Jakarta -
Hari besar keagamaan bisa menjadi hari terbaik untuk melahirkan. Tetapi, faktanya tak sedikit Bunda justru menghindari untuk melahirkan di hari besar ini lho. Misalnya, Hari Natal yang jatuh pada 25 Desember.
Menurut survei yang dilakukan oleh What to Expect, 40 persen Bunda setuju bahwa tanggal 25 Desember adalah hari terburuk untuk merayakan ulang tahun. Melakukan perayaan besar di musim liburan dianggap seperti memicu stres tambahan.
"Jika saya bisa, saya akan memilih setelahnya (melahirkan setelah Natal). Semua orang sangat sibuk dan stres seminggu sebelum Natal," ujar seorang Bunda ketika ditanya tentang penjadwalan operasi caesar sebelum dan setelah hari Natal.
"Setelah liburan, semua orang kelelahan. Saya akan diinduksi pada minggu ke-39 dan akan [memilih] tanggal yang paling cepat karena tanggal jatuh tempo saya benar-benar Hari Natal," kata Bunda yang lain.
Survei ini dilakukan pada lebih dari 400 perempuan. Setidaknya 25 persen dari responden ibu hamil terbuka menjalani induksi atau operasi caesar invasif untuk menghindari melahirkan di hari Natal.
Selain Natal, ada hari besar lain yang juga dihindari untuk melahirkan pervaginam. Beberapa di antaranya adalah Tahun Baru (23 persen), hari peringatan kematian anggota keluarga (26 persen), dan ulang tahun saudara kandung (23 persen).
Salah satu responden mengungkap alasan kenapa ia tidak mau berbagi hari ulang tahun dengan saudaranya. Menurutnya, merayakan ulang tahun di hari yang sama dengan dapat menimbulkan tantangan, baik bagi anak-anak atau orang tua.
"Saya tidak bisa bicara untuk anak-anak saya karena mereka berusia 1 dan 3 tahun, tetapi ulang tahun mereka hanya berselang 11 hari dan saya tidak menyukai itu. Apalagi, saya suka merayakan ulang tahun anak-anak secara berlebihan, dan pesta gabungan mereka tahun ini adalah mimpi buruk," kata Bunda tersebut.
Meski hari-hari besar tersebut kurang ideal bagi beberapa keluarga, survei menunjukkan bahwa 75 persen ibu tidak meminta induksi atau operasi caesar untuk menghindari hari ulang tahun tertentu dari anaknya.
Pilihan metode persalinan ada di tangan Bunda
Bunda memiliki hak untuk memutuskan pilihan persalinan, apakah ingin melahirkan secara pervaginam atau melalui operasi caesar. Pilihan dapat didasarkan pada hari baik, kondisi kesehatan Bunda atau janin, serta menghindari hari yang dianggap 'buruk' seperti hasil survei.
Ulasan yang dipaparkan dalam jurnal PLoS One baru-baru ini menjelaskan bahwa setiap perempuan mempunyai hak mendasar untuk memilih metode persalinan. Ia juga harus mendapatkan arahan yang tepat mengenai pilihan, risiko, dan manfaat dari masing-masing metode persalinan, dengan tetap menghormati prinsip etika kemurahan hati.
Selain itu, ia juga berhak mendapatkan arahan selama menjalani perawatan prenatal, baik oleh dokter kandungan atau bidan.
Ilustrasi Melahirkan/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Beda persalinan pervaginam dan operasi caesar
Sebelum memilih metode persalinan, Bunda memang perlu mengetahui baik-baik prosedur serta risikonya. Persalinan pervaginam dan operasi caesar adalah dua tindakan berbeda. Berikut penjelasan lengkapnya:
Persalinan pervaginam
Persalinan pervaginam merupakan prosedur melahirkan yang minim risiko. Dikutip dari Parents, persalinan pervaginam terdiri dari tiga tahap, yakni pembukaan serviks (leher rahim), proses mendorong serta melahirkan bayi, dan pengeluaran plasenta.
Selama tahap pertama persalinan, serviks mulai menipis dan terbuka lebar. Tahap ini dapat berlangsung selama 20 jam atau lebih, dan berakhir saat bayi telah bergerak ke jalan lahir dan serviks melebar hingga 10 sentimeter (cm) dan menipis sepenuhnya.
Setelah serviks melebar, saatnya untuk mendorong agar bayi bergerak melalui jalan lahir. Tahap kedua ini dapat berlangsung mulai dari 20 menit hingga beberapa jam.
Nah, setelah bayi lahir, Bunda akan memasuki tahap persalinan terakhir, yakni mengeluarkan plasenta atau organ yang memasok nutrisi dan oksigen ke bayi. Tahap ini biasanya berlangsung kurang dari 30 menit.
Persalinan melalui operasi caesar
Operasi caesar merupakan prosedur persalinan yang melibatkan sayatan di perut dan rahim untuk mengeluarkan bayi. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), Bunda boleh saja memilih metode persalinan ini atas dasar permintaan (maternal request), asalkan tidak ada indikasi medis dan usia kehamilan sudah di atas 39 minggu.
WHO menjelaskan bahwa operasi caesar dapat menjadi operasi yang penting dan menyelamatkan nyawa. Tetapi, tindakan ini juga dapat menempatkan perempuan dan bayi pada risiko masalah kesehatan jangka pendek dan panjang.
"Operasi caesar sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dalam situasi di mana persalinan pervaginam dapat menimbulkan risiko, sehingga semua sistem kesehatan harus memastikan akses yang tepat waktu bagi semua perempuan ketika diperlukan," kata Direktur Departemen Penelitian dan Kesehatan Seksual dan Reproduksi WHO, Dr Ian Askew, dikutip dari laman resmi WHO.
"Namun, tidak semua operasi caesar yang dilakukan saat ini diperlukan karena alasan medis. Prosedur pembedahan yang tidak perlu bisa berbahaya, baik bagi wanita maupun bayinya."
Melahirkan dengan operasi caesar dapat menimbulkan beberapa risiko, yakni infeksi luka bekas operasi, kematian setelah melahirkan, luka di organ sekitar sayatan, hernia insisional yang disebabkan luka operasi belum sembuh benar, komplikasi akibat anestesi, dan emboli paru.
Bayi yang lahir melalui operasi caesar juga rentan mengalami alergi akibat gangguan kolonisasi mikrobiota usus. Sementara pada persalinan pervaginam, risiko tersebut rentan terjadi karena anak dapat mengenal mikrobiota usus secara baik.
Melahirkan secara pervaginam atau operasi caesar adalah pilihan Bunda. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memilih prosedur persalinan untuk menghindari komplikasi ya, Bunda.
Demikian penjelasan terkait alasan Bunda memilih tidak melahirkan pevaginam di hari besar, serta penjelasan terkait pilihan persalinan. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)