Studi Tunjukkan Hamil di Usia Muda Berisiko Lebih Lahirkan Bayi Lahir Kecil

2 days ago 13

Kehamilan di usia muda dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayinya. Ibu hamil di usia muda berisiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) atau bayi kecil untuk usia kehamilan. Hal ini terungkap dalam sebuah penelitian.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kehamilan di usia muda atau tepatnya di bawah usia 20 tahun masuk dalam kategori kehamilan remaja (adolescent pregnancy).

Dalam ulasan WHO di tahun 2024, setiap tahun diperkirakan 21 juta anak perempuan di negara berkembang yang berusia 15 hingga 19 tahun hamil, dan sekitar 12 juta di antaranya melahirkan.

Risiko kehamilan remaja 

Kehamilan remaja masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di seluruh dunia. Melansir laman Earth, sebuah penelitian menyoroti tantangan yang terkait dengan kehamilan remaja, khususnya mengenai hasil kelahiran dan akses ke perawatan prenatal.

Para peneliti menemukan bahwa bayi yang lahir dari ibu remaja cenderung memiliki berat badan lahir lebih rendah dan lebih kecil untuk usia kehamilannya dibandingkan dengan bayi yang lahir dari ibu dewasa.

Para peneliti di Universitas Virginia Barat menganalisis data dari Project Watch, sebuah sistem yang melacak semua kelahiran di rumah sakit di seluruh wilayah itu.

Sekitar 86.447 kelahiran hidup antara tahun 2018 dan 2023 diteliti, dan menemukan bahwa 5.310 dari bayi ini – sekitar 6,15 persen – lahir dari ibu remaja.

Sebagai perbandingan, tingkat kelahiran remaja nasional pada tahun 2022 mencapai 1,36 persen. Daerah pedesaan memiliki angka tertinggi, dengan Pendleton County mencapai 14,38 persen dan Boone, Mercer, dan Hardy semuanya melampaui 10 persen. Angka terendah, 2,76 persen, tercatat di Monongalia County.

“Studi ini menyoroti peran faktor sosial, geografis, dan pendidikan yang menawarkan wawasan penting bagi para pembuat kebijakan untuk memperluas pendidikan pencegahan kehamilan remaja yang komprehensif dan berbasis bukti serta akses pengendalian kelahiran bagi remaja yang berisiko,” kata Amna Umer, profesor madya di Departemen Pediatri Fakultas Kedokteran WVU.

Risiko hamil di usia muda itu antara lain melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Bayi prematur cenderung memiliki berat badan yang memiliki lebih sedikit waktu di dalam rahim untuk tumbuh.

Bayi dengan berat badan lahir rendah hanya memiliki berat 1,4 hingga 2,4 kilogram (kg). Bayi dengan berat badan lahir sangat rendah memiliki berat kurang dari 1,4 kg.

Pada bayi prematur dengan berat badan rendah akan mendapatkan perawatan intensif di unit perawatan neonatal rumah sakit (NICU), seperti pemasangan ventilator untuk membantu sistem pernapasannya.

Mencegah kehamilan usia remaja

Sebagian besar kehamilan di usia remaja itu tidak diinginkan. Profesional perawatan kesehatan berkesempatan mendukung dalam upaya pencegahan.

Studi ini menunjukkan bahwa penyedia layanan kesehatan dapat berperan penting dalam konseling kontrasepsi, mencari tahu pilihan perawatan kesehatan, dan memastikan kerahasiaan dalam perawatan pasien.

“Saya sangat berharap studi ini memulai perbincangan tentang perawatan kesehatan pedesaan secara keseluruhan dan khususnya tentang akses ke perawatan dan sumber daya,” kata Rylee Childers, mahasiswa kedokteran tahun ketiga dari Morgantown, dan penulis terkait penelitian tersebut.

Temuan ini juga mencerminkan kesenjangan yang lebih luas. Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan ketidaksetaraan ekonomi dan sosial sebagai faktor yang memengaruhi angka kelahiran remaja.

Pada 2022, sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Adolescent Health menemukan bahwa remaja yang hamil di bawah usia 20 tahun berisiko 1,5 kali lebih tinggi melahirkan bayi dengan berat lahir rendah dibandingkan dengan ibu hamil di usia 20-35 tahun. 

Penelitian ini menganalisis data dari lebih dari 10.000 kehamilan di berbagai negara, termasuk negara berkembang dan maju. Faktor-faktor seperti kurangnya asupan nutrisi, ketidaksiapan fisik, dan kurangnya akses ke layanan kesehatan menjadi penyebab utama tingginya risiko ini.

Di Indonesia, data kehamilan di usia muda atau kehamilan remaja pernah dipaparkan UNICEF berdasarkan studi yang diterbitkan dalam Journal of Adolescent Health tahun 2022. 

Studi menjelaskan bahwa sebagian besar kehamilan remaja di Indonesia terjadi dalam ikatan pernikahan. Tetapi, satu dari empat perempuan hamil di luar ikatan pernikahan dan 92 persennya memutuskan menikah setelah melahirkan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online