TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur nomor urut 3, Pramono Anung, mendapat aduan masyarakat perihal kekurangan lahan untuk tempat pemakaman umum (TPU) di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Mantan Sekretaris Kabinet ini merekomendasikan skema penghibahan atau pembebasan lahan untuk dijadikan TPU di kawasan tersebut.
“Jadi di sini memang sudah sangat kekurangan makam atau TPU. Kalau ada tanah yang dimiliki pemerintah Jakarta di sini maka bisa dihibahkan untuk TPU. Kalau enggak ya harus pembebasan lahan,” ujar Pramono saat ditemui seusai berdialog dengan masyarakat Pulau Tidung, Jumat, 8 November 2024.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menilai TPU sebagai lahan yang harus tersedia pada semua wilayah. Sebab lahan ini akan terus digunakan setiap saat untuk kebutuhan penguburan jenazah di wilayah itu.
“Masalah pemakaman adalah masalah paling dasar yang harus terselesaikan. Pemerintah tidak bisa tinggal diam saja jika ada permasalahan seperti kekurangan lahan TPU ini,” ujar Pramono, sembari menyebut, “Saya tadi memastikan kepada mereka, kalau saya jadi gubernur, saya akan menyelesaikan urusan pemakaman ini.”
Selain masalah kekurangan lahan TPU, Pramono juga menemukan aduan lainnya soal keluhan para nelayan Pulau Tidung. Adapun keluhan itu seputar ketersediaan bahan bakar untuk kapal nelayan yang belum tersalurkan dengan layak. Nelayan disebutnya kerap kesulitan jika SPBU apung tidak tersedia secara merata di Kepulauan Seribu.
“Keluhan nelayan di Kepulauan Seribu rata-rata sama, perihal bahan bakar. Jadi tentang bahan bakar ini solusinya menurut saya adalah SPBU apung. Itu hal yang paling penting dan paling utama,” ucap Pramono.
Adapun dalam gelaran Pilkada Jakarta 2024, Pramono Anung berpasangan dengan Rano Karno. Mereka akan bersaing dengan pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono dan pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana.