sejak dini sangat penting untuk mencegah dan menangani penyakit ini secara tepat waktu.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)