10 Kegiatan Motorik Kasar untuk Stimulasi Perkembangan Anak Usia 5-6 Tahun

1 month ago 23

Jakarta -

Perkembangan motorik kasar sangat penting diberikan stimulasi tepat, termasuk pada anak usia 5-6 tahun. Hal ini akan sangat memengaruhi fokus belajarnya di sekolah nanti, Bunda.

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, keterampilan motorik kasar adalah gerakan yang dilakukan dengan otot-otot besar, seperti otot kaki, lengan, dan badan. 

'Kasar' dalam hal ini berarti 'besar' dan 'motorik' berarti 'gerakan'. Salah satu contoh aktivitas gerakan besar ini misalnya seperti berjalan dan melambaikan tangan.

Keterampilan motorik kasar memerlukan koordinasi dan fungsi yang tepat dari otot rangka, tulang, dan saraf. Keterampilan ini juga terkait dengan fungsi lain, termasuk keseimbangan, koordinasi gerakan, kesadaran tubuh dan kesadaran spasial, dan waktu reaksi.

Mengapa keterampilan motorik kasar penting?

Gerakan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Tubuh anak pun berubah seiring dengan perkembangan keterampilan motorik kasar dan begitu juga sebaliknya. 

Jika anak memiliki peningkatan penguasaan keterampilan motorik kasar, maka ini memungkinkan mereka untuk bisa lebih banyak menjelajahi lingkungan sekitar. 

Lebih khusus lagi, keterampilan motorik kasar sangat penting untuk mobilitas, kemandirian, dan kesehatan secara keseluruhan. Kesulitan dengan keterampilan motorik kasar dapat memengaruhi beberapa aspek kehidupan Si Kecil. 

Perkembangan motorik kasar anak 5-6 tahun

Keterampilan motorik kasar biasanya dimulai sejak bayi dan terus meningkat sepanjang masa kanak-kanak. Biasanya seiring bertambah usia, dokter akan memantau peningkatan perkembangan ini sesuai dengan tonggak perkembangan.

Meski sebenarnya semua anak berkembang dengan kecepatannya masing-masing, sebagian besar anak mengalami perubahan tertentu pada waktu yang hampir bersamaan seiring bertambahnya usia. Beberapa contoh perkembangan motorik kasar anak usia 5 hingga 6 tahun di antaranya:

Usia 5 tahun

  • Mampu berjalan mundur tanpa bantuan
  • Mampu menangkap bola kecil hanya dengan menggunakan tangan
  • Mampu melompat maju

Usia 6 tahun

  • Mampu berjalan di atas balok keseimbangan
  • Lompat tali
  • Melempar dan menangkap bola dengan tepat

Keterampilan motorik kasar terus berkembang dan menguat setelah usia ini. Penting untuk diingat bahwa setiap anak berkembang dengan kecepatannya sendiri. 

Apabila Bunda khawatir tentang tonggak perkembangan motorik kasar Si Kecil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional lainnya. 

Kegiatan motorik kasar untuk stimulasi anak 5-6 tahun

Walaupun tiap anak punya fase kecepatan perkembangan masing-masing, tapi orang tua dapat membantu mengoptimalkan dengan stimulasi yang tepat. Berikut beberapa contoh kegiatan motorik kasar untuk stimulasi anak usia 5-6 tahun seperti dikutip dari berbagai sumber:

1. Bermain sambil mengenal angka dan warna

Pertimbangkan stimulasi berupa pengembangan keterampilan motorik kasar dengan pembelajaran di sekolah. Misalnya, bermain melempar bola sambil mengenal angka dan huruf.

"Tulis huruf atau angka di kertas, gunting, dan tempel di dinding. Kemudian minta anak melempar bola ke dinding untuk melihat huruf atau angka mana yang dapat mereka pukul," ungkap praktisi pendidikan, Amanda Vierheller, dikutip dari Parents.

Orang tua dapat menyebutkan huruf atau angka yang dipukul anak untuk melatih keterampilan motorik kasar dan memperkuat pengenalan huruf serta angka.

2. Ajak bermain di playground

Playground bisa menjadi tempat anak-anak melatih keterampilan motorik kasarnya. Misalnya dengan berbagai permainan seperti melompat dari ketinggian, menjaga keseimbangan, dan memanjat. 

Bunda dapat mencontohkan lompatan yang aman terlebih dahulu, lalu biarkan anak menguji batas kemampuannya.

"Biarkan anak-anak bermain dengan bantuan sesedikit mungkin, berikan pengawasan atau 'tangan yang siap sedia' sehingga mereka dapat mencoba melakukannya sendiri dulu. Ini dapat membangun keterampilan motorik kasar dan kepercayaan diri anak," ungkap terapis okupasi Crystal Barchacky.

3. Bersepeda

Berikan kesempatan bagi anak untuk bersepeda dengan lancar untuk membantu meningkatkan kemandirian, keseimbangan, dan koordinasi gerak tubuhnya.

4. Jalan-jalan di alam

Jalan-jalan di alam tak hanya sekadar menghirup udara segar, tapi juga melatih keterampilan motorik kasar anak.

Hal ini karena saat anak melangkah dari satu batu ke batu lain, menjaga keseimbangan di jembatan kayu, memanjat batu, dan melompati batang kayu, tubuh mereka menggunakan berbagai cara untuk bergerak dan melibatkan otot yang berbeda pula. 

5. Bermain di luar rumah

Pengembangan keterampilan motorik kasar terjadi saat Anda bermain engklek, melempar bola, saling kejar-kejaran, dan melakukan berbagai aktivitas menyenangkan lainnya.

6. Melompat

Anak-anak umumnya suka melompat, termasuk bermain trampolin. Nah, kegiatan ini juga menjadi salah satu bentuk stimulasi motorik kasar untuk anak.

Dengan melompat, anak mengeluarkan energi tubuhnya untuk melatih koordinasi, serta memperkuat kaki dan otot inti tubuh mereka.

7. Ajak anak berolahraga

13 Kolam Renang Terdekat di Jakarta, Lengkap dengan Harga Tiket MasukIlustrasi anak berenang/Foto: Getty Images/iStockphoto/Sasiistock

Ajak anak untuk mulai rutin berolahraga, misalnya bermain sepak bola atau berenang. Kegiatan fisik seperti menendang bola atau memukul bola dengan tongkat pemukul juga bisa coba dilakukan.

8. Ajak anak bantu pekerjaan rumah

Mintalah anak membantu mengerjakan tugas rumahan yang sesuai dengan usianya. Misalnya, membersihkan meja setelah makan atau membuang sampah ke luar. Bunda juga bisa melatih anak untuk menyapu, membersihkan debu, atau melipat selimut.

9. Bermain meniru gerakan hewan

Ajak anak untuk bermain meniru gerakan-gerakan hewan. Misalnya seperti berlari menyamping seperti kepiting, melompat seperti katak, berlari kencang seperti kuda, berjalan terhuyung-huyung seperti bebek, dan merangkak seperti beruang.

Kegiatan ini selain menyenangkan sekaligus membantu menstimulasi motorik kasar anak, lho.

10. Tangkap dan lempar

Jika bermain bola di area dalam rumah terlalu berisiko, Bunda dapat menggunakan barang-barang yang lebih aman untuk dilempar sebagai gantinya. 

Sebagai contoh, Bunda bisa mengajak anak melempar gulungan pakaian ke dalam keranjang.

Demikian ulasan tentang berbagai kegiatan motorik kasar untuk stimulasi perkembangan anak usia 5-6 tahun. Jika Bunda ragu tentang tonggak perkembangan Si Kecil, segera lakukan konsultasi dengan dokter, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online